Keuntungan Memanfaatkan Influencer Marketing dalam Bisnis – Tak peduli apapun bidangnya, bisnis selalu memiliki satu tujuan yang pasti, yaitu mendatangkan keuntungan. Tentu saja keuntungan baru bisa didapatkan setelah melalui berbagai upaya yang tidak mudah.
Mulai dari membuat produk, menentukan target pasar, hingga meyakinkan calon konsumen agar mau menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan.
Benar adanya bahwa produk atau jasa yang berkualitas bisa mengubah konsumen menjadi pelanggan. Yang jadi masalah adalah, bagaimana kita bisa mendatangkan konsumen jika calon konsumen belum mengenal produk dan jasa yang ditawarkan? Kendala inilah yang biasa dihadapi oleh para pengusaha kecil.
Sesuatu yang baru dan belum dikenal, cenderung akan dipandang sebelah mata, atau bahkan dihindari. Maka, salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan beriklan. Beriklan merupakan sebuah langkah awal untuk memperkenalkan produk ke masyarakat. Lalu setelah kepercayaan masyarakat mulai timbul dan brand awareness semakin meningkat, penjualan akan mengikuti di belakang.
Beriklan di Era Digital
Era digital telah banyak membawa perubahan, termasuk dalam urusan iklan. Bukan cuma di TV, koran atau media cetak lainnya, karena saat ini, ada banyak opsi untuk beriklan yang bisa dipilih dan dijangkau oleh berbagai skala usaha. Mulai dari beriklan di platform video seperti YouTube, mesin pencari, social media, website dan blog, hingga pilihan bekerjasama dengan influencer. Tinggal sesuaikan saja dengan budget marketing yang disediakan.
Saat ini, beriklan dengan memanfaatkan jasa influencer adalah yang paling banyak diminati. Karena selain bisa dijangkau oleh berbagai skala usaha, bekerjasama dengan influencer punya relevansi yang tinggi terhadap berbagai niche usaha. Bahkan produk-produk yang dianggap receh semacam case smartphone pun sangat mungkin untuk diiklankan melalui kerjasama dengan influencer.
Keuntungan Memanfaatkan Influencer Marketing dalam Bisnis
Beriklan melalui kerjasama dengan influencer adalah opsi yang sangat relevan, khususnya jika kita menarget kaum milenial dan Gen Z.
Influencer adalah trendsetter, dan kebanyakan dari kaum milenial maupun gen Z memiliki kecenderungan untuk lebih mendengarkan atau memperhatikan orang-orang populer yang dianggap “ngetrend”. Maka, jangan heran jika mereka lebih suka menyimak iklan dari influencer daripada melihat iklan konvensional. Sehingga, brand awareness akan bisa ditingkatkan secara lebih efektif.
Selain itu, influencer juga bisa digunakan sebagai media untuk melakukan edukasi produk. Yang mana, hal ini sangatlah penting agar calon konsumen bisa mengerti nilai jual yang ditawarkan dari produk yang diiklankan.
Dan oleh karena influencer adalah orang yang dipandang bisa dipercaya, maka mereka bisa membawa pengaruh untuk meyakinkan audience agar bisa mempercayai produk maupun jasa yang kita iklankan melalui influencer.
Ditambah dengan fleksibilitas dalam memilih sekian banyak influencer yang ada, membuat para pelaku usaha dapat lebih mudah untuk menyesuaikan dengan budget. Inilah yang membuat opsi untuk bekerjasama dengan influencer dianggap sangat menarik.
Bagaimana Cara Menemukan Influencer Yang Cocok Untuk Bisnis / Usaha Kecil & Menengah?
Meski terkesan sangat menjanjikan, nyatanya beriklan melalui kerjasama dengan influencer bukanlah perkara mudah. Karena jika sembarangan, bisa-bisa hasilnya malah nihil. Maka, sangatlah penting bagi pelaku usaha untuk memilih influencer yang tepat untuk diajak bekerjasama.
Tentu saja hal pertama yang harus diperhatikan adalah soal budget. Biasanya, yang mempengaruhi rate card (fee untuk kerjasama) dari influencer adalah jumlah followers yang dimiliki. Semakin banyak jumlah followers, maka semakin mahal pula rate card yang mereka berikan.
Tapi bagi para pelaku usaha, jumlah followers tidak bisa dijadikan satu-satunya patokan yang menunjukkaan kualitas kinerja dari sang influencer. Beberapa hal lain yang mesti diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Memilih Platform Social Media
Sebelum memulai, ada baiknya kita menentukan di platform mana kita ingin mengiklankan produk. Apakah ingin di Instagram, Youtube, blog, atau di TikTok. Sebagian influencer mungkin saja aktif di semua platform sekaligus. Tinggal pilih saja, apakah ingin beriklan di salah satu platform, atau semuanya sekaligus.
Sebagai gambaran, platform YouTube dan blog biasanya sangat cocok untuk soft selling dan edukasi produk secara mendalam. Nilai plus yang akan diberikan adalah lebih condong ke penguatan branding.
Platform YouTube dan blog memang tidak bisa mendatangkan pembeli secara instan. Tetapi jika sang influencer mampu membuat konten dengan mengikuti kaidah SEO, maka konten tersebut berpotensi untuk terus menghadirkan penonton atau pembaca hingga bertahun-tahun lamanya. Karena konten tersebut akan lebih mudah ditemukan dengan menggunakan mesin pencari.
Ini juga membuat konten di YouTube dan blog bukanlah tipe yang akan muncul dan tenggelam dengan cepat seperti platform lainnya. Hanya saja memang hasilnya tidak bisa didapat secara cepat.
Untuk Instagram, biasanya lebih cocok untuk “iklan” yang lebih mengedepankan sisi visual. Walaupun ia juga bisa untuk edukasi produk singkat dan soft selling serta hard selling juga. Sedangkan TikTok, lebih cocok untuk hard selling dengan sedikit edukasi produk karena bisa menarget calon pembeli yang impulsif.
Inilah kenapa banyak pelaku usaha yang suka bekerjasama dengan influencer di TikTok. Karena hasil yang didapat bisa datang lebih cepat.
2. Sesuaikan Dengan Target Pasar
Sebelum memutuskan untuk bekerjasama, pastikan untuk melihat apakah niche yang dipilih oleh sang influencer bisa sesuai dengan target pasar dari produk yang ingin diiklankan.
Misalnya, influencer yang fokus untuk membahas tentang teknologi, akan lebih cocok untuk mengiklankan produk yang berkaitan dengan teknologi. Atau untuk influencer yang membahas soal parenting, biasanya akan cocok untuk mengiklankan produk yang berkaitan dengan bayi dan balita.
Hal ini adalah untuk memastikan agar iklan yang ditayangkan bisa lebih tertarget pada audience yang punya kemungkinan besar untuk meminati produk yang diiklankan.
Untuk menemukan influencer dengan niche yang sesuai, kita dapat mencarinya berdasarkan hashtag atau kata kunci yang berkaitan dengan produk.
3. Perhatikan Engagement Rate
Influencer dengan jumlah followers lebih besar bukan jaminan bahwa konten mereka akan ditonton oleh lebih banyak orang.
Salah satu ciri yang menunjukkan bahwa influencer memiliki konten yang berkualitas adalah dengan melihat seberapa tingkat keterlibatan (engagement rate) audience terhadap konten yang dibuat. Ini bisa dilihat dari jumlah likes dan komentar dari tiap konten yang dibuat.
Semakin banyak engagement (termasuk likes dan komentar), maka besar kemungkinan bahwa konten yang dibuat oleh sang influencer memanglah menarik. Ini menjadi penting karena konten yang menarik, sudah pasti akan lebih diperhatikan oleh audience.
Pada platform TikTok, engagement yang tinggi bisa berpengaruh terhadap seberapa sering konten dari influencer akan direkomendasikan atau ditampilkan di fyp (for you page). Sehingga, konten dengan engagement rate yang lebih tinggi tentu punya potensi untuk menjangkau lebih banyak audience.
Untuk mempermudah dalam urusan ini, kita bisa Cek Engagement Rate Tiktok menggunakan tools yang disediakan oleh KOL.ID. Di sana, terdapat juga info berupa tabel panduan untuk menilai apakah engagement rate dari influencer tergolong buruk, baik, atau di atas rata-rata. Dan tidak terbatas pada TikTok saja, sebab KOL.ID juga menyediakan tools untuk berbagai platform lain termasuk Instagram dan YouTube.
4. Lihat Riwayat Konten
Untuk memastikan bahwa konten yang dibuat influencer benar berkualitas atau tidak, kita mesti melihat riwayat konten yang dibuat. Bukan saja untuk melihat kreatifitas dalam pembuatan konten, tetapi juga untuk melihat apakah interaksi dari para audience bersifat positif atau negatif? Jangan-jangan engagement rate tinggi itu didapat dari konten cari sensasi agar sekadar viral saja?!
Ini penting untuk diperhatikan agar output yang dihasilkan dari kerjasama dengan influencer bisa berbuah positif.
Nah, jika sudah menemukan influencer yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan, mulailah untuk mengajak mereka bekerjasama. Berikanlah brief yang jelas, serta sampaikan jika ada konsep konten atau goals khusus yang ingin dicapai.
Akhir Kata …
Itulah beberapa keuntungan bekerjasama dengan influencer untuk kebutuhan bisnis. Pesan penutup yang bisa saya sampaikan adalah, jangan menganggap bahwa beriklan hanya diperlukan oleh perusahaan yang sudah besar. Justru beriklan sangatlah dibutuhkan untuk para pelaku usaha kecil, agar bisnisnya bisa berkembang lebih besar.
Selamat mencoba!