Boys will be boys. Pernah dengar istilah itu? Yaps, banyak yang bilang, walaupun seorang pria sudah tumbuh dewasa, sebagian dari mereka akan tetap menjadi “bocah besar” yang masih akan terus membawa sifat kekanak-kanakannya hingga tua nanti.
Maka, wajarlah jika terkadang kita akan menemukan lelaki dewasa yang masih gemar menonton film kartun / anime, melakukan hal-hal yang konyol, hingga bermain seperti layaknya anak-anak, termasuk juga dalam bermain video game.
Di sisi lain, kita semua pasti setuju bahwa posisi seorang lelaki dewasa dalam sebuah keluarga adalah sebagai kepala rumah tangga. Bekerja dan mencari nafkah adalah kewajibannya. Tapi bukan berarti lelaki tak boleh bermain-main, bukan?
Saat ini, bermain game menjadi salah satu hobi bagi sebagian lelaki. Selain untuk dapat mengisi waktu, terkadang game juga menjadi salah satu solusi penghilang rasa bosan atau bahkan bisa menjadi obat penghilang stress.
Bermain di sela-sela weekend tentu tak ada salahnya. Dengan catatan, jangan sampai ada sisa-sisa pekerjaan yang menumpuk hingga harus digarap kala weekend ya… Tujuannya sudah pasti agar dapat menyeimbangkan antara pekerjaan dengan hobi. Karena kalau sibuk kerja terus, kan bisa stress juga. . .
Kalau ditanya soal alat penunjang pekerjaan, rata-rata pasti akan menjawab “Laptop”. Bikin laporan, pakai laptop. Presentasi ke klien, pakai laptop. Utak-atik desain, pakai laptop. Bahkan bermain game sekalipun, juga pakai laptop.
Andai boleh memilih, aku sebagai seorang yang juga gemar berpetualang di dunia virtual (game) bakal memilih laptop yang ‘laki banget’: cekatan dalam menyelesaikan pekerjaan, namun tetap lihai dalam bermain. Thank’s to ASUS yang sudah menghadirkan laptop ROG series.
Sebelumnya aku sempat bertanya-tanya: “Memangnya apa sih istimewanya laptop ASUS ROG?”. Aku cukup heran karena yang kulihat adalah, laptop dengan brand ini begitu populer khususnya di kalangan gamers dan juga pekerja kreatif.
Hingga kemudian aku menemukan fakta tentang bagaimana ASUS ROG yang ternyata mampu berperan ganda: bantu selesaikan pekerjaan dengan cepat, sekaligus nyaman dan tangguh saat digunakan bermain game. Oh, pantas saja… Tapi…
Apakah ASUS ROG benar-benar bisa menjadi pilihan yang pas buatku? Maka dengan ini dimulailah pencarian lebih lanjut soal ROG, seiring dengan ketertarikanku yang semakin meningkat.
Terkadang, kita mesti memiliki alasan yang kuat sebelum memutuskan untuk memilih sesuatu. Aku jadi teringat, bagaimana dahulu usahaku jadi berantakan akibat salah memilih partner bisnis. Sebuah kenangan pahit yang menjadi pelajaran amat berharga.
Akupun tak ingin mengulangi kesalahan yang sama dalam memilih laptop yang notabene sebuah perangkat penting yang bakal kuandalkan untuk membereskan semua project.
Pernahkah kamu dibuat emosi akibat performa laptop yang kurang mendukung? Ah, tentunya itu bukanlah sebuah hal yang menyenangkan ya…
Dukungan performa laptop memang amat sangat penting untuk memastikan semua project dapat terselesaikan dengan cepat. Bukan hanya agar dapat mengejar deadline, tapi juga agar bisa memiliki waktu luang lebih banyak untuk menjalankan hobi (bermain).
Kamu boleh bertanya pada para pembuat konten kreatif, soal bagaimana pengaruh performa laptop terhadap misalnya experience saat editing video, mengolah desain, bahkan hingga mood dalam bekerja.
Inilah salah satu alasan utama kenapa banyak gamers dan pekerja kreatif memilih ASUS ROG, karena memang jajaran produk ini merupakan laptop yang berfokus pada urusan performa.
Semua laptop ASUS ROG (bahkan yang termurah sekalipun) sudah didukung dengan prosesor mutahkir dari Intel Core i7 generasi terbaru. Berbeda dengan laptop pada umumnya, chip yang mereka gunakan ini merupakan versi high performance agar dapat memberikan respon terbaik serta menjalankan aplikasi ‘berat’ dengan lancar.
Selain itu, perusahaan raksasa komputer ini juga menyematkan kartu grafis NVIDIA GTX 10 series (seri high end) kedalam laptopnya. Dua komponen utama ini amatlah penting, khususnya untuk urusan desain dan game agar dapat berjalan tanpa hambatan.
Nggak lucu kan kalau kita justru malah stress atau emosi saat bermain game akibat performanya yang lemot? Padahal tujuan kita bermain game adalah untuk mencari hiburan, pengusir jenuhnya pikiran.
Dan taukah kamu bahwa performa laptop yang kurang gesit juga akan mempengaruhi semangat kerja kita? Aku yakin kamu juga pasti pernah mengalaminya sendiri.
Untuk membuatnya bahkan lebih cepat lagi, sebagian besar produk laptop ASUS ROG yang beredar di Indonesia juga sudah menggunakan penyimpanan berjenis SSD (Solid State Drive), yang terbukti lebih awet dan memiliki kecepatan baca/tulis yang lebih baik dibandingkan HDD (Harddisk Drive).
Keuntungannya? Waktu yang dibutuhkan dalam membuka aplikasi serta menyimpan atau memindahkan data berukuran besar akan terasa semakin singkat.
Konfigurasi performa yang serba cepat ini kurasa akan sangat efektif untuk memangkas waktu tunggu, memastikan semua pekerjaan selesai lebih cepat dan menjaga produktivitas di level tertinggi.
Walau nampak begitu meyakinkan di sisi performa, aku justru menaruh sedikit keraguan pada laptop tersebut. Apa benar performa besar itu bisa dimanfaatkan dengan baik? Apakah tidak mubazir?
Keraguan ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, aku tau betul bahwa chip berkekuatan tinggi itu akan menghasilkan panas dengan cepat. Apalagi ketika perangkat digunakan bermain game atau menjalankan aplikasi berat, chip prosesor akan bekerja ekstra hingga dapat menaikkan temperatur lebih cepat dari biasanya.
Dan saat temperatur sudah sangat tinggi, dampaknya adalah performa akan menurun drastis untuk menjaga suhu di batas aman. Jika hal itu terjadi, tentu kenyamanan dalam bekerja atau bermain akan terganggu.
Ternyata, yang membuat ASUS cukup percaya diri untuk menjejali laptopnya dengan kekuatan besar adalah karena mereka memiliki sistem pendinginan yang mutakhir.
Tiap seri ROG dibekali dengan dua buah kipas yang masing-masing akan mendinginkan CPU dan GPU secara terpisah. Selain untuk menjaga agar suhu tak terlalu tinggi, sistem pendinginan yang mereka gunakan juga akan memastikan agar panas tidak mengganggu kenyamanan pengguna saat meletakkan tangannya diatas keyboard.
ASUS merancang pipa-pipa penghantar panas agar panas bisa terurai dengan baik, sebelum akhirnya dibuang ke arah belakang, jauh dari area palmrest.
Efektifitas sistem pendingingan inilah yang akan memastikan performa laptop dapat terjaga walaupun digunakan untuk bekerja keras dalam waktu yang tidak singkat.
Sebagai seorang yang punya mobilitas cukup tinggi, terkadang membuatku terpaksa harus mengerjakan project diluar ruangan atau dimanapun aku sedang singgah. Ada kalanya aku jadi merasa tak nyaman saat melihat kearah layar, dan seringkali kesulitan untuk menyesuaikan posisi agar dapat melihat konten didalam layar dengan baik.
Kurasa akan beda ceritanya jika aku menggunakan ASUS ROG, karena ternyata semua seri yang dipasarkan di Indonesia sudah menggunakan panel layar IPS yang terkenal sangat baik dalam menampilkan konten dari sudut manapun.
Artinya, kita tak perlu repot lagi untuk mengatur dan menyesuaikan sudut layar agar mendapatkan tampilan terbaik. Aku sempat membandingkan dengan laptop lain yang setara dengan harga ASUS ROG GL553VD (seri termurah dari laptop ROG), yang ternyata ada beberapa laptop lain yang kutemukan masih menggunakan panel standar (TN Panel).
Sehingga aku makin yakin bahwa memang ROG menggunakan teknologi terdepan di tiap serinya. Apalagi, tiap panel yang digunakannya tersebut juga sudah punya fitur anti-glare, untuk meminimalisir efek silau yang mengganggu tampilan layar.
Untuk membuatnya semakin nyaman, mereka juga membekali laptopnya dengan layar yang tajam. Resolusi Full HD (1920 x 1080) adalah standar minimum yang ditetapkan ASUS untuk seri ROG. Beberapa seri bahkan sudah mendukung hingga resolusi 4K!
Tambahan lampu LED backlight pada keyboard di semua serinya, bakal semakin membuatnya nyaman digunakan dalam segala situasi, termasuk keadaan gelap sekalipun.
Oke, poin kenyamanan dan performa nampaknya sudah masuk dalam kriteria laptop yang kuidamkan. Tapi, apakah itu saja sudah cukup?
Nyatanya, laptop dengan modal performa tinggi saja belum tentu bisa menjadi pilihan yang pas buat kita. Laptop yang kencang memang bisa membuat semua orang senang. Akan tetapi kita tak bisa menampik sebuah kenyataan lain bahwa tiap individu punya kebutuhan yang berbeda-beda, disesuaikan berdasarkan keadaan dan juga selera.
Hal ini nampaknya disadari dan sangat dimengerti oleh ASUS, hingga kemudian mereka melahirkan seri-seri laptop ROG dengan konfigurasi yang berbeda-beda. Mulai dari GL series, G series, hingga GX series. .
Ya, walau sepintas kesemua seri tersebut nampak serupa; punya desain yang unik dengan logo Republic of Gamers (ROG) yang mencerminkan sebuah premium brand, nyatanya masing-masing seri ROG ini memang punya perbedaan yang sudah bisa dilihat dari segi desain.
Mulai dari GL series yang merupakan seri yang paling affordable alias terjangkau diantara jajaran laptop gaming dari ASUS. Ciri khas dari seri yang punya kode nama ‘STRIX’ ini adalah dimensi fisiknya yang compact alias ringkas, dan desain yang nampak lebih sederhana namun tetap stylish.
Lalu ada juga G series yang merupakan seri higher-end dengan fitur yang lebih lengkap. Kesan yang sangat berbeda pun sudah bisa dilihat dari segi desain yang kabarnya terinspirasi dari Iron Man.
Salah satu fitur yang paling mencolok dari ASUS ROG G series bisa ditemukan pada sistem pendinginannya, yang sudah lebih disempurnakan. ROG G series juga merupakan seri laptop gaming dengan layar yang lebih lebar dibandingkan GL series (17 inch keatas).
Sedangkan GX series bisa dibilang merupakan seri flagship dari jajaran produk ROG. Desain yang digunakan pun nampak lebih futuristik dibanding yang lain.
Seri ini juga merupakan varian laptop gaming paling inovatif yang dipersembahkan oleh ASUS, dengan fitur-fitur unik yang sering kali merupakan sebuah inovasi yang benar-benar baru dalam teknologi laptop. Lihat saja bagaimana inovasi ASUS dalam membangun model GX800 atau GX501 ‘Zephyrus’.
Aku bahkan tak pernah membayangkan sebuah laptop dengan teknologi pendingin cair, sementara ASUS sudah berhasil mewujudkannya pada seri ROG GX800! Perlu kamu tau bahwa ASUS adalah vendor pertama di dunia yang menjejali teknologi watercooling kedalam sebuah laptop.
Awalnya kupikir ini hanyalah sebuah gimmick, trik pemasaran untuk menarik perhatian konsumen. Tapi ternyata, fitur ini memang benar-benar akan membantu laptop mencapai performa tertinggi.
Ya, seri ROG GX800 merupakan seri tertinggi diantara jajaran laptop gaming ASUS lainnya. Sulit dipercaya bahwa laptop ini ternyata menggunakan GPU NVIDIA GTX1080SLI, yang artinya, didalamnya terdapat 2 buah GPU NVIDIA GTX1080 sekaligus.
Bahkan, CPU super powerful yang digunakannya yaitu Intel Core i7-7820HK masih bisa di overclock dengan mudah melalui aplikasi Gaming Center yang juga sudah disediakan untuk memberikan performa yang bahkan lebih dahsyat.
Disinilah peran dari watercooling system nya menjadi penting, agar dapat meredam temperatur dari CPU & 2 buah GPU tersebut. Ia bahkan juga sudah menggunakan mechanical keyboard untuk kenyamanan saat dalam mengetik dan juga mengontrol game.
Inovasi lain juga ditunjukkan oleh ASUS melalui seri GX501 ‘Zephyrus’. Zephyrus merupakan laptop dengan performa kelas high-end yang dikemas sangat ringkas hingga menjadikannya sebagai laptop gaming tertipis di dunia, dengan ketebalan hanya 1.7cm.
ASUS menerapkan teknologi AAS atau Active Aerodynamics System untuk memberikan sirkulasi udara yang baik saat laptop dibuka, sehingga dapat menjaga temperatur dari CPU Intel Core i7-7700HQ dan GPU NVIDIA GTX1080 yang digunakannya.
Menjalankan hobi, mencari hiburan termasuk dengan jalan bermain game memanglah penting agar terhindar dari stress. Apalagi, game merupakan media hiburan termudah dan termurah yang bisa kita dapatkan.
Tapi, deadline yang sudah ditetapkan tak bisa menunggu kita, bukan? Maka kurasa laptop ASUS ROG adalah pilihan yang tepat. Karena segala fitur yang dimilikinya itu sangat memungkinkan untuk membantu kita dalam membereskan pekerjaan dengan cepat, sekaligus mampu diajak bermain dengan nyaman.
Belum lagi soal desainnya yang tampil berani, yang semakin memperkuat citra bahwa laptop ini memang ‘laki banget’: keren, cekatan dalam bekerja, namun tetap lihai dalam bermain. Otomatis, rasa percaya diri pun akan semakin meningkat saat kita menggunakannya.
Lalu, seri manakah yang sekiranya cocok bagi orang yang punya mobilitas tinggi sepertiku? Dengan berbagai pertimbangan, kuputuskan bahwa seri ROG GX501 ‘Zephyrus’ adalah yang paling pas buatku karena punya performa kelas high-end, sekaligus punya portabilitas amat baik berkat ketebalannya yang hanya 1.7cm dan bobotnya yang hanya 2.2kg saja.
Namun jika kamu punya pertimbangan lain, maka kamu bisa memilih ROG GL series sebagai pilihan alternatif yang lebih terjangkau, karena fisiknya yang juga ringkas sehingga masih sangat mendukung untuk urusan bekerja dan bermain meski sedang on the go.
Tenang saja, ROG GL series juga punya model yang dilengkapi dengan fitur melimpah kok. GL502 series misalnya.
Seri yang punya varian warna hitam dan silver ini sudah dibekali dengan fitur kelas tinggi, termasuk diantaranya adalah fitur G-SYNC untuk meminimalisir gejala stuttering, tearing, serta mengurangi lag saat digunakan bermain game. Bahkan, ia pun juga siap untuk diajak merasakan sensasi Virtual Reality.
Kini aku paham kenapa ASUS ROG sangatlah populer di kalangan gamers dan para pekerja kreatif. Fitur-fiturnya yang melimpah itu memang sangatlah mendukung untuk bermain dan bekerja dalam satu perangkat.
Aku juga baru tau kalau ternyata urusan durability juga tak luput dari perhatian ASUS. Berbagai pengujian termasuk tes goncangan, tes benturan, tes keyboard, serta berbagai tes lainnya sudah dilakukan dalam riset, sebelum akhirnya dipasarkan. Dan untuk lebih meyakinkan lagi, ASUS memberikan garansi selama 2 tahun di setiap produk ROG.
So, do you wanna join the republic? 😏 #WeAreROG #ASUSROGID #ROG
Beh sangar laptop nih
Mantab memang 😀