Beranda Fotografi Mengenal Shutter Speed Pada Kamera: Ini Penjelasan Sederhananya

Mengenal Shutter Speed Pada Kamera: Ini Penjelasan Sederhananya

1

Mengenal Shutter Speed Pada Kamera: Ini Penjelasan Sederhananya – Setelah sebelumnya kita sudah membahas tentang apa itu ISO dan juga apa itu Aperture, kali ini kita akan membahas tentang apa itu shutter speed pada kamera. Bersama dengan ISO dan juga Aperture, shutter speed adalah salah satu dari tiga elemen terpenting dalam mengambil sebuah foto. Karena ketiga elemen inilah yang akan menentukan seberapa cerah foto akan bisa dihasilkan. Dan ketiga elemen ini disebut juga sebagai segitiga emas exposure.

Kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, arti shutter speed adalah “kecepatan rana”. Kata “rana” ini sendiri merupakan sinonim dari “tirai”. Atau jika dalam istilah fotografi, “rana” (shutter) merupakan bagian yang berperan untuk menutup permukaan sensor. Yang tujuannya adalah untuk memutus masuknya cahaya yang masuk ke dalam sensor.

Fungsi Shutter Speed

Setelah mengetahui tentang apa itu shutter, sekarang kita bahas lebih lanjut tentang apa yang dimaksud dengan shutter speed pada kamera, termasuk juga soal fungsinya. Seperti yang kita ketahui bersama, untuk bisa menghasilkan sebuah foto, sensor kamera harus bekerja dengan menangkap cahaya.

Misalnya, jika kamu ingin mengambil foto dari sebuah mobil, maka pastinya kamu akan mengarahkan lensa kameramu ke arah mobil tersebut. Dalam contoh kasus ini, arah datangnya cahaya yang akan masuk ke lensa adalah berasal dari mobil yang kamu bidik tersebut.

Fungsi shutter speed

CATATAN : Apa yang akan saya jelaskan di bawah ini adalah apa yang terjadi pada kamera mirrorless, dengan mechanical shutter. Pada kamera dengan electronic shutter, prosesnya akan sedikit berbeda.

Agar sensor bisa menangkap cahaya yang berasal dari arah mobil tadi, maka rana alias shutter harus berada dalam keadaan terbuka. Dengan tujuan agar sensor bisa terekspose oleh cahaya, yang kemudian akan diolah agar bisa menjadi sebuah gambar digital berupa foto. Akan tetapi, cahaya yang masuk ke dalam sensor kamera ini juga harus dikontrol sedemikian rupa.

Karena jika ada terlalu banyak cahaya yang masuk ke dalam sensor, maka foto akan menjadi terlalu terang. Dan sebaliknya, jika cahaya yang masuk ke dalam sensor ternyata terlalu sedikit, maka foto akan menjadi terlalu gelap. Di sinilah pentingnya tugas dari rana alias shutter pada kamera! Ia akan mengatur seberapa lama cahaya diperbolehkan untuk masuk ke dalam sensor. Maka dari itu, pada saat kamu menekan tombol shutter, sebenarnya rana hanya akan terbuka selama beberapa saat saja, sebelum kemudian menutup kembali.

Cara Kerja Shutter Kamera (Berjenis Mechanical Shutter)

Pada kamera mirrorless, rana kamera akan selalu terbuka pada saat ia dinyalakan. Tujuannya adalah agar kamera bisa menunjukkan preview dari objek yang kita bidik, agar bisa ditampilkan pada layar. Ketika kamu menekan tombol shutter (tombol foto), barulah shutter kamera akan menutup sebentar agar sensor bisa bersiap untuk mengambil foto. Lalu shutter akan terbuka kembali untuk membiarkan cahaya masuk ke dalam sensor. Setelah itu, shutter akan kembali menutup untuk memutus masuknya cahaya.

Cara kerja shutter kamera
Sumber gambar ilustrasi: Rob Trek YouTube Channel

Nah, rentang waktu terbukanya shutter inilah yang disebut sebagai shutter speed. Dengan kata lain, shutter speed adalah seberapa cepat shutter kamera dibiarkan terbuka. Alias seberapa cepat sensor kamera dibiarkan terekspose oleh cahaya. Oleh karena itulah shutter speed sering disebut juga sebagai exposure time.

Sebagai contoh, jika kamu mengatur shutter speed 1s (= 1 second alias 1 detik), maka itu artinya shutter kamera akan dibiarkan terbuka selama 1 detik, sebelum kemudian menutup kembali. Begitupun jika kamu mengatur shutter speed 1/1000s, maka ketika kamu menekan tombol, shutter akan terbuka dalam waktu 1/1000 detik sebelum kemudian menutup kembali. 1/1000 detik itu sama dengan 0.001 detik.

Dari sini perlu saya tegaskan kembali bahwa shutter speed berfungi untuk mengatur berapa lama cahaya dibiarkan masuk ke dalam sensor. Semakin lama shutter speed, maka sensor akan menerima semakin banyak cahaya. Yang hasilnya adalah, foto yang dihasilkan akan menjadi semakin terang. Begitupun sebaliknya. Jika shutter speed di set dalam waktu yang cepat, maka sensor hanya akan menerima sedikit cahaya. Dan hasilnya, foto akan menjadi terlihat lebih gelap.

Efek shutter speed pada kamera

Ilustrasi di atas menunjukkan bagaimana kecerahan foto akan terlihat jika kita bermain dengan settingan shutter speed. Dengan catatan, settingan ISO dan juga Aperture tidak diubah. Jangan lupa, kita juga harus memperhatikan keadaan pencahayaan agar bisa menentukan settingan shutter speed yang benar. Dalam arti, agar hasil foto tidak terlihat terlalu gelap, ataupun terlalu terang

Efek Settingan Shutter Speed Pada Hasil Foto

Seperti halnya ISO dan Aperture, settingan dari kecepatan rana alias shutter speed ini sendiri juga akan memiliki efek-efek tertentu. Efek yang paling terlihat adalah ketika kita mengambil objek yang bergerak. Dalam contoh kasus ini adalah mobil. Ketika kita memotret mobil yang sedang berjalan dengan settingan shutter speed yang cepat (misal 1/1000 detik), maka mobil akan terlihat seperti sedang diam. Namun, jika kamu mengubah settingan shutter speed menjadi lebih lambat (misal 1/4 detik) akan menyebabkan mobil yang bergerak tersebut akan terlihat blur alias kabur, alias kurang jelas. Seperti yang bisa kamu lihat pada contoh gambar ilustrasi dibawah ini.

Apa itu shutter speed pada kamera

Dari sini bisa disimpulkan bahwa jika kita ingin menghasilkan sebuah foto yang jelas alias tidak blur, maka kita perlu mengusahakan untuk mengatur shutter speed agar tidak terlalu lambat. Hal ini juga tergantung pada seberapa cepat pergerakan objek yang ingin kita foto itu.

Misalnya, jika mobil yang kamu bidik hanya berjalan di kecepatan yang lambat, maka settingan shutter speed 1/100 detik saja rasanya sudah cukup untuk membuat foto terlihat tidak blur. Akan tetapi, jika mobil tersebut berjalan ngebut, maka kamu perlu shutter speed setidaknya 1/500 detik, 1/1000 detik, atau bahkan lebih cepat lagi. Sekali lagi, tergantung daripada seberapa cepat pergerakan objek yang ingin kita foto tersebut.

Akan tetapi, bukan berarti shutter speed lambat akan menghasilkan gambar yang jelek yaa. Karena dalam keadaan tertentu, justru foto dengan shutter speed yang lambat bisa terlihat sangat bagus. Tergantung daripada konsep foto yang ingin kita tangkap. Di bawah ini adalah beberapa foto yang saya ambil menggunakan settingan shutter speed lambat.

Foto dengan shutter speed lambat
Foto diambil dengan menggunakan ASUS Zenfone 3
Foto dengan shutter speed lambat
Foto diambil dengan menggunakan Sony A6000
Foto dengan shutter speed lambat
Foto diambil dengan menggunakan ASUS Zenfone 3
Foto dengan shutter speed lambat
Foto diambil dengan menggunakan ASUS ROG Phone 5 Ultimate

Settingan shutter speed lambat (slow shutter), memungkinkan kita untuk bisa bermain-main dengan cahaya. Dan kata “cahaya” di sini tidak selalu berhubungan dengan lampu. Karena objek apapun yang kita foto dengan kamera, itu sebenarnya adalah hasil daripada pantulan cahaya dari objek yang kita bidik, yang kemudian cahayanya itu ditangkap oleh sensor kamera.

Dengan demikian, kita jadi bisa menghasilkan foto yang lebih kreatif dengan memainkan settingan shutter speed. Dengan tetap memperhatikan agar foto yang dihasilkan itu tidak terlalu terang, atau tidak terlalu gelap. Silakan jelajahi blog techijau.com ini untuk melihat berbagai artikel lain tentang fotografi. Semoga bermanfaat!

Artikel sebelumnya[REVIEW] Prolink GM2001, Mouse Wireless “Silent Click”, Anti Bakteri & Berdesain Tipis
Artikel selanjutnyaDaftar Peserta Lomba Blog ASUS ExpertBook B5 (1-31 Maret 2022)
Admin Techijau.com | Kurang pandai mainan socmed, khususnya IG

1 KOMENTAR

BERIKAN KOMENTARMU

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini