PERTANYAAN :
Min, saya mau tanya sekaligus curhat. Jadi kan saya memutuskan buat pasang Wi-Fi, karena pikir saya bakal lebih murah buat menghidupi total 6 hape / laptop yang ada di kontrakan (daripada dibelikan kuota internet satu persatu).
Nah terus, saya kan milih paket Wi-Fi dengan kecepatan 10Mbps. Tapi kok kenyataannya saya nggak pernah bener-bener ngerasain kecepatan segitu ya? Jangankan 10 Mbps, kecepatan 1MBps aja rasanya hampir nggak pernah saya dapet waktu coba download. Malah kadang bisa berasa lemot banget kalo lagi dipake barengan.
Apakah saya kena prank atau gimana? Soalnya saya merasa dibohongi.
JAWABAN :
(Dari Admin Techijau) : Sebelum masuk ke jawaban inti, alangkah baiknya kalau kita bahas dulu soal kecepatan internet. Entah itu dari provider operator seluler ataupun provider Wi-Fi rumahan, biasanya mereka akan mencantumkan kecepatan dari paket internet unlimited yang mereka tawarkan.
Nah ini yang mesti diperhatikan! Kecepatan yang dicantumkan itu umumnya ditulis dalam satuan Mbps. Dan inilah yang biasanya bakal mengecoh calon konsumen. Karena banyak konsumen yang mengira bahwa satuan Mbps yang dicantumkan tersebut akan sama dengan satuan MBps yang diharapkan oleh konsumen.
Jadi, Mbps (dengan huruf “b” kecil) itu tidak sama dengan MBps (dengan huruf “B” besar). Yang mana Mbps itu menunjukkan satuan “mega bit per second”. Sementara MBps, menunjukkan satuan “mega byte per second”.
Kecepatan 1 Mbps, itu hanya setara 0.125 MBps. Atau jika dibalik, 1 MBps itu setara 8 Mbps. Jadi kalau kecepatan internet yang dicantumkan itu adalah 10 Mbps, itu artinya ia akan setara dengan 1.25 MBps. Dengan begitu, ya wajar saja kalau kecepatannya hanya mentok di kisaran sekitar 1MBps.
Hal kedua yang mesti diperhatikan adalah adanya kata “hingga” dalam keterangan kecepatannya. Artinya, kecepatan yang dicantumkan tersebut adalah kecepatan tertinggi, atau lebih tepatnya adalah bandwidth (lebar pita) maksimal yang bisa didapatkan oleh kita sebagai konsumen.
Artinya apa bang Messi? Kalau diibaratkan dalam dunia lalu lintas, bandwidth ini ibarat lebar jalan raya. Rumusnya adalah, semakin lebar jalannya, maka akan ada lebih banyak mobil yang bisa lewat. Kita pakai analogi arus mudik dan arus balik.
Nah, katakanlah lebar dari tiap mobil yang melintas adalah 1 Mbps. Sedangkan lebar jalan adalah 10 Mbps. Kemudian arus mudik kita ibaratkan sebagai download, sedangkan arus balik kita ibaratkan sebagai upload.
Sekarang, jika perangkat yang terhubung ke Wi-Fi itu hanya satu saja, maka sangat mungkin bagi kita untuk bisa memanfaatkan semua lebar jalan itu sendirian. Artinya, kecepatan maksimal 10 Mbps itu sangat mungkin untuk kita dapatkan. Dengan catatan, kecepatan maksimal hanya akan bisa didapatkan jika semua lalu lintas mobil hanya digunakan untuk arus mudik saja, atau arus balik saja.
Masalahnya, kita tidak bisa memanfaatkan seluruh lebar jalan itu hanya untuk satu arah saja. Sehingga, lebar jalan akan dibagi. Misalnya, 8 Mbps untuk mudik, dan 2 Mbps untuk balik. Atau 9 Mbps untuk mudik, dan 1 Mbps untuk balik (angka ini tidak pernah pasti).
Lalu, bagaimana jika Wi-Fi tersebut dimanfaatkan atau dihubungkan ke 2 atau 3 perangkat sekaligus? Ya lebar jalannya harus dibagi-bagi lagi. Sehingga, jika Wi-Fi itu dihubungkan ke lebih dari satu perangkat yang aktif menggunakan internet, maka bisa dipastikan bahwa kita tidak akan bisa menikmati kecepatan penuh dengan lebar 10 Mbps tersebut.
Perlu diingat bahwa ketika kita aktif menggunakan internet, entah itu untuk scroll social media, menonton video, ataupun untuk mendownload file, maka sudah pasti akan ada lalu lintas data berupa download dan upload.
Maka jangan heran jika dipakai bersamaan, kecepatan Wi-Fi akan terasa lemot. Karena lebar jalan yang hanya 10 Mbps tadi harus dibagi-bagi. Yang mengakibatkan jatah jalan yang bisa dilalui oleh masing-masing perangkat menjadi semakin sempit.
Dan ketika kita melalui jalan yang sempit, otomatis jalanan tidak bisa dilalui oleh banyak mobil dong?! Sehingga macet pun tak bisa dihindari. Namun jika dari kesemua perangkat yang terhubung itu hanya ada satu atau dua perangkat saja yang aktif menggunakan internet, maka perangkat yang aktif itulah yang bakal diprioritaskan untuk bisa memanfaatkan seluruh lebar jalan. Perumpamaannya adalah seperti itu.
Maka jangan heran jika misalnya ada beberapa perangkat yang digunakan untuk streaming / nonton video secara bersamaan, maka internet bakal terasa lemot. Solusinya? Ya cari paket internet yang bandwidth-nya lebih lebar.
Kenyataannya, kita memang hampir tidak mungkin akan benar-benar merasakan kecepatan penuh tersebut secara terus-menerus. Karena memang ada beberapa faktor yang menyebabkan kecepatan internet menjadi naik dan turun walau hanya sedikit.
Dan apa yang saya sebutkan di atas itu adalah diluar daripada skenario buruk yang bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Mulai dari seberapa padat pelanggan lain di wilayah yang sama yang menggunakan service dari provider yang sama, ataupun berbagai faktor lainnya.
Berikan komentar atau jawaban versi kamu! |
Jika kamu punya jawaban tersendiri atas pertanyaan tersebut, kamu bisa menuliskan jawaban versi kamu di kolom komentar yang ada di bawah. Jawaban terbaik akan dipilih oleh admin dan akan disematkan di atas |
Punya pertanyaan yang belum terjawab di sini? Silakan ke halaman ajukan pertanyaan dan isi form di dalamnya. Atau, tinggalkan komentar di halaman Facebook Techijau, atau mention Twitter @Techijau |