Beranda Fotografi Apa Itu Aperture Pada Kamera Serta Fungsinya?

Apa Itu Aperture Pada Kamera Serta Fungsinya?

69

Aperture Pada Kamera: Inilah Peran, Fungsi & Efek Yang Ditimbulkannya – Setelah sebelumnya saya sudah membahas soal ISO dan juga Shutter Speed, kali ini saya akan membahas soal apa itu aperture sebagai lanjutan dari artikel tentang dasar fotografi. Harapannya adalah agar kita semua bisa lebih paham tentang pengaturan dasar dalam mengambil foto. Sehingga, kita bisa menangkap foto dengan hasil yang lebih memuaskan. Baiklah, tak perlu berpanjang lebar lagi, langsung saja kita mulai pembahasannya!

Apa Itu Aperture?

Aperture adalah bukaan lubang diafragma pada lensa kamera. Seperti yang kita tau, untuk bisa menghasilkan sebuah foto, kamera akan bekerja dengan menangkap cahaya. Ketika kita membidik dan mengambil sebuah foto menggunakan kamera, cahaya akan masuk melalui lensa kamera. Kemudian, cahaya tersebut akan diteruskan menuju sensor kamera. Dan sensor inilah yang kemudian bertugas menangkap cahaya, dan diterjemahkan menjadi sinyal tegangan, untuk kemudian diolah agar bisa menjadi sebuah gambar digital berupa foto.

Pada lensa kamera, biasanya mereka akan memiliki lubang diafragma, yang ukuran lubangnya itu bisa diperbesar ataupun diperkecil. Tujuan utamanya adalah untuk mengontrol seberapa banyak cahaya yang boleh dibiarkan masuk menuju sensor kamera. Sehingga, kita bisa mengatur kecerahan foto dengan mengubah besar kecilnya lubang pada diafragma tersebut. Nah, lubang diafragma inilah yang disebut sebagai aperture pada kamera.

Apa itu aperture kamera
Sumber gambar: Wikipedia

Biasanya, nilai aperture akan ditandai dengan huruf “f/angka”. Misalnya, f/22, f/11, hingga f/1.8 dan seterusnya. Jadi, huruf f pada kamera yang kemudian diikuti dengan angka di belakangnya, adalah untuk menunjukkan nilai aperture pada lensa kamera. Nah sekarang yang jadi pertanyaan lanjutan adalah, apa arti huruf f/ beserta angka dibelakangnya itu?

Arti Huruf f Pada Kamera

Angka dibelakang huruf f/ tersebut adalah nilai dari bukaan diafragma pada lensa. Yang mana semakin besar angka dibelakang f/ maka bukaan diafragma lensa akan semakin kecil. Dan begitupula sebaliknya. Masih bingung? Oke, mari kita bahas lebih lanjut.

Menurut Wikipedia, besaran bukaan diafragma atau aperture merupakan hasil pembagian dari panjang fokus lensa atau disebut juga sebagai focal length dengan nilai aperture itu sendiri. Misalnya jika focal length pada lensa adalah 100mm dan nilai aperture adalah f/4, maka itu artinya aperture akan terbuka dengan diameter 25mm. Angka 25mm itu didapat dari angka 100mm dibagi 4 (100 : 4 = 25).

Maka semakin kecil angka dibelakang f/, bukaan diafragma lensa akan semakin besar. Begitupun sebaliknya, semakin besar angka dibelakang f/ maka bukaan diafragma lensa akan semakin kecil. Kalau masih bingung, silakan perhatikan lagi gambar ilustrasi lensa yang sudah disertakan di atas.

Fungsi Aperture & Efeknya Dalam Fotografi

Seperti yang kita ketahui bersama, tidak semua lensa akan memiliki bukaan diafragma yang sama. Misalnya, sebuah lensa bisa memiliki aperture maksimal sebesar f/1.8. Namun pada lensa yang lain, bisa saja memiliki aperture maksimal hanya sebesar f/3.5. Hal itu karena adanya variasi focal length yang berbeda-beda dari setiap lensa. Sehingga, batasan dari aperture dari tiap lensa pun akan berbeda juga.

Nah sekarang, kita akan masuk ke pembahasan tentang apa fungsi dari aperture kamera? Serta apa pengaruhnya pada hasil foto jika kita mengubah nilai aperture tersebut? Silakan perhatikan gambar ilustrasi dibawah ini.

Aperture kamera adalah

Contoh gambar diatas adalah ilustrasi foto yang diambil dengan settingan aperture yang berebeda-beda. Gambar yang diambil dengan aperture kecil, akan terlihat lebih gelap jika dibandingkan dengan gambar yang diambil dengan aperture besar. Dengan catatan, settingan ISO dan shutter speed tidak diubah sama sekali. Mengapa bisa demikian?

Secara teori, bukaan diafragma lensa yang lebih besar akan memungkinkan lensa untuk membiarkan lebih banyak cahaya untuk masuk. Dan oleh karena sensor kamera menerima lebih banyak cahaya, maka foto yang dihasilkan pun akan menjadi lebih terang. Sekali lagi, dengan catatan settingan ISO dan shutter speed tidak diubah sama sekali. Di bawah ini adalah contoh settingan kamera saat mengambil foto di dalam ruangan, dan apa yang terjadi pada foto jika kita mengubah nilai aperture.

  • f/22 + ISO 100 + Shutter speed 1/2 detik = Foto terlihat gelap
  • f/11 + ISO 100 + Shutter speed 1/2 detik = Foto terlihat lebih terang
  • f/2.0 + ISO 100 + Shutter speed 1/2 detik = Foto terlihat paling terang

Berdasarkan contoh settingan di atas, apakah bisa disimpulkan bahwa lensa dengan aperture kecil akan menghasilkan foto dengan kualitas yang lebih jelek? Belum tentu! Semua itu tergantung pada kebutuhan kita dalam mengambil foto. Settingan aperture yang terlalu besar dengan keadaan pencahayaan yang terlalu cerah akan menyebabkan gambar terlihat terlalu terang. Dan itu bukanlah hal yang baik.

Dengan kata lain, aperture yang lebih besar bukan berarti akan menghasilkan gambar yang lebih baik. Semua akan tergantung pada keadaan pencahayaan pada saat mengambil foto. Karena yang paling penting dalam fotografi adalah tentang bagaimana kita bisa mengambil foto dengan hasil kecerahan yang pas. Tidak terlalu gelap, dan tidak terlalu terang.

Apalagi, kita bisa mendapatkan beberapa efek visual yang berbeda jika kita mengubah settingan nilai aperture lensa. Sehingga, kita pun jadi bisa bereksperimen dengan kamera, dan menghasilkan foto yang lebih kreatif. Seperti yang bisa kita lihat pada contoh gambar ilustrasi dibawah ini.

Fungsi aperture kamera

Gambar diatas adalah contoh perbedaan efek visual jika kita mengubah nilai aperture lensa kamera. Semakin besar aperture yang kita gunakan, maka gambar akan memiliki efek DOF (Depth of Field) yang lebih pekat. Sehingga, gambar akan telihat lebih berfokus pada objek yang kita bidik, sementara objek lain yang berada di depan atau belakangnya akan terlihat lebih blur. Sebaliknya, jika kita menggunakan setting nilai aperture yang kecil, maka fokus gambar akan lebih merata.

Biasanya, fotografer akan menggunakan bukaan diafragma lensa yang lebih besar, ketika ingin memotret objek jarak dekat atau ingin memberikan efek blur pada objek lain yang tidak di fokuskan. Dengan tujuan, agar foto terlihat lebih dramatis. Atau untuk memperkuat kesan bahwa objek yang difokuskan itulah yang menjadi sorotan utama alias objek paling penting dalam frame foto yang ditangkap.

Lalu, aperture yang lebih kecil biasa digunakan untuk memotret pemandangan atau panorama. Sehingga, fokus atau ketajaman gambar akan nampak lebih merata. Dengan demikian, seluruh objek yang ada di dalam frame, akan bisa terlihat dengan jelas. Keindahan panorama pun bisa tertangkap dengan sempurna. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa kita tidak perlu selalu memaksakan untuk menggunakan aperture besar setiap kali akan memotret. Sesuaikanlah dengan keadaan pencahayaan dan juga konsep foto yang akan diambil.

Namun untuk kamera yang terdapat pada smartphone, biasanya kita tidak bisa mengubah nilai aperture lensa pada kameranya. Penyebab utamanya adalah karena ukuran lensa dan kameranya yang terlalu kecil. Sehingga sulit untuk mengontrol besar kecilnya bukaan diafragma lensa. Aperture lensa pada kamera smartphone sendiri biasanya berkisar antara f/2.6 hingga f/1.8.

Oke, saya rasa cukup untuk penjelasan soal apa itu aperture pada posting kali ini. Semoga saja setelah mengetahui efek dan fungsi aperture pada kamera, kamu jadi bisa lebih kreatif lagi dalam menghasilkan foto dari kamera milikmu. Silahkan jelajahi blog Techijau.com untuk mendapatkan berbagai informasi menarik lainnya. Semoga bermanfaat!

Artikel sebelumnyaPenjelasan Singkat Tentang Apa Itu Noise Pada Kamera
Artikel selanjutnyaASUS Vivobook Pro 14 OLED, Laptop Powerful untuk Kreator Kasual & Kreator Pemula
Admin Techijau.com | Kurang pandai mainan socmed, khususnya IG

69 KOMENTAR

  1. punten, bukannya kebalik yah? Bukaan besar (angka kecil) menciptakan lapangan pandang besar, sehingga titik fokus juga lebar. sebaliknya, bukaan kecil (angka besar) mempersempit lapangan pandang, sehingga titik fokus terbatas/sempit dan menciptakan efek bokeh/blur pada lapangan pandang di area yang tidak fokus.

  2. kebetulan neh saya mau beli lensa karena lensa bawaan kamera masih Kid eh Kit 18mm-55mm.
    saya tertarik dengan lensa 16mm f2.8 dan 16mm-50mm (f nya tidak dijelaskan)
    1. apa lensa 16mm f2.8 tersebut sudah bisa dikatan Fix ??
    2. sedangkan lensa 16mm-50mm apa juga bisa di set f2.8 aperturenya ??

    terimakasih kak

  3. Misa bang, saya minta saran untuk memilih smartphone dikisaran harga (6jt-10jt) dalam hal kualitas gambar yg dihasilkan (efek bokeh, saturasi, akurasi gambar dll). Jika pilihannya ada smartphone dual camera seperti mi6, LG G6, Iphone 7+, huawei P10 atau smartphone single camera yg bukaananya f/1.7 kayak S8

    Mohon sarannya. Terima kasih

    • Kalo efek bokeh sepertinya yaa tinggal cek aperture kameranya aja (kalo mau yang alami). Tapi kalo di hape, sensornya kan kecil, jadi yaa nggak bisa bokeh seperti kamera beneran, kecuali kalau ambil objek kecil dari jarak dekat (bukan objek sebesar manusia).

      Kalau mau efek bokeh buatan, dari semua list diatas, SETAUKU iPhone 7+ yang terbaik

      Kalau untuk saturasi akurasi gambar dsb. Belum pernah tes semuanya, jadi nggak tau yaa bagusan yang mana

  4. Kak Recomend dong…. Bagusan Samsung galaxy S7 Egde apa Samsung galaxy J7+ ?
    soal nya kalau mau beli S7+ cuma sanggup beli Second 🙁 kalau J7+ dapet baru….

    sekalian ajarin cara pengecekan HP second dong kak… takut ada yang di bongkar” soal nya… 🙁 terutama cara cek hp S7 Edge yah kak

    • Ya mending S7 lahhh..
      Tapi waspada juga, kan banyak juga tuh Galaxy S7 KW alias palsu (HMD). Tapi mestinya kalo S7 itu gampang ceknya, dan yaa banyak juga yang mesti di cek. Yang paling gampang yaa cek layar (ketajamannya), kamera (autofocus cepet) sama fingerprint (kalo yang palsu KADANG sensor fingerprint nya cuma hiasan aja, bisa dibuka sama semua orang)

  5. Mantap.
    Saya sebagai pemilik situs SOFT ENIX mengucapkan terima kasih atas pelajaran dari situs ini. 😀
    Sungguh sangat bermanfaat sekali.
    Saya yang tidak mengerti fotografi jadi perlahan mulai mengerti soal fotografi. (Y)

  6. Thanks min untuk penjelasannya.

    Ane masih belom paham soal hubungan lebar bukaan aperture dengan DOF.
    1. Bagaimana ilustrasinya tentang “jika ingin dapat efek DOF (Depth of Field/bokeh), maka atur bukaan aperturnya yang lebar”?
    2. Bagaimana bisa bukaan aperture yang lebar membuat background dapat di bokeh kan? dan sebaliknya.
    3. Apakah efek DOF dapat didapat dengan smartphone dengan single kamera? Atau hanya berlaku untuk dual kamera?

    Terima kasih.

    • Untuk nomer 1 dan 2 aku juga masih belum bisa kebayang ilustrasinya ya, Kak

      Untuk nomer 3..
      Bisa aja sebenernya hape dengan single kamera dapet efek DOF, tapiiiiiii.. Kita cuma bisa dapet efek itu kalau ambil foto objek yang kecil dan dengan jarak yang deket banget (dibawah 30cm). Soalnya, sensor dan lensa kamera hape itu kan kecil banget. Jadi kalo misal mau ambil foto objek manusia, yaa kita nggak bisa dapet efek DOF sebagus kamera DSLR (kalopun bisa yaa DOF nya nggak terlalu pekat).

      Untuk hape dengan dual kamera pun sebenernya itu cuma efek buatan, yang seringkali hasilnya nggak sempurna dan terkesan memaksakan banget

  7. Comment: boleh minta saran mas.. antara handphone samsung J7 pro dgn Vivo V5 plus… dr sisi kamera mana yg hasil foto nya lebih bgs. mohon saran nya spy gak slh beli.. mksh

  8. jadi intinya,, kalau saya mau bisa bokeh .. F nya harus berapa ya ?

    kan kalau F nya bisa blurr..

    Kalau angka F/xxx besar, jadinya fokus merata.. benar gitu ?

  9. Saya pake nikon d7200 kok dibagian F nya melambang kan segitiga dan F kenapa ya mas? Pas saya puter scroll nya masih tetap ga bisa di ubah angka nya

    • Gampang..

      Coba ambil satu foto, terus transfer ke PC. Abis itu, klik kanan fotonya, klik “Properties”. Pilih “Detail”, nanti bakal keliatan data dari fotonya, termasuk aperture kameranya berapa

    • Hahahah, kalo pake foto snapshot untuk dokumentasi biasa sih nggak masalah yaa pake auto aja. Cuman kalo emang pengen menghasilkan efek-efek tertentu / supaya sesuai dengan keinginan, baru deh utak atik mode manual..

  10. Informasi nya bagus
    Just info huawei p 9 lite dah ada itu pengaturan manual di camera mode PRO seperti di DSLR jadi pake smartphone cameranya rasa DSLR
    Thanks

    • Iya Kak. Di beberapa hape lain juga bisa kok, Kak. Misal di beberapa model hape Oppo, Samsung, bahkan di semua ASUS Zenfone 3 series juga sudah mendukung pengaturan manual 😀

      Tapi tetep, setting aperture doang yang nggak bisa..

BERIKAN KOMENTARMU

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini