Memilih Homeschooling SD Sebagai Jalur Pendidikan Alternatif – Orang tua mana yang tidak ingin agar sang anak bisa mengenyam pendidikan secara nyaman? Pertanyaan ini muncul dari keresahan para orang tua akan resiko perundungan di sekolah, yang semakin hari seolah semakin sering saja diberitakan.
Jangan heran jika saat ini banyak orang tua yang dibuat overthinking mengenai hal tersebut. “Bagaimana agar anak saya terhindar dari perundungan?”, “Bagaimana agar anak terbebas dari pergaulan yang tidak sehat di sekolah?”, atau, “Sekolah seperti apa yang harus dipilih untuk mendapat lingkungan belajar yang kondusif?”.
Walau kenyataannya masih banyak sekolah yang tidak seburuk dan semenyeramkan itu, tapi yang namanya orang tua, perasaan was-was pasti tidak bisa dipadamkan begitu saja. Sementara di sisi lain, mau tidak mau sang anak pasti harus mendapat pendidikan.
Tips Menghindarkan Anak Dari Perundungan & Pergaulan Negatif di Sekolah
Ada beberapa langkah yang bisa diupayakan oleh para orang tua, agar sang anak bisa terhindari dari perundungan dan pergaulan negatif di sekolahnya. Diantaranya adalah:
1. Jalin Komunikasi Dengan Anak
Pada dasarnya, anak-anak pasti ingin diperhatikan. Salah satu caranya adalah dengan menjaga komunikasi dengan anak. Biasakan untuk bertanya hal-hal kecil seperti bagaimana ia melalui hari ini, apa yang terjadi di sekolah, atau mungkin kesulitan apa yang ia temui selama belajar.
Selain menjaga kehangatan hubungan dengan anak, hal kecil ini bisa membiasakan keterbukaan komunikasi dan membangun kepercayaan anak terhadap orang tua. Dan keterbukaan komunikasi ini bisa menjadi pintu informasi tentang pergaulan sang anak.
Lalu, kepercayaan terhadap orang tua juga bisa memudahkan agar anak bisa menerima saran dan nasihat yang kita berikan, jika dirasa perlu.
2. Nasehati, Bukan Menghakimi
Dalam rangka membangun kepercayaan terhadap orang tua, hindarilah untuk menghakimi sang anak. Cukup nasehati, bukan menghakimi.
Misalnya, ketika sang anak bercerita bahwa ia kalah dalam lomba lari, hindarilah untuk berkata dengan nada menghakimi seperti “Ya kamu sih, main hape terus, gak pernah olahraga.”. Sebagai gantinya, berilah komentar bernada nasihat seperti “Ya sudah gapapa, besok coba latihan yuk biar selanjutnya bisa menang!”.
3. Beri Apresiasi
Memberi apresiasi terhadap pencapaiannya bisa menjadikan anak memiliki pribadi yang positif dan percaya diri. Walau mungkin pencapaiannya tidaklah seberapa, setidaknya berikan komentar positif atas effort yang telah dilakukannya.
Hindari untuk membandingkannya dengan anak lain, karena hal itu akan memudarkan semangat anak dan membuatnya enggan untuk bercerita di kemudian hari.
4. Edukasi Tentang Pergaulan Yang Baik
Setelah mendapatkan kepercayaan dari anak, mulailah untuk memberikan nasihat atau edukasi. Khususnya dalam urusan pergaulan.
Ajarkan adab, agar anak bisa bedakan perilaku baik dan tidak baik. Berikan contoh-contoh yang menggambarkan perilaku dan kegiatan negatif. Termasuk dalam hal tutur kata, hingga kenakalan-kenakalan remaja.
Apa Benefitnya?
Jika dijalankan, poin nomor 1 bisa menjadi cara untuk membuat anak menaruh kepercayaan terhadap orang tua. Sehingga, akan lebih mudah bagi anak untuk menuruti petuah yang diberikan oleh orang tua.
Di samping itu, komunikasi yang baik dapat menjadi sumber informasi untuk peringatan dini, jika ada indikasi perundungan di sekolahnya. Sehingga, kita dapat lebih cepat mengambil tindakan.
Lalu poin nomor 2 dan 3 juga tak kalah penting untuk membuat anak menjadi lebih pede di manapun, termasuk di sekolah. Dan rata-rata, anak yang terlihat pede cenderung terhindar dari perundungan.
Sedangkan poin nomor 4 adalah untuk menghindarkan anak dari perilaku dan pergaulan negatif.
Homeschooling Bisa Menjadi Pilihan Alternatif
Bagaimana jika dirasa kondisi lingkungan di sekolah formal sudah tidak kondusif? Salah satu solusinya adalah orang tua bisa memilih opsi homeschooling sebagai alternatif.
Homeschooling adalah kegiatan belajar mengajar seperti sekolah, namun dilakukan di rumah masing-masing. Beberapa benefit dari kegiatan sekolah di rumah ini antara lain adalah lingkungan belajar yang bisa dikondisikan oleh orang tua, serta terhindar dari perundungan ataupun pergaulan yang tidak sehat.
Memilih untuk menempuh pendidikan lewat homeschooling di tingkat anak usia sekolah dasar (SD), bisa menjadi keputusan yang krusial. Pasalnya, di tingkat inilah karakter anak mulai terbentuk.
Namun masalahnya, belum tentu kita dapat menemukan homeschooling di semua wilayah. Terlebih di area yang jauh dari kota besar.
Kabar baiknya, saat ini sudah ada Alta School sebagai sekolah penyedia homeschooling, yang memanfaatkan teknologi internet untuk aktivitas belajar mengajar.
Apa Saja Fasilitas Alta School?
Alta School merupakan sekolah online dengan metode blended learning. Sekolah ini membawa konsep live teaching interaktif yang dilakukan secara online, dan aktivitas mandiri dari peserta didik (murid) yang setara dengan sekolah konvensional.
Hal ini membuat batasan soal lokasi tidak lagi menjadi masalah. Karena selama ada koneksi internet yang mumpuni, peserta didik bisa mengikuti kegiatan belajar di Alta School, di manapun mereka tinggal.
Kegiatan belajar secara online seperti ini membuat kegiatan belajar menjadi lebih efisien dari segi waktu. Apalagi Alta School juga menyediakan dua pilihan sesi belajar. Sehingga siswa dapat memilih dan menyesuaikan waktu untuk belajar.
Beberapa keunggulan lain juga memperkuat posisi Alta School sebagai pilihan homeschooling yang patut dipertimbangkan. Untuk homeschooling SD misalnya, setidaknya terdapat 7 fasilitas belajar yang diberikan. Diantaranya adalah:
- Live teaching interaktif
- Home-based project
- Pendidikan karakter
- Modul
- Learning kit
- Aktivitas mandiri
- Laporan pembelajaran
Kegiatan belajar berbasis proyek dan eksperimen yang dipadukan dengan live teaching, menghadirkan sesi belajar yang menyenangkan dan efektif.
Apalagi terdapat learning kit yang berisi perlengkapan untuk menunjang sesi praktik / eksperimen dalam kegiatan belajar. Memicu siswa untuk bisa lebih mengerti tentang apa yang disampaikan oleh guru. Learning kit ini akan dikirimkan ke rumah siswa, setidaknya 2 kali dalam setahun (1 kali tiap semester).
Terdapat pula pilihan program bilingual, dengan fasilitas tambahan berupa 5 sesi program internasional per minggu. Tentu saja dengan metode belajar 2 bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Untuk membuat sesi belajar semakin menyenangkan, homeschooling SD Alta School juga menerapkan fitur Live Teaching & Star Champ Ruangkelas. Di mana akan ada sesi kuis untuk memancing keaktifan siswa dalam belajar dan menjawab pertanyaan. Dengan reward berupa bintang, yang nantinya akan dikumpulkan dan dijadikan poin leaderboard. Ini akan melatih siswa untuk berkompetisi sejak dini.
Metode belajar yang dibuat menarik tersebut tentu bertujuan agar siswa bisa lebih bersemangat dalam belajar. Yang efeknya akan membuat sang anak menjadi lebih memahami pelajaran.
Tak heran jika beberapa orang tua murid memberikan testimoni yang rata-rata menyebutkan soal perkembangan anak ke arah yang positif.
Berapa Biaya Homeschooling SD di Alta School?
Saat tulisan ini dipublikasikan, biaya untuk paket homeschooling jenjang SD adalah sebagai berikut:
Biaya tersebut sudah termasuk perlengkapan seperti modul, learning kit, dan SPP. Sehingga, tidak ada biaya tambahan lagi yang harus dikeluarkan tiap bulannya. Orang tua murid yang tertarik, bisa memilih untuk mencoba terlebih dahulu kelas gratis homeschooling SD dari Alta School.
Sebagai catatan, homeschooling SD di Alta School dapat dijadikan sebagai sekolah utama, atau sekolah pendamping (kursus) untuk melengkapi kegiatan sekolah konvensional.
Siswa juga akan mendapat ijasah kesetaraan, yang bisa digunakan untuk mendaftar ke sekolah konvensional di jenjang yang lebih tinggi. Bahkan untuk homeschooling di tingkat SMA, ijasah tersebut dapat juga digunakan untuk mendaftar di berbagai perguruan tinggi, termasuk PTN.
Apa Saja Yang Perlu Disiapkan Untuk Sekolah di Alta School?
Sebagai sekolah online, tentu ada beberapa hal yang mesti dipersiapkan agar bisa mengikuti sesi belajar mengajar dengan baik. Diantaranya adalah:
- Laptop dengan prosesor Intel Core i3, i5, atau i7, minimal generasi 2 (lebih tinggi lebih baik). Atau laptop dengan prosesor AMD Ryzen 3, 5, 7, minimal 3000 series. Silakan cek tulisan tentang cara mengetahui generasi prosesor Intel dan AMD untuk lebih jelasnya. Atau bisa juga menggunakan rekomendasi cara memilih laptop murah tapi tidak lemot yang sudah pernah saya tuliskan.
- Headset berkabel yang memiliki microphone. Tidak disarankan untuk menggunakan TWS atau headset bluetooth lainnya, untuk menghindari delay.
- Jaringan internet dengan kecepatan minimal 10Mbps. Saran saya, gunakan provider internet rumahan (Wi-Fi) dengan kecepatan setidaknya 20Mbps.
- Memiliki akun gmail untuk memudahkan proses belajar. Jika belum punya, silakan cek cara membuat akun gmail baru.
- Terakhir, pastikan kondisi lingkungan terletak jauh dari keramaian / kebisingan.