Beranda Opini Laptop Pakai Anti Virus? Emangnya Perlu?

Laptop Pakai Anti Virus? Emangnya Perlu?

4

Laptop Pakai Anti Virus? Emangnya Perlu? – Saya yakin, sebagian besar dari kita pasti bakal terpikirkan soal anti virus saat baru pertama kali memiliki laptop. Bukan hal yang mengherankan sih. Karena memang kita pasti menginginkan agar laptop kita selalu dalam performa yang optimal, serta diharapkan bakal bisa menjadi lebih awet.

Karena yang ada dalam mindset kita, virus merupakan sesuatu yang bakal menyebabkan penurunan performa dari sebuah laptop. Maka, dengan memasangkan anti virus, kita berharap bahwa laptop kita bakal bisa terhindar dari virus, sekaligus terbebas dari masalah yang mungkin saja disebabkan oleh serangan virus.

Yang menjadi masalah adalah, terkadang anti virus itu sendiri justru bakal membuat performa laptop menjadi menurun. Sehingga membuat kita menjadi galau, apakah ingin tetap menggunakannya, atau di uninstall saja?

Perlukah Laptop Menggunakan Anti Virus?

Oke, di sini saya akan memberikan opini, sekaligus pengetahuan saya mengenai hal ini. Tentang keuntungan dan kerugian menggunakan anti virus, siapa yang akan membutuhkannya, dan bagaimana menjaga performa dan keamanan laptop kita walau tanpa menggunakan anti virus.

Keuntungan & Kerugian Menggunakan Anti Virus

Anti virus sendiri sebenarnya memiliki banyak keuntungan bagi mereka yang benar-benar membutuhkan. Khususnya dari sisi keamanan.

Seperti yang kita tau, virus ataupun malware (orang awam akan menganggapnya sebagai “virus” juga) biasanya bakal mendatangkan banyak sekali efek negatif. Mulai dari penurunan performa, pencurian data, hingga yang paling berat adalah perangkat laptop kita bisa terkunci dan akan dimintai uang tebusan oleh si pembuat malware atau virus.

Nah, tugas dari anti virus adalah mencegah masuknya malware ataupun virus ke dalam laptop, agar bisa terhindar dari masalah-masalah tersebut. Sederhananya, seperti itu.

Kalau soal kerugian pasti ada, tapi sebenarnya hanya sedikit. Yaitu dari sisi performa dari laptop kita. Untuk laptop yang punya performa yang mumpuni, biasanya penurunan performa yang disebabkan oleh anti virus itu hampir tidak terasa sama sekali.

Namun, untuk laptop kentang yang punya performa apa adanya, efeknya jelas bakal sangat terasa. Apalagi jika ternyata laptop tersebut merupakan kelas entry level.

Ditambah lagi, jika anti virus yang digunakan itu ternyata adalah bajakan alias tidak original, maka resiko kerugiannya bakal lebih besar lagi. Karena bisa jadi anti virus bajakan tersebut justru sudah tertanam malware di dalamnya. Kok bisa begitu?

Kita mikir agak serius yaa.. Logikanya gini..

Anti virus yang full version itu biasanya merupakan software berbayar. Dalam arti, kita harus membeli atau membayar biaya langganan untuk dapat menggunakan software anti virus tersebut. Biayanya pun biasanya tidak murah. Ada yang dibawah satu juta rupiah, ada juga yang lebih dari tiga jutaan. Dan sekarang ini, sudah mulai banyak juga yang menggunakan sistem berlangganan untuk mencegah pembajakan.

Jadi, kalau kamu pernah melihat ada orang yang menjual anti virus dengan harga murah, sangat besar kemungkinan bahwa itu merupakan software bajakan. Apalagi kalau kamu menginstal anti virus “versi gratis” dari hasil download di situs tidak resminya. Itu sudah dipastikan adalah software bajakan. Dan biasanya, mereka yang menjual software bajakan tersebut, asalnya ya dari hasil download versi gratis tadi.

Kalau kamu ingin membeli anti virus yang original, yang paling aman sih ya download dari situs resminya, dan mendaftarlah untuk bisa berlangganan. Oke, kita kembali ke soal software bajakan.

Sekarang yang jadi pertanyaan adalah, apa sih motivasi orang untuk susah-susah membajak sebuah software yang harusnya berbayar, lalu membagikannya secara gratis? Nggak mungkin dong hanya untuk bakti sosial alias untuk berbuat baik pada masyarakat? Karena aktivitas membajak itu saja bisa dibilang merupakan sebuah aksi pencurian. Iya, mungkin ada “orang baik” seperti itu. Tapi saya yakin sangat sedikit.

Biasanya, mereka yang membajak itu pasti juga ingin mendapatkan keuntungan sendiri. Tapi, bagaimana cara mereka mendapatkan keuntungan kalau software-nya dibagikan secara gratis?

Jawabannya jelas, dengan menyisipkan malware atau kode jahat di dalam software yang dibajak tadi. Dalam contoh ini adalah anti virus bajakan. Nah, dari malware tersebut, si pembajak bisa melakukan banyak hal terhadap laptop yang menjadi korban. Mulai dari mengintip isi dari laptop korban, mengakses kamera webcam, hingga mencatat segala hal yang diketikkan pada laptop korban. Iya, termasuk password.

Ini jelas merupakan hal yang patut diwaspadai. Khususnya bagi mereka yang sering melakukan aktivitas perbankan. Lalu, siapa laptop yang menjadi korban itu? Ya mereka yang menginstal anti virus bajakan! Dan sebenarnya masih ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh malware tersebut. Tergantung bagaimana maunya si pembuatnya saja.

Dari sana, si pembuat malware bisa menjual, ataupun menggunakan apa yang sudah didapatkan dari laptop korban tadi untuk kepentingannya sendiri. Begitulah mereka akan mendapatkan keuntungan dari hasil membajak software anti virus. Itu baru contoh sederhananya aja sih.

Jadi ..

Menggunakan anti virus bajakan itu sebenarnya malah justru mendatangkan lebih banyak kerugian. Bukannya melindungi laptop kita, tapi yang ada malah menyerang dari dalam. Plus, bisa membuat performa laptop menjadi terganggu. Karena biasanya, malware yang ada di dalamnya akan terus bekerja tanpa sepengetahuan kita. Sehingga kinerja laptop akan terbebani, dan mempengaruhi performanya.

Makanya dalam tulisan tentang tips memilih laptop murah yang tidak lemot, saya menyarankan untuk menolak tawaran penjual yang mau memberikan bonus software secara gratis. Karena software yang dipasangkan itu biasanya merupakan software bajakan.

Siapa Saja Yang Membutuhkan Anti Virus?

Sebenarnya sih semua orang yang punya laptop tuh disarankan untuk menggunakan anti virus. Tapi ingat, harus yang original! Dan kalau tidak menggunakan anti virus pun sebenarnya tidak masalah. Karena kita tetap bisa menghindarkan laptop dari serangan virus dan malware dengan tips yang akan saya tuliskan di bawah nanti.

Apalagi, di dalam sistem operasi laptop (Windows), sebenarnya sudah punya sistem pertahanannya sendiri. Yaitu Windows Defender. Dan sejauh ini, sistem pertahanan tersebut juga terbilang sudah cukup aman jika laptop hanya digunakan untuk urusan pribadi. Namun untuk laptop yang digunakan untuk perusahaan atau urusan bisnis, maka urgensi untuk menggunakan anti virus akan lebih tinggi. Demi menjaga aset, rahasia dagang, serta memastikan agar semua bisa berjalan dengan aman.

Namun, penggunaan anti virus akan sia-sia belaka jika ternyata kamu menginstal software bajakan pada laptop. Karena itu ibaratnya seperti mempersilakan sekumpulan pencuri untuk masuk ke dalam gudang uang milikmu.

Tips Menjaga Keamanan Laptop Walau Tanpa Anti Virus

Sebenarnya tidak terlalu sulit untuk menjaga keamanan laptop untuk penggunaan pribadi. Hal utama yang mesti dilakukan adalah menghindari penggunaan software bajakan. Karena selain menghindari resiko masuknya malware atau virus melalui aplikasi tersebut, aplikasi bajakan juga bisa beresiko menurunkan performa laptop kita. Seperti yang sudah pernah saya bahas pada tulisan tentang kerugian menggunakan software bajakan.

Lalu yang kedua, hindari untuk mengklik link tentang sesuatu yang berkaitan dengan; menampilkan sesuatu yang “menggoda iman”. Ingat, itu dalam tanda kutip yaa. Karena besar kemungkinan bahwa link tersebut akan menuju sebuah situs berbahaya yang bisa berpotensi menginfeksi laptop. Biasanya, link-link tersebut akan disebarkan lewat social media.

Dan yang ketiga, usahakan untuk tidak memperbolehkan orang lain memasangkan usb flash drive (atau lebih dikenal sebagai flash disk) pada laptop kita. Dengan kata lain, hindari untuk memasangkan laptop dengan sembarang flash disk yang kita tidak tau asal-usulnya.

Karena bisa saja usb flash drive tersebut akan turut serta menularkan malware pada laptop kita. Apalagi jika ternyata USB flash drive tersebut sering dibawa ke warnet, ataupun percetakan.

Iya, agak merepotkan memang. Terlebih jika ternyata kita harus mencetak alias nge-print file untuk berbagai urusan. Lalu, solusinya bagaimana? Saya punya sedikit trik yang mungkin agak merepotkan, tapi saya rasa akan efektif untuk melindungi laptop kita.

  1. Buatlah sebuah email baru yang khusus digunakan untuk mengaksesnya di warnet, ataupun tempat percetakan. Sebagai contoh untuk memudahkan dalam penjelasan, anggaplah email baru itu kita beri alamat ngeprint@gelay.com (ingat, ini hanya contoh).
  2. Lalu, saat kamu ingin nge-print file yang sudah kita buat di laptop milikmu, kamu kirim saja file-file tersebut ke alamat email yang sudah kita buatkan khusus tadi, yaitu ngeprint@gelay.com. Kalau kamu belum tau caranya, silakan baca halaman yang membahas tentang cara mengirim file dan gambar lewat email.
  3. Jika sudah, maka kamu bisa langsung datang ke tempat nge-print. Lalu login ke akun email khusus tadi (ngeprint@gelay.com) pada komputer yang ada di sana.
  4. Buka email yang sudah kita kirimkan tadi, lalu download attachment (berisi file yang ingin kita print) yang disertakan dalam email.
  5. Setelah di download, bukalah file tersebut, dan kita pun bisa langsung ngeprint.
  6. Jangan lupa untuk kembali melakukan sign out akun email tadi. Supaya tidak diakses dan diintip oleh orang lain.

Dengan cara tersebut, kita jadi tidak perlu menggunakan usb flash drive pada laptop kita, maupun pada komputer di tempat nge-print. Sehingga, laptop kita pun bisa lebih aman dari resiko penularan virus dan malware.

Kesimpulan

Jadi, jika ternyata kita menggunakan laptop untuk urusan pribadi, sebenarnya kita tidak perlu menggunakan anti virus. Karena dengan adanya Windows Defender, sebenarnya sudah cukup aman. Sehingga, kita tidak usah memaksakan untuk menggunakan anti virus. Apalagi kalau sampai pasang anti virus bajakan. Bukannya melindungi, tapi yang ada malah bakal menusuk dari belakang.

Kecuali, kalau memang kamu rela mengeluarkan biaya ekstra demi keamanan laptopmu, ya silakan saja pasang anti virus yang original. Malah justru lebih bagus.

Dan kalau ternyata laptop tersebut adalah untuk penggunaan yang lebih penting, khususnya kalau sudah melibatkan urusan duit, maka sangat disarankan untuk menggunakan anti virus. Dan tentu saja, hal itu juga harus disertai dengan menghindarkan laptop dari yang namanya software bajakan. Agar keamanannya bisa makin optimal.

Mohon koreksinya jika ada hal yang harus diperbaiki dalam tulisan ini. Semoga bermanfaat!

4 KOMENTAR

  1. *Mantap, memberikan pencerahan kepada saya yang dulunya user abal abal. Terima kasih mimin, otw share & follow your Instagram accounts. May accounts @san.dale
    Thank you

BERIKAN KOMENTARMU

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini