12 Hal Yang Harus Kita Lakukan & Harus Kita Hindari Setelah Beli Laptop Baru – Membeli sebuah laptop baru bisa menjadi momen yang membahagiakan, sekaligus momen yang canggung. Khususnya bagi kita yang baru pertama kali punya laptop sendiri.
Kalau boleh menebak, hal utama yang terbersit di pikiran pasti adalah soal bagaimana untuk membuat agar performa laptop bisa terus optimal. Lalu disusul dengan pemikian tentang apa saja yang harus dilakukan agar laptop bisa tetap nyaman dipakai untuk jangka panjang.
Mengingat laptop sendiri bukanlah sebuah barang yang bisa dibilang murah. Sehingga, sangatlah wajar jika muncul pemikiran-pemikiran seperti itu. Tak usah malu, saya pun dulu juga begitu kok.
Saya memang bukan ahli di bidang laptop. Tapi sebagai orang yang berpengalaman gonta-ganti laptop baru dan coba-coba beberapa jenis laptop, saya ingin membagikan tips bagi kamu yang mungkin masih bingung harus bagaimana untuk memperlakukan sebuah laptop baru.
Dalam arti, apa saja yang harus dilakukan, dan apa saja yang harus dihindari setelah membeli laptop baru. Saya akan merangkumnya dalam 12 poin penting. Mulai dari hal yang sepele, sampai hal yang bakal berpengaruh besar pada performanya. Tentu saja lengkap dengan alasan kenapa kita harus memperhatikan hal-hal tersebut.
1. Cek Kelengkapan Unit & Fisik Laptop
Untuk urusan kelengkapan paket penjualan dalam dus sih sebenarnya hampir pasti (99.99%) bakal sesuai dengan apa yang seharusnya. Karena sebelum meluncur untuk dijual, pabrik sudah pasti melakukan pengecekan untuk itu. Namun tidak ada salahnya jika kita memastikannya kembali. Siapa tau kamu dapat bagian yang 0.01% itu.
Apalagi kalau ternyata kamu beli laptopnya secara online. Sangat disarankan bagi kamu untuk membuat video saat membuka paket kiriman, hingga memastikan kelengkapan di dalam dusnya. Karena kalau misal tidak lengkap dan ternyata kamu tidak merekamnya, maka kamu bakal kesulitan untuk mengajukan komplain.
Hal penting lain yang mesti kamu periksa (dan juga rekam) adalah bagian fisik dari laptop, beserta aksesorisnya. Pastikan tidak ada kerusakan fisik yang terlihat.
2. Baca Buku Petunjuk
Buku petunjuk adalah hal yang paling tidak berguna dalam paket penjualan laptop. Setidaknya, itulah yang dipikirkan oleh banyak orang. Karena faktanya, kebanyakan orang bakal mengabaikan keberadaan buku petunjuk, dan bahkan tidak pernah membacanya.
Namun, khusus bagi laptop yang memiliki fitur unik, bisa lain ceritanya. Karena keunikan fitur yang (mungkin) dimiliki oleh laptop tersebut bisa saja membutuhkan penanganan dan perhatian khusus.
Maka sangat disarankan bagi kamu untuk membaca buku petunjuk, terutama jika laptop yang kamu beli ternyata punya fitur unik.
Fitur unik yang saya maksud adalah fitur yang tidak biasa kita temukan ada laptop pada umumnya. Misalnya adalah laptop detachable dan convertible, hingga fitur-fitur unik lain seperti ScreenPad dan ScreenPad Plus (pada laptop ASUS seri tertentu), atau yang lainnya.
Selain agar kita bisa mengerti cara memanfaatkannya, terkadang memang laptop-laptop yang unik itu bakal membutuhkan penanganan khusus. Misalnya tentang bagaimana cara untuk bisa melepas dan memasangkan layar dengan benar, tanpa merusaknya (pada laptop detachable).
Saya pribadi menggunakan laptop dengan fitur unik berupa ScreenPad, seperti yang bisa kamu lihat pada gambar di atas. Awal mulanya jelas, saya tidak mengerti bagaimana untuk bisa memanfaatkan fiturnya tersebut.
Namun setelah membaca dan membiasakan diri, barulah saya bisa memaksimalkan potensi dari fitur tersebut. Seperti yang sudah pernah saya posting pada tulisan tentang cara memanfaatkan ScreenPad pada laptop ASUS.
3. Isi Daya Baterai Laptop
Ini memang bukan hal yang wajib, tapi tidak ada salahnya untuk langsung mengecas laptop baru. Alasannya adalah untuk memastikan bahwa charger laptop bisa berfungsi dengan semestinya.
Karena kalau ternyata laptop tidak bisa dicas, bisa repot nanti. Mengingat proses awal untuk mengaktifkan sebual laptop baru akan cukup menguras baterai.
Apalagi kalau ternyata laptop tidak bisa langsung menyala tanpa dicolok ke charger, maka hal yang saya sarankan adalah langsung dicas saja dan tunggu beberapa saat sampai baterainya sudah cukup terisi. Tetaplah menghubungkan laptop ke charger selama proses menyalakan laptop pertama kali.
Hal ini cukup wajar terjadi karena terkadang memang laptop baru akan sampai ke tangan kita dalam keadaan baterai yang kosong. Entah karena memang sengaja dibiarkan kosong dari pabriknya, atau karena sudah cukup lama bertapa di gudang sambil menunggu ada yang membelinya.
Bagaimana Jika Laptop Tidak Mau Menyala Walau Sudah Dicas?
Jangan panik. Hal ini juga bisa dibilang cukup wajar jika ternyata benar bahwa laptop sudah cukup lama bertapa di gudang. Yang harus kita lakukan hanyalah menghubungkannya ke charger, lalu tunggu beberapa saat. Paling tidak sampai satu jam, atau sampai ia mau mengisi.
Karena memang baterai yang terlalu lama dibiarkan dalam keadaan kosong, akan butuh waktu yang lebih lama untuk dicas, sebelum ia benar-benar mau mengisi.
4. Install OS (Jika Belum Ada)
Saat ini, sebagian besar laptop yang dijual di pasaran sudah dibekali dengan OS alias sistem operasi sejak dari pabriknya. Entah itu menggunakan OS Windows, ataupun Chrome OS. Dan kalau laptop barumu sudah terpasang OS, maka kamu bisa melewati langkah ini dan langsung loncat ke poin nomor 5 di bawah.
Namun jika ternyata laptop barumu itu dijual tanpa terinstal OS (Free DOS), maka kamu wajib menginstal OS sebelum bisa mengoperasikannya dengan normal.
Ciri laptop yang belum terinstal OS biasanya akan diberi keterangan “Free DOS” oleh si penjual. Dan keterangan itu juga bisa kita temukan pada bagian dus. Dan jika dinyalakan pertama kali, ia hanya akan memunculkan tampilan blank hitam atau biru dengan sedikit tulisan.
Untuk urusan ini, saya sarankan bagi kamu untuk melakukan instalasi OS di tempat service laptop terdekat. Atau jika kamu membaca tulisan ini sebelum melakukan pembelian laptop, maka saya sarankan untuk membeli laptop yang sudah terpasang OS saja.
Karena selain tidak merepotkan, biasanya laptop yang sudah terpasang OS sejak dari pabrik akan menggunakan OS versi original yang tentu jauh lebih aman dari segi keamanan. Cirinya adalah, pada keterangan produk, sudah ada tulisan “Windows” (untuk OS Windows) atau “Chrome OS” (untuk OS Chrome).
Biasanya, laptop dengan harga diatas 5 juta sudah dibekali dengan OS sejak keluar dari pabrik. Namun, tidak ada salahnya untuk memastikannya dengan melihat keterangan produk. Saya juga menyarankan untuk membaca tulisan tentang tips membeli laptop murah yang tidak lemot jika ternyata budget yang kamu sediakan cukup terbatas.
OS sendiri merupakan software utama yang menjadi basis laptop dalam beroperasi. Jika dianalogikan, laptop tanpa OS itu ibarat tubuh tanpa jiwa & pikiran.
5. Aktivasi OS
Jika ternyata laptop baru yang kamu beli sudah terpasang sistem operasi (OS), maka kamu wajib melakukan aktivasi OS tersebut saat pertama kali menyalakannya.
Caranya gampang banget kok! Cukup pilih dan sesuaikan settingan, sesuai dengan preferensi kamu. Mulai dari settingan bahasa, lokasi, hingga setting untuk memasukkan akun. Jika kamu belum punya akun microsoft (untuk OS Windows) atau akun Google (untuk Chrome OS), maka kamu bisa langsung membuatnya pada saat melakukan aktivasi tersebut.
Syarat utama dari langkah ini adalah laptop harus terhubung ke internet. Jadi, pastikan area sekitarmu ada jaringan Wi-Fi nya yaa! Untuk laptop dengan spesifikasi apa adanya, proses ini biasanya akan memakan waktu yang cukup lama. Dan adalah hal yang normal jika nanti kipas laptop akan berputar kencang.
6. Update OS
Setelah melakukan aktivasi, sebenarnya kamu bisa langsung menggunakan laptopmu dan loncat ke poin nomor 8. Namun, saya sangat menyarankan untuk melakukan update OS terlebih dahulu.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan penyempurnaan software, serta mendapatkan perbaikan dari bug (jika ada). Sehingga, kita bisa terhindar dari bug yang mungkin bakal mengganggu aktivitas bersama laptop. Silakan baca tulisan tentang apa itu bug untuk mengerti maksud dari istilah tersebut.
Untuk melakukan update, kita bisa mencarinya dengan mengklik icon “search”, lalu ketik “update”. Lalu klik “Windows Update Setting” (untuk laptop Windows). Selanjutnya, klik tombol “Download & install all” seperti pada gambar di bawah ini.
CATATAN: Jika ternyata kamu menggunakan internet dari tethering hape, pastikan kamu punya kuota yang cukup ya. Untuk lebih berhemat, kamu bisa coba untuk menggunakan paket internet 10GB untuk 1 hari dari by.u dengan harga 10 ribu rupiah. Kamu bisa baca review-nya plus kesempatan mendapatkan bonus kuota 2GB pada tulisan yang membahas tentang pengalaman menggunakan by.u.
Khusus untuk laptop yang masih menggunakan Windows 10, biasanya kita akan mendapat kesempatan untuk upgrade ke Windows 11 setelah beberapa kali melakukan update.
Saya sangat menyarankan untuk TIDAK MELAKUKAN UPDATE KE WINDOWS 11 jika laptop milikmu memiliki spesifikasi yang apa adanya, serta memiliki kapasitas RAM hanya 4GB. Namun jika laptop milikmu memiliki kapasitas RAM besar (8GB keatas) serta menggunakan prosesor minimal Intel Core i3 atau AMD Ryzen 3, maka silakan saja untuk melakukan update ke Windows 11.
7. Install / Update Driver
Masing-masing brand laptop biasanya akan memiliki cara untuk mengoptimalkan hardware yang digunakan pada produk laptopnya. Salah satunya adalah dengan memasangkan software tambahan berupa driver.
Bukan cuma itu. Peran driver ini juga bakal sangat berpengaruh untuk memastikan bahwa fitur pada laptop menjadi dapat bekerja dengan semestinya.
Misalnya, jika laptop milikmu sudah dibekali dengan module hardware bluetooth, namun kamu belum menginstal driver bluetooth untuk laptop tersebut, maka bisa saja fitur bluetooth di laptop itu tidak bisa dinyalakan atau tidak bisa bekerja dengan baik.
Untuk laptop yang sudah terpasang OS sejak dari pabrik, biasanya kita tidak perlu direpotkan untuk urusan ini. Karena umumnya, driver-driver yang dibutuhkan oleh laptop tersebut juga akan dipasangkan sejak dari pabrik juga.
Dan kalaupun benar bahwa semua driver yang dibutuhkan sudah terpasang pada laptop, yang harus kita lakukan selanjutnya adalah mengecek apakah ada update untuk masing-masing driver atau tidak. Saya akan membuatkan tulisan khusus tentang ini pada postingan berikutnya.
Sementara itu, untuk laptop yang dijual tanpa OS (Free DOS), sudah pasti kita wajib menginstal sendiri driver-driver untuk laptop tersebut secara mandiri. Untuk caranya, juga akan saya bahas pada posting berikutnya.
8. Install Aplikasi Yang Diperlukan
Tanpa aplikasi, laptopmu mungkin tidak akan berguna. Jika dianalogikan, laptop tanpa aplikasi itu ibarat manusia tanpa skill. Bahkan untuk sekadar mengetik atau membuat tulisan saja, laptop akan membutuhkan aplikasi.
Jika kamu sudah menentukan bagaimana kamu akan memanfaatkan laptop, atau apa saja yang ingin kamu lakukan bersama laptop barumu, maka inilah saatnya kamu menginstal aplikasi.
Misalnya, jika kamu ingin memanfaatkan laptop untuk mengetik, maka kamu bisa menginstal aplikasi untuk mengetik semacam Ms Word (berbayar) atau WPS Office (gratis). Atau jika kamu ingin memanfaatkannya untuk belajar mengedit foto, maka kamu bisa menginstal aplikasi yang berkaitan dengan hal tersebut.
Jika kamu belum tau bagaimana cara menginstal aplikasi, maka saya sarankan bagi kamu untuk membaca tulisan yang ini. Atau, jika kamu adalah seorang pemula yang benar-benar baru pertama kali menggunakan laptop, maka kamu bisa membaca kumpulan tulisan tentang belajar menggunakan laptop dengan baik dan benar.
Pada kumpulan tulisan yang sudah disiapkan pada blog techijau.com ini, saya sudah menuliskan setidaknya 4 langkah tutorial dasar untuk belajar menggunakan laptop. Serta beberapa tulisan pendukung lain yang bisa menambah pengetahuanmu tentang laptop.
Perlu saya ingatkan bahwa pasanglah aplikasi yang sekiranya sesuai dengan kemampuan laptop. Dan pasanglah aplikasi seperlunya saja. Agar laptop tidak terlalu terbebani, sehingga kinerjanya bisa terus optimal.
9. Hati-hati Dalam Mendownload Aplikasi
Mendownload aplikasi tidak boleh sembarangan. Dan saya sarankan untuk buang jauh-jauh mental gratisan yang ada dalam diri kamu. Karena sejatinya, tidak semua aplikasi akan bisa kita pasang di laptop secara gratis.
Aplikasi-aplikasi populer seperti misalnya Adobe Photoshop (untuk edit foto), Adobe Premiere Pro (untuk edit video) dan semacamnya itu, biasanya baru bisa kita nikmati secara resmi dengan cara berlangganan. Atau dengan kata lain, kita harus membayar untuk bisa memanfaatkan aplikasi-aplikasi tersebut.
Bahkan aplikasi seperti Ms Word sekalipun sebenarnya mengharuskan kita untuk membayar, agar dapat memanfaatkannya.
Solusinya? Ya, kita harus mengeluarkan uang ekstra. Atau jika tidak ingin atau belum sanggup mengeluarkan biaya ekstra, diluaran sana ada kok berbagai pilihan aplikasi alternatif yang bisa dinikmati secara gratis. Hanya saja, kebanyakan dari aplikasi gratis tersebut memang tidak memiliki fitur sebagus dan selengkap aplikasi berbayar.
Beberapa aplikasi gratis yang saya rekomendasikan adalah WPS Office (untuk mengetik, sebagai pengganti Ms Word, Excell & Power Point), GIMP (sebagai alternatif Adobe Photoshop), Blender (untuk membuat dan animasikan objek 3D), Davinci Resolve (untuk mengedit video, sebagai alternatif Adobe Premiere Pro + Adobe After Effects), dan juga Capcut for PC (untuk mengedit video).
Khusus untuk Blender dan Davinci Resolve, sebaiknya tidak dipaksa untuk dipasangkan pada laptop dibawah harga 6 jutaan. Karena kedua aplikasi tersebut tergolong sangat berat.
Lalu untuk GIMP sendiri sebenarnya tidaklah terlalu bagus untuk pengeditan gambar di level yang lebih serius. Saya pribadi lebih memilih untuk menggunakan Affinity Photo yang punya fitur & kemudahan yang bisa dibilang sangat mendekati Adobe Photoshop. Berbeda dengan aplikasi keluaran Adobe, Affinity Photo bisa didapatkan dengan sekali bayar (tidak perlu berlangganan). Dan bisa dibeli dengan harga sekitar $69.
Lalu, bagaimana jika ada situs-situs yang menawarkan dan membagikan aplikasi-aplikasi (yang harusnya) berbayar itu secara gratis?
Bisa dipastikan bahwa aplikasi yang mereka bagikan tersebut adalah versi bajakan. Dan saya sangat menyarankan untuk menghindari aplikasi bajakan seperti itu. Selain membuat kinerja laptop menjadi tidak optimal, berbagai alasan lainnya sudah saya jabarkan pada tulisan tentang resiko menggunakan aplikasi bajakan.
Jadi, pastikan kamu mendownload setiap aplikasi di situs resminya masing-masing.
10. Anti Virus
Banyak yang bilang bahwa kita harus menginstal anti virus setelah membeli laptop baru. Kalau menurut saya, justru sebaliknya. Iya, menginstal anti virus pada laptop bukanlah suatu keharusan.
Saya bahkan sangat tidak menyarankan untuk memasang anti virus pada laptop kelas entry level, atau laptop dengan performa apa adanya. Karena aplikasi anti virus sendiri biasanya akan sangat mempengaruhi performa laptop berperforma pas-pasan. Membuat laptop terasa lemot, sehingga kita tidak bisa memanfaatkan laptop dengan optimal.
Apalagi faktanya, kebanyakan aplikasi anti virus baru akan memberikan “perlindungan lengkap” jika kita berlangganan (berbayar). Sehingga, jika kamu memaksa untuk memasang anti virus bajakan pada laptop, kamu bukannya melindungi laptop dari “virus”, yang ada malah justru kamu memasukkan virus ke laptop mu.
Kecuali jika memang kamu membutuhkan keamanan ekstra pada laptop milikmu, barulah kamu bisa pertimbangkan untuk berlangganan anti virus. Saya sudah membahas tentang hal ini pada tulisan tentang perlukah menggunakan anti virus pada laptop?
11. Hindari Aplikasi Yang Tidak Perlu
Memasang terlalu banyak aplikasi, akan bisa mempengaruhi performa dari laptop. Selain itu, ruang penyimpanan yang tersedia pun jadi termakan olehnya.
Maka dari itu, saya sarankan untuk menginstal aplikasi seperlunya saja. Dan sekali lagi, pasanglah aplikasi yang sekiranya sesuai dengan kemampuan laptop. Karena memaksa untuk memasang aplikasi yang tidak sanggup dijalankan oleh laptop, hanya akan membebani laptopmu saja.
12. Rawat Laptop Dengan Baik
Yang terakhir, rawatlah laptop dengan baik agar ia bisa digunakan untuk jangka panjang. Perawatan paling sederhana yang bisa kita lakukan adalah dengan menjaga kebersihannya, dan menghindarkannya dari debu.
Karena walaupun terdengar sepele, debu bisa menjadi tersangka utama yang menyebabkan kipas laptop menjadi berbunyi kencang, dan membuat kinerja laptop menjadi lemot. Seperti yang sudah pernah saya jelaskan pada tulisan tentang kenapa kipas laptop berbunyi kencang.
Lalu, hindarkan juga untuk menggunakan laptop di atas kasur. Yang mana hal ini juga sudah saya bahas pada sesi tanya jawab tentang apa benar laptop bisa cepat rusak jika digunakan di atas kasur?
Dan yang terakhir adalah dengan menjaga agar laptop tidak terlalu sering terkena benturan ataupun goncangan. Terlebih jika ternyata laptop tersebut masih menggunakan penyimpanan berjenis HDD. Silakan baca tulisan tentang perbedaan antara SSD dengan HDD untuk keterangan lebih lanjut tentang ini.
Akhir Kata …
Itulah beberapa poin penting tentang hal-hal yang harus dilakukan dan juga yang harus dihindari setelah membeli laptop baru. Silakan jelajahi blog techijau.com ini untuk mendapatkan berbagai info menarik lainnya. Semoga bermanfaat!