Beranda Pengetahuan Dasar Efek Samping Mode Hemat Daya & Aplikasi Penghemat Baterai di Hp Android

Efek Samping Mode Hemat Daya & Aplikasi Penghemat Baterai di Hp Android

0

Efek Samping Mode Hemat Daya & Aplikasi Penghemat Baterai di Hp Android – Kita semua pasti ingin agar baterai hp Android yang kita gunakan itu agar bisa bertahan lama.  Karena bagi sebagian orang, momen ngecas hp adalah momen dimana kebebasan terasa terenggut.

Bagaimana tidak? Saat harus melakukan charging alias mengisi ulang baterai, kita jadi tidak bisa membawa gadget kesayangan kita itu untuk bepergian. Iya sih, saat ini memang sudah ada yang namanya powerbank yang berguna agar bisa mengisi daya baterai saat harus mobiling. Akan tetapi kabel yang menancap di hp saat mengecas, sudah cukup membuat kita merasa terganggu dan tidak nyaman. Karena hal itu bisa membatasi pergerakan kita bersama smartphone.

Fakta tersebut membuat orang mulai berpikir untuk mengaktifkan mode hemat daya di hp. Atau bahkan ada juga yang sampai mengistal aplikasi penghemat baterai, demi membuat baterai lebih awet alias bisa bertahan lebih lama tanpa dicas.

Hp baru harus dicas berapa jam

Memang sih, tidak ada yang salah dengan hal itu. Karena memang mode hemat daya pada smartphone, baik itu smartphone berbasis Android, ataupun iOS (iPhone) itu dirancang agar baterai bisa bertahan lebih lama tanpa dicas. Akan tetapi, taukah kamu bahwa sebenarnya mode hemat daya itu punya efek samping?

Efek Samping Mode Hemat Baterai di Smartphone Android

Pada saat mode hemat baterai diaktifkan, kita akan merasakan setidaknya dua efek samping utama. Yaitu penurunan performa pada smartphone, dan juga notifikasi yang tidak masuk saat kita tidak menggunakan smartphone (dalam keadaan layar mati). Mengapa bisa demikian? Oke, di sini saya akan menjelaskannya secara sederhana.

Seperti yang kita tau, ada beberapa hal dan juga kondisi yang akan membutuhkan daya listrik dari baterai. Yang pertama adalah prosesor sebagai “otak” dari smartphone. Lalu yang kedua adalah layar yang menyala. Dan yang ketiga adalah aktivitas smartphone di background yang memaksa prosesor untuk terus bekerja walau sebenarnya si hp sedang tidak kita operasikan. Nah, pada saat diaktifkan, biasanya mode hemat daya di hp Android akan berfokus untuk memangkas penggunaan daya baterai dari ketiga hal tersebut.

1. Performa Smartphone Menurun

Saat mode hemat baterai diaktifkan, maka system akan memaksa untuk menurunkan performa prosesor (baik CPU maupun GPU). Hal ini memang cukup efektif untuk bisa menghemat baterai. Karena dengan diturunkannya performa prosesor, otomatis akan membuatnya lebih sedikit dalam mengkonsumsi daya baterai. Akan tetapi, hal ini akan menimbulkan efek samping berupa penurunan performa smartphone secara keseluruhan.

Untuk smartphone modern, khususnya smartphone kelas flagship ataupun kelas mainstream, biasanya kita tidak akan terlalu merasakan dampaknya saat melakukan kegiatan ringan. Seperti misalnya sekadar untuk bermain socmed, ataupun berbalas pesan di aplikasi chat. Namun pada saat melakukan kegiatan berat seperti misalnya saat bermain game, barulah penurunan performanya akan terasa.

Karena memang pada saat menjalankan aplikasi game, prosesor harus mengerahkan seluruh kemampuannya, demi menghasilkan frame rate yang tinggi. Dan jika performanya tidak bisa dikerahkan 100% karena tertahan oleh mode hemat daya, maka jalannya game pun bakal tidak sebaik seperti yang semestinya. Bahkan mungkin jalannya game akan terasa ngelag cukup parah.

2. Notifikasi Tidak Masuk Saat Layar Mati

Tak hanya soal performa, efek samping lain yang biasanya akan dirasakan pada saat mode hemat daya diaktifkan adalah notifikasi yang tidak masuk pada saat kita tidak mengoperasikan smartphone. Dan notifikasi tersebut baru akan masuk ke smartphone, pada saat kita menyalakan layarnya.

Hal ini disebabkan karena system akan membatasi, atau bahkan menghentikan aktivitas segala aplikasi yang berjalan di background. Karena aktivitas di background tersebut dinilai akan membuat baterai terkuras sedikit demi sedikit. Pembatasan tersebut akan membuat smartphone seakan benar-benar “tertidur pulas” pada saat layarnya dimatikan.

Bahkan sebagian smartphone terkadang akan secara agresif mematikan koneksi internet. Baik itu koneksi via data seluler, ataupun koneksi Wi-Fi. Akibatnya, smartphone pun jadi tidak bisa menerima notifikasi yang sifatnya real time. Entah itu notifikasi email, social media, hingga aplikasi chat sekalipun. Notifikasi baru akan masuk setelah kita menyalakan layar smartphone.

3. Layar Menjadi Redup

Sebagian smartphone akan memaksa untuk meredupkan kecerahan layar pada saat mode hemat daya diaktifkan. Hal itu dilakukan karena kecerahan layar yang tinggi, dinilai akan memakan terlalu banyak daya baterai. Dan memang, faktanya demikian.

Sebagian smartphone bahkan secara agresif tidak memperbolehkan kita untuk menaikkan kecerahan layar sampai di level yang dianggap terlalu tinggi. Akibatnya, kita pun jadi kesulitan untuk melihat konten yang ditampilkan pada layar, khususnya dalam keadaan tertentu.

Jadi, Apakah Menggunakan Mode Hemat Baterai Aman?

Berdasarkan apa yang sudah disebutkan di atas, tentu kita jadi tau bahwa saat mengaktifkan fungsi mode penghemat baterai alias battery saver di smartphone akan membawa beberapa efek samping yang sifatnya negatif. Sekarang yang jadi pertanyaan adalah, apakah aman jika kita menggunakan mode tersebut?

Jawabannya adalah, tergantung. Jika kamu merasa yakin bahwa tidak akan ada yang menghubungimu selama kamu mengaktifkan mode hemat daya, maka ia bisa dikatakan sangat aman. Karena, yang dikhawatirkan adalah, pada saat menggunakan mode battery saver, pesan darurat yang seharusnya bisa segera kamu baca dan tanggapi, ternyata tidak bisa segera masuk saat layar sedang dimatikan.

Selain daripada kekhawatiran tersebut, rasanya mode hemat daya tidak akan membawa efek berbahaya. Baik bagi smartphone, ataupun bagi keselamatan orang lain.

Kapan Sebaiknya Kita Menggunakan Mode Hemat Daya?

Menurut pendapat saya pribadi, mengaktifkan mode hemat baterai pada smartphone itu sebenarnya tidak perlu-perlu amat. Terlebih jika memang kita aktif memanfaatkan smartphone. Apalagi jika ternyata memang kita akan butuh untuk selalu mendapatkan notifikasi-notifikasi secara real time, tentu saja mode hemat daya sangat tidak disarankan untuk digunakan.

Selain itu, pembatasan performa hape akibat daripada diaktifkannya mode hemat daya, dikhawatirkan akan membuat aktivitas bersama smartphone menjadi terhambat karena terasa kurang lincah. Terutama pada saat kita butuh untuk melakukan multitasking.

Akan tetapi, bukan berarti mode hemat daya pada smartphone itu adalah sebuah fitur yang tidak berguna ya. Karena pada saat tertentu, sebaiknya memang kita mengaktifkan mode ini. Misalnya, pada saat kita sedang berada dalam perjalanan yang cukup jauh, sementara kapasitas baterai sudah menipis, dan kita tidak membawa powerbank untuk mengisi ulang baterainya.

Maka, inilah saat yang tepat untuk mengaktifkan mode hemat daya. Tujuannya adalah agar smartphone tidak mati akibat kehabisan baterai. Karena jika sampai baterai dibiarkan kosong, maka yang dikhawatirkan adalah baterai tersebut bisa jadi rewel, atau bahkan rusak. Mengingat baterai jenis lithium polymer yang digunakan oleh hampir semua smartphone modern memang sangat disarankan agar jangan sampai dibiarkan kosong. Seperti yang sudah pernah saya jelaskan pada tulisan tentang tips merawat baterai smartphone li-po.

Kata “rewel” yang saya maksud tersebut adalah, baterai menjadi sulit untuk dicas, hingga bahkan tidak mau dinyalakan sama sekali. Tapi tenang! Jika ternyata kamu mengalami masalah tersebut, kamu bisa coba untuk menggunakan tips mengatasi masalah hp tidak bisa dinyalakan setelah kehabisan baterai yang sudah pernah saya tuliskan sebelumnya.

Selain daripada keadaan yang saya sebutkan di atas, rasa-rasanya sangat tidak perlu untuk mengaktifkan mode hemat daya. Terlebih lagi, saat ini kan kebanyakan smartphone yang beredar sudah menggunakan kapasitas baterai yang besar. Dan biasanya, kapasitas baterai yang besar tersebut sudah sangat cukup untuk menemani aktivitas kita seharian. Kecuali kalau kamu menggunakan hapemu untuk gaming, maka akan lain lagi ceritanya.

Dan oh iya, saya sangat tidak menyarankan untuk menggunakan aplikasi penghemat baterai pihak ketiga. Karena biasanya, mengaktifkan fitur mode hemat daya saja sudah sangat cukup untuk urusan ini. Selain itu, aplikasi penghemat baterai pihak ketiga biasanya hanya akan menjadi benalu bagi smartphone kita. Seperti yang sudah pernah saya jelaskan pada tulisan tentang perlukah kita memasang aplikasi penghemat baterai di smartphone.

Semua hal yang sudah saya sebutkan di atas akan berlaku pada semua smartphone dengan OS Android dari semua merk. Mulai dari Samsung, OPPO, Vivo, Xiaomi, ASUS, ROG Phone, POCO, realme, dan lain sebagainya. Sementara untuk smartphone yang menggunakan iOS (iPhone), saya tidak tau apakah gejala dan perilakunya akan sama atau tidak.

BERIKAN KOMENTARMU

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini