Dukung Kreatifitas Pelajar Dengan ASUS Vivobook 13 Slate OLED – Laptop Vivobook 13 Slate OLED (T3300) sudah menggunakan sistem operasi terbaru yaitu Windows 11. Dan saya rasa, laptop ini adalah jawaban dari rumitnya harapan orang tua dalam memilihkan laptop untuk pelajar. Sebelum saya menyampaikan apa alasannya, izinkan saya untuk menceritakan latar belakang dari pernyataan tersebut.
Sebagai orang yang sering mempublikasikan tulisan di blog bertemakan teknologi, saya seringkali menerima pertanyaan-pertanyaan dari netizen tentang produk, ataupun permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan gadget. Dari berbagai pertanyaan yang diajukan tersebut, tentu tidak semuanya bisa saya jawab. Karena tidak jarang, pertanyaan yang diajukan ternyata berada diluar pengetahuan saya yang sangat terbatas sebagai manusia.
Salah satu dari pertanyaan yang tidak bisa saya jawab tersebut adalah tentang produk laptop dengan kriteria yang cukup rumit. Yaitu soal keinginan orangtua untuk memilihkan laptop bagi pelajar yang memiliki bobot ringan, gesit, tapi tidak bisa digunakan untuk bermain game.
Walaupun rumit, saya rasa ini adalah sebuah keinginan yang masuk akal. Karena para orangtua pasti berharap agar laptop yang dibelikan untuk anaknya bisa dimanfaatkan sebagaimana mestinya, yaitu untuk mendukung kegiatan belajar. Sementara kegiatan gaming itu bisa saja membuat anak menjadi ketagihan, yang kemudian dikhawatirkan bakal menurunkan minat belajar sang anak.
Masalahnya adalah, sebuah laptop yang ringan, biasanya akan bisa kita temukan pada laptop dengan kategori Ultrabook. Laptop dengan kategori Ultrabook memang tidak dirancang untuk bermain game. Akan tetapi, level performa yang dimilikinya biasanya masih akan sanggup digunakan untuk menjalankan berbagai judul game.
Sedangkan untuk laptop yang tidak bisa digunakan bermain game, atau setidaknya hanya bisa digunakan untuk bermain game-game ringan yang kurang populer, akan bisa kita temukan pada laptop di kelas entry level yang biasanya akan memiliki bobot yang tidak begitu ringan. Bahkan laptop di kelas entry level tersebut, seringnya akan sulit untuk diajak bekerja dengan gesit. Yang mana hal ini dikhawatirkan bakal menghambat proses belajar.
Kebuntuan untuk menjawab pertanyaan tersebut akhirnya mendapatkan titik terang setelah ASUS merilis Vivobook 13 Slate OLED. Dan kali ini, saya akan membahas tentang fitur dan keunggulan dari produk laptop detachable tersebut untuk mengenalnya lebih dekat. Sekaligus menjelaskan tentang alasan mengapa ASUS Vivobook 13 Slate OLED merupakan laptop yang cocok untuk pelajar.
Kenapa ASUS Vivobook 13 Slate OLED (T3300) Cocok Untuk Pelajar?
Sebenarnya, ASUS Vivobook 13 Slate OLED ini juga bakal cocok digunakan oleh orang dewasa, yang menginginkan sebuah perangkat dengan fitur yang spesifik. Namun saya menilai bahwa fitur-fitur yang dimiliki oleh laptop ini akan punya manfaat yang lebih besar jika digunakan oleh pelajar.
Seperti yang kita ketahui bersama, kebutuhan akan laptop untuk pelajar di masa sekarang ini semakin meningkat. Hal ini tidak lepas dari modernisasi sistem pendidikan, serta banyaknya profesi masa kini yang membutuhkan laptop sebagai alat penunjang.
Maka dari itulah, para pelajar dituntut untuk setidaknya punya keterampilan untuk mengoperasikan laptop sejak dini. Agar nantinya mereka siap untuk bisa memanfaatkan laptop saat memasuki dunia kerja.
Namun demikian, saya pribadi melihat bahwa ada beberapa persoalan yang akan menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi para orang tua, jika sang anak harus belajar menggunakan laptop. Diantaranya adalah:
- Soal kelelahan fisik jika harus selalu membawa laptop kemana-mana. Khususnya bagi pelajar di tingkat SD dan SMP.
- Soal kendali diri terhadap konten hiburan berupa game. Mengingat konten game sendiri seringnya bersifat adiktif. Dan dikhawatirkan laptop malah justru lebih sering dipakai untuk main game.
- Soal kesehatan mata jika terlalu lama menatap layar laptop.
Nah, berdasarkan ketiga kekhawatiran utama itulah yang membuat saya menilai bahwa ASUS Vivobook 13 Slate OLED merupakan pilihan laptop yang ideal bagi para pelajar. Karena fitur yang dimiliki laptop ini saya rasa memang cukup unik dan ternyata mampu mengisi kekosongan dari kriteria rumit yang diinginkan oleh orang tua.
Fitur & 5 Keunggulan ASUS Vivobook 13 Slate OLED (T3300)
Salah satu fitur yang menjadi keunikan dari ASUS Vivobook 13 Slate OLED adalah form factor-nya yang detachable. Tidak seperti laptop clamshell yang biasa kita temukan di pasaran, wujud sejati dari ASUS Vivobook 13 Slate OLED adalah sebuah tablet.
Walau begitu, ia tetap bisa dioperasikan layaknya sebuah laptop sepenuhnya. Karena selain sudah dilengkapi dengan keyboard detachable yang punya ukuran full size, ASUS Vivobook 13 Slate OLED juga sudah menggunakan sistem operasi Windows 11 yang merupakan sistem operasi terbaru, yang juga biasa digunakan pada perangkat laptop.
Sehingga, pengalaman penggunaan laptop ini pun seharusnya tidak jauh berbeda dengan laptop lainnya. Cukup pasangkan keyboard yang akan sangat mudah terhubung dengan sistem magnetik, maka ASUS Vivobook 13 Slate OLED akan bisa dimanfaatkan layaknya sebuah laptop 13 inch. Dan bahkan ia memiliki kelebihan tersendiri karena ia juga bisa digunakan layaknya sebuah tablet saat dilepaskan dari keyboard-nya.
1. Sudah Dilengkapi Dengan Windows 11
Sistem operasi Windows 11 original yang terdapat pada laptop detachable ini bukan semata-mata hanya agar ia bisa dimanfaatkan persis layaknya laptop sepenuhnya. Tetapi juga menjadikan ASUS Vivobook 13 Slate OLED punya keunggulan tersendiri.
Dari segi tampilan, sistem operasi Windows 11 terlihat lebih simple sekaligus lebih modern jika dibandingkan dengan Windows 10. Di samping itu, Windows 11 juga didesain untuk bisa lebih mendukung produktivitas dengan beberapa fitur barunya.
Salah satunya adalah fitur Snap Layout yang memungkinkan kita untuk bisa menampilkan dua aplikasi sekaligus, atau bahkan lebih, dalam satu layar. Mungkin terdengar biasa. Tapi berdasarkan pengalaman pribadi saya, fitur ini sangat efektif untuk menjauhkan kita dari kerepotan saat ingin menampilkan lebih dari satu aplikasi secara berdampingan.
Kita tidak perlu lagi repot-repot untuk mengatur lebar tampilan dari masing-masing aplikasi. Cukup arahkan kursor ke icon restore, lalu pilih layout tampilan yang ingin kita gunakan, serta pilih aplikasi mana saja yang ingin kita tampilkan. Maka, sistem akan mengatur lebar dari masing-masing aplikasi secara otomatis. Hal ini akan memungkinkan aktivitas multitasking yang lebih praktis dan juga efisien bersama laptop.
Fitur lain berupa Widgets yang bisa diakses pada bagian pojok kiri bawah layar bakal semakin mempertegas kesan simple pada sistem operasi Windows 11. Pelajar bisa menempatkan berbagai hal yang dirasa penting seperti misalnya daftar tugas atau to-do-list yang harus dikerjakan ataupun jadwal di kalender.
2. Mudah Untuk Dibawa, Mendukung Mobilitas
Bagi anak sekolah di jenjang SD dan SMP, membawa laptop mungkin bakal membuat mereka sangat terbebani secara fisik. Lalu, orang tua mana yang tega melihat anaknya seperti itu?
Akan beda ceritanya jika sang anak menggunakan ASUS Vivobook 13 Slate OLED. Perangkat ini merupakan sebuah laptop detachable dengan bentang layar 13.3 inch. Ukuran layar tersebut memanglah tidak besar, tetapi juga tidak terlalu kecil untuk sebuah laptop. Faktanya, ukuran bentang layar 13.3 inch merupakan ukuran layar yang sering digunakan pada laptop Ultrabook.
Sehingga, dimensi fisik dari laptop ini bisa dikatakan tidak jauh beda perangkat Ultrabook. Yang lebih menarik adalah, bobot dari laptop ini hanya sekitar 780 gram saja. Iya, kurang dari 1 kilogram! Sebuah bobot yang bahkan jauh lebih ringan jika dibandingkan dengan Ultrabook pada umumnya.
Dimensi fisik yang ringkas dengan ketipisan hanya 0.79cm, serta bobot yang ringan tersebut, jelas bakal meminimalisir beban sang anak pada saat harus membawanya ke mana saja.
Untuk semakin membuatnya mendukung mobilitas, ASUS juga sudah menyematkan fitur untuk mendukung pengisian daya melalui port USB Type-C. Selain memang ukuran chargernya yang relatif lebih kecil fitur tersebut juga memungkinkan kita untuk bisa melakukan charging laptop dengan charger apapun yang menggunakan kabel USB Type-C.
Sehingga, pelajar bisa memilih untuk membawa charger lain (misalnya charger smartphone) yang lebih ringan. Bahkan, ia juga sudah mendukung fitur fast charging hingga 65W jika menggunakan charger, ataupun powerbank dengan fitur Power Delivery. Fitur tersebut memungkinkan ASUS Vivobook 13 Slate OLED untuk bisa diisi hingga 60% hanya dalam waktu 39 menit.
3. Memiliki Layar Yang Cemerlang
Terlalu lama menatap layar seringkali dianggap menjadi penyebab timbulnya gangguan penglihatan di usia dini. Dikutip dari situs suara.com, dokter spesialis mata dr. Yulinda I. Soemiatno, Sp.M. mengungkapkan bahwa sedikitnya ada dua masalah kesehatan mata yang bisa muncul akibat menatap layar gawai terlalu lama. Salah satunya adalah masalah yang disebut sebagai “Digital Eye Strain”, atau juga dikenal sebagai “Computer Vision Syndrome” (CVS).
Berdasarkan penjabaran dari situs KRAFF EYE Institute, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi resiko gangguan mata tersebut. Diantaranya adalah:
- Lebih Sering Berkedip! Berkedip adalah sebuah cara alami untuk tetap menjaga kelembaban mata. Langkah sederhana ini dapat menghindarkan kita dari resiko mata kering. Yang mana, mata kering tidak hanya akan membuat mata menjadi terasa tidak nyaman, tapi juga dapat berpotensi menimbulkan iritasi pada mata.
- Gunakan Metode 20/20/20! Mata akan lebih cepat lelah jika kita terlalu lama menatap sesuatu secara terus-menerus dalam jarak yang dekat. Maka dari itu, disarankan agar kita mengistirahatkan mata dengan cara melihat sesuatu yang berjarak sekitar 20 kaki selama 20 detik, pada tiap kali kita menatap layar selama 20 menit.
- Turunkan Kecerahan Layar! Sesuaikanlah kecerahan layar dengan kondisi pencahayaan di sekitar. Layar yang tampil terlalu cerah seringkali membuat mata lebih cepat lelah. Maka, usahakan untuk menurunkan kecerahan layar jika memungkinkan.
- Hindari Pantulan Cahaya Pada Layar! Pantulan cahaya yang terlihat di layar akan membuat mata kesulitan untuk berfokus pada konten yang ingin kita lihat pada layar. Keadaan ini bisa menjadi salah satu penyebab mata lebih cepat lelah. Maka, cobalah untuk memposisikan layar laptop agar terhindar dari pantulan cahaya.
- Gunakan Layar Beresolusi Tinggi! Semakin kita tidak bisa melihat pixel secara kasat mata karena resolusi layar yang tinggi, dipercaya akan membuat mata bekerja semakin mudah untuk berfokus.
- Kurangi “Cahaya Biru” Pada Layar! Cahaya biru alias Blue light yang dipancarkan oleh layar diketahui dapat membuat kerusakan pada mata. Terlebih jika terpapar dalam waktu yang lama.
Mengurangi cahaya biru pada layar bisa dilakukan dengan cara mengubah white balance layar menjadi lebih warm alias kekuningan. Atau, bisa juga dengan menggunakan kaca mata khusus untuk mengurangi intensitas masuknya cahaya biru pada mata.
Akan tetapi, hal itu akan membuat tampilan warna pada layar menjadi aneh dan sangat tidak akurat. Nah, di sinilah kita akan menemukan keistimewaan lain dari ASUS Vivobook 13 Slate OLED.
Panel layar dari laptop yang satu ini sudah menggunakan teknologi ASUS OLED. Yang mana, teknologi ini tidak hanya sekadar memasangkan panel berjenis OLED saja, tetapi juga memiliki berbagai standarisasi khusus untuk memberikan kualitas visual yang jauh lebih baik.
Minim Cahaya Biru (Low Blue Light)
Salah satu fitur yang dibawa oleh panel layar ASUS OLED pada laptop detachable ini adalah kemampuannya untuk mengurangi paparan cahaya biru, namun tetap bisa menampilkan warna secara akurat. Bagaimana bisa?
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh essilorpro, cahaya biru yang bisa berbahaya bagi mata adalah yang memiliki spektrum di kisaran antara 415nm, hingga 455nm. Sedangkan spektrum cahaya biru yang lainnya masih bisa masuk dalam kategori aman.
Hal inilah yang kemudian dijadikan acuan pada layar ASUS OLED untuk bisa membuat tampilan agar layar lebih ramah terhadap kesehatan mata. Yaitu dengan menggeser tampilan warna biru ke arah spektrum cahaya biru yang terbilang aman.
Langkah tersebut merupakan solusi untuk menjauhkan kita dari spektrum warna biru yang berbahaya, tanpa mengurangi keindahan tampilan warna pada layar. Dan berkat solusi yang digunakannya tersebut, panel layar ASUS OLED yang digunakan pada ASUS Vivobook 13 Slate OLED telah berhasil mengantongi sertifikasi TÜV Rheinland untuk kategori low blue-light emission, serta SGS Eye Care Display.
Warna Lebih Kaya & Akurat
Jika dibandingkan dengan laptop lain yang pada umumnya masih menggunakan panel LCD, tampilan warna dari layar ASUS Vivobook 13 Slate OLED jelas terlihat jauh lebih stand out.
Hal ini disebabkan karena teknologi panel ASUS OLED yang digunakan pada laptop ini memiliki kemampuan untuk menampilkan warna hingga 100% pada color space DCI-P3. Cakupan warna yang terdapat pada color space DCI-P3 sendiri jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan warna yang terdapat pada color space sRGB (setara dengan 133% sRGB). Yang mana color space sRGB merupakan standar cakupan warna yang dipakai oleh sebagian besar laptop mainstream.
Dan bukan hanya lebih kaya warna, tetapi panel layar dari ASUS Vivobook 13 Slate OLED juga dijamin bakal menampilkan warna yang akurat. Panel layar ASUS OLED yang digunakannya tersebut sudah melalui proses kalibrasi warna sejak awal, dan sudah mendapatkan sertifikasi PANTONE Validated Display. Sertifikasi tersebut memastikan bahwa panel layarnya ini sudah memiliki tingkat akurasi warna yang sangat tinggi.
Ia bahkan juga sudah mengantongi sertifikasi VESA Display HDR True Black 500. Yang artinya, panel layar tersebut mampu menampilkan warna hitam yang sangat pekat dengan contrast ratio hingga 1.000.000:1.
Perpaduan antara tampilan layar standar sinema dengan akurasi warna yang tinggi tersebut bakal berpotensi untuk membantu kegiatan positif pelajar yang memiliki ketertarikan di bidang konten visual, seperti misalnya fotografi.
Keistimewaan dari sisi layarnya tersebut membuatnya jauh lebih unggul dibandingkan dengan layar laptop mainstream, ataupun layar laptop entry level yang rata-rata masing menggunakan panel layar LCD biasa.
Bahkan faktanya, laptop di kelas Ultrabook yang harganya jauh lebih mahal sekalipun belum tentu bisa menyamai kualitas panel layar ASUS Vivobook 13 Slate OLED dengan segala kecanggihannya. Sehingga, bisa dikatakan bahwa panel layar ASUS OLED yang digunakan pada laptop ini adalah faktor utama yang membuatnya sangat istimewa.
4. Gesit, Tapi Tidak Bisa Untuk Main Game
Performa yang tinggi memang membuka peluang untuk memudahkan pengguna laptop agar bisa melakukan banyak hal. Akan tetapi, untuk pengguna laptop di kategori anak sekolahan, performa tinggi tersebut dikhawatirkan akan disalahgunakan untuk kegiatan-kegiatan yang dianggap kurang berfaedah. Bermain game adalah salah satunya.
Sementara itu, kebanyakan pelajar bisa dikatakan sebagai pengguna laptop dengan level pemula. Sehingga, biasanya mereka tidak akan membutuhkan performa laptop yang terlalu tinggi untuk bisa membantu kegiatannya.
ASUS Vivobook 13 Slate OLED membawa solusi dengan menghadirkan performa laptop yang gesit, namun tidak cukup kuat untuk menjalankan banyak judul game populer. Laptop ini menggunakan CPU Intel® Pentium® Silver N6000 yang di desain untuk menjalankan kegiatan ringan. Namun untuk memastikan kecepatan loading bisa optimal, ia juga didukung dengan penyimpanan berjenis M.2 NVMe™ PCIe® 3.0 SSD berkapasitas 256GB, serta RAM berkapasitas 8GB LPDDR4X.
Kriteria spesifikasi yang dibawanya ini sangat ideal untuk mencegah pelajar agar tidak menghabiskan banyak waktu untuk bermain game yang adiktif, namun tetap bisa diandalkan untuk kegiatan belajar.
5. (BONUS) Mendukung Kegiatan Belajar & Kegiatan Kreatif
Untuk semakin mendukung kegiatan belajar, khususnya ketika harus melakukan kegiatan belajar secara daring, ASUS Vivobook 13 Slate OLED hadir dengan beberapa fitur tambahan lain. Diantaranya ada fitur AI noise canceling, yang befungsi untuk menyaring dan menghilangkan suara-suara bising di background. Menariknya, fitur AI noise canceling tersebut bisa bekerja dua arah.
Artinya, saat sedang melakukan panggilan video conference, bukan hanya suara dari sang pengguna laptop ini saja yang bisa terdengar jernih. Tapi suara dari lawan bicara pun bisa disaring. Sehingga, apa yang diucapkan oleh lawan bicara dalam video conference tersebut akan bisa terdengar sangat jelas, tanpa gangguan suara-suara bising dibelakangnya. Dengan komunikasi yang lancar tersebut, sang pelajar pun bisa lebih fokus dalam menjalankan kegiatannya.
Kemudahan dalam kegiatan belajar secara daring juga bisa dirasakan berkat hadirnya kamera beresolusi 13 megapixel yang terdapat di bagian belakang. Dengan kamera tersebut, pelajar bisa langsung memotret atau memperlihatkan tugas-tugas yang diberikan oleh pengajar.
Fitur touchscreen dengan dukungan stylus pada ASUS Vivobook 13 Slate OLED, juga bakal menjadi sebuah nilai tambah bagi pelajar yang memiliki jiwa kreatif di bidang konten visual.
Dengan stylus yang memiliki hingga 4096 preassure level, para pengguna laptop ini bisa menuangkan kreatifitasnya dengan mencorat-coret atau melakukan doodling langsung di layar laptop.