Beranda Opini Pembajakan Aplikasi, Pembunuh Developer!

Pembajakan Aplikasi, Pembunuh Developer!

0
Pembajakan Aplikasi, Pembunuh Developer! – Siapa yang tidak tau smartphone? Ya perangkat komunikasi pintar serba guna ini telah banyak digunakan oleh masyarakat untuk membantu kesehariannya. Sebut saja Android dan iOS. Kedua sistem operasi populer tersebut telah banyak menyumbangkan penjualan smartphone dalam jumlah yang sangat besar. Namun tentunya sebuah smartphone akan terasa “hambar” tanpa kehadiran aplikasi untuk dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh smartphone itu sendiri, dengan cara yang berbeda beda tentunya.
Seiring dengan melesatnya kepopuleran smartphone tersebut, tentunya merupakan kabar baik bagi para pengembang aplikasi atau biasa kita sebut dengan developer hingga memacu mereka untuk semakin bersemangat dalam membuat, mengembangkan dan memasarkan aplikasi yang baik agar dapat digunakan oleh para pengguna smartphone. Kabar buruknya adalah tidak semua pengguna smartphone itu “berkualitas baik”. Bagaimana maksudnya? Ya, berdasarkan yang saya lihat disekitar saya (dan merupakan fakta dilapangan) banyak dari pengguna smartphone tersebut yang sebenarnya tidak membutuhkan smartphone. Tapi bukan itu masalahnya. Menurut penilaian saya, mereka yang pada dasarnya tidak membutuhkan smartphone tersebut sebagian besar dan bahkan hampir seluruhnya tidak memiliki “loyalitas” yang tinggi terhadap smartphone itu sendiri ataupun isi dari smartphone atau aplikasi karena memang mereka menggunakan perangkat tersebut hanya untuk ikut – ikutan trend saja.
Karena tidak loyal, mereka tidak mempedulikan bagaimana perkembangan dari aplikasi yang mereka pakai sehingga mereka cenderung malas atau tidak mau mengeluarkan biaya lebih untuk membeli aplikasi secara legal, karena seperti yang saya sebutkan diatas, mereka hanya ikut – ikutan dan pada dasarnya tidak membutuhkan smartphone, sehingga memacu pembajakan yang tak terkendali yang akan membahayakan nasib developer.

Apa saja bentuk pembajakan yang dimaksud? Seperti yang kita tau, tidak semua aplikasi itu dipasarkan secara gratis. Kalaupun gratis, aplikasi tersebut akan menampilkan iklan mini untuk mendapatkan penghasilan bagi developernya. Nah bentuk dari pembajakan yang saya maksud adalah beberapa aplikasi berbayar di-crraack sehingga mereka yang menginginkannya bisa mendownloadnya secara gratis (diluar situs download resmi). Padahal bukan tidak mungkin sang pembajak telah memodifikasi dan “menyelipkan” malware ke dalam aplikasi tersebut untuk beberapa alasan, mencuri data pribadi misalnya. Ini tentunya bertentangan dengan artikel saya yang berjudul tips memilih aplikasi.

Tidak hanya itu, bentuk pembajakan lainnya adalah dengan “memblokir” iklan yang ditampilkan pada aplikasi gratis. Padahal dengan memblokir iklan, maka pendapatan developer akan berkurang, bahkan mungkin bisa berhenti. Apakah mereka tau akan hal itu? Dan apakah mereka (pengguna yang memilih aplikasi bajakan) sadar bahwa yang mereka lakukan dapat merugikan dan membahayakan nasib developer?

Ah yang rugi kan developer, bukan gue..

Kata itu yang mungkin ada di benak anda ketika membaca “membahayakan nasib developer”. Tapi taukah anda, tanpa adanya developer gadget canggih anda tidak akan bisa melakukan apa – apa? Bagaimana jika para developer terpaksa berhenti berkarya karena tidak mendapatkan keuntungan atau terus merugi? Itu akan “membunuh” developer sehingga mengurangi jumlah aplikasi yang tersedia di pasaran. Hal ini akan membuat mereka berhenti berkembang yang artinya akan MEMATIKAN INOVASI dan KREATIFITAS dalam hal teknologi khususnya untuk aplikasi dan membunuh semangat serta motivasi mereka untuk terus mengembangkan karya mereka. Dan jika aplikasi yang tersedia semakin sedikit, yang menjadi bosan adalah para pengguna gadget termasuk kita sendiri bukan?

Masa beli smartphone 2 juta-an bisa, beli aplikasi harga 10 ribu-an gak bisa? Malu donk..

Udah dikasih gratis, mau gorok kita (developer) pula..

Dan mirisnya, beberapa orang justru mendukung pembajakan ini untuk kepentingan mereka sendiri, menaikkan traffic blog atau web misalnya. Namun saya tidak menyalahkan mereka, hanya menyayangkan saja. Hal ini juga terjadi karena kurangnya dukungan dari beberapa pihak berwenang untuk mempermudah proses pembayaran misalnya. Jika saja proses pembelian aplikasi dipermudah dengan metode potong pulsa misalnya, pastilah pembajakan seperti ini bisa diminimalisir. Semoga posting saya ini bisa membuka mata masyarakat khususnya pengguna gadget untuk tetap mendukung para developer dengan menghindari pembajakan, dan untuk pihak – pihak yang berwenang atas pemasaran aplikasi agar lebih mempermudah metode pembayarannya. Tanpa developer, tidak akan ada aplikasi. Tanpa aplikasi, gadget kita hanyalah sebuah alat komunikasi biasa.

~d’558~

BERIKAN KOMENTARMU

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini