Kesan Pertama Mencoba ASUS Zenfone Max Pro M1 – Saat melihat teaser yang mulai dipublikaskan beberapa hari sebelum peluncuran resminya, mimin cukup yakin bahwa perangkat ini bakal dibanderol dengan harga minimal diatas 3 atau bahkan 4 jutaan. Karena memang prosesor Qualcomm Snapdragon 636 merupakan chipset kelas menengah atas yang mestinya disematkan pada smartphone di range harga tersebut.
Namun nampaknya ASUS benar-benar mengejutkan semua orang ketika mereka mengungkap harga resmi dari Zenfone Max Pro M1, yang ternyata lebih murah dari yang diperkirakan.
Tak heran, hal itupun sontak membuat para pecinta gadget termasuk mimin, penasaran untuk mengenal perangkat ini lebih jauh. Mimin yang hadir langsung di acara launching smartphone baru itu pun tak sabar untuk langsung mencicipi atau menguji pakai Zenfone Max Pro M1 di demo zone yang disediakan.
Kesan Menggunakan Zenfone Max Pro M1
Pada saat pertama kali melihat dan mencoba smartphone terbaru dari ASUS tersebut, mimin benar-benar merasakan sesuatu yang berbeda dari perangkat ini dibandingkan dengan perangkat ASUS lain di kisaran harga yang sama.
Layar 6 inch beresolusi Full HD+ (2160 x 1080 pixel) tersebut terlihat bening dan enak untuk dilihat. Dan walaupun memiliki layar 6 inch, nyatanya ia tetap nyaman untuk digenggam dengan satu tangan karena ia tak memiliki bezel yang terlalu tebal.
Terlebih lagi, layarnya tersebut dibuat memanjang dengan aspect ratio 18:9 untuk mengikuti konsep FullView Display, sehingga lebar dari perangkat ini tak jauh beda dengan smartphone dengan layar 5.5 inch.
ASUS mengungkapkan bahwa selain dapat menampilkan konten yang lebih banyak, layar tersebut juga bakal memberikan keleluasaan lebih ketika digunakan untuk bermain game. Sehingga pemain dapat mengontrol permainan dengan baik.
Hal utama yang juga membuat smartphone ini berbeda dari perangkat ASUS yang lain adalah soal tampilannya. ASUS memilih untuk menggunakan UI stock Android Oreo 8.1 yang sederhana dan sangat minim bloatware, bukan menggunakan ZenUI seperti yang biasa ditemukan pada smartphone ASUS pada umumnya.
Yaa kalau mimin pribadi sih lebih suka ZenUI ya, karena ia punya cukup banyak fitur yang bikin betah. Tapi balik lagi, ini cuma soal selera, karena nyatanya ada banyak juga orang diluaran sana yang lebih suka stock Android ketimbang ZenUI atau UI custom lainnya. Toh penggunaan UI “murni” dari Android ini nggak merugikan juga, dan bahkan konon bisa lebih menghemat space di ruang penyimpanan.
Beberapa pengujian performa seperti buka tutup apps dan juga multitasking terasa sangat lancar disini. Namun pengujian-pengujian yang lebih “serius” belum mimin coba karena keterbatasan waktu untuk mengujinya. ASUS juga mendemonstrasikan kemampuan Zenfone Max Pro M1 untuk urusan gaming, dan menyediakan area khusus untuk bermain AoV, lengkap dengan para cosplayer nya.
Mimin sih nggak merasakannya sendiri, akan tetapi dari yang mimin perhatikan, game tersebut memang dapat dimainkan dengan lancar.
Bagaimana Dengan Kameranya?
Jujur saja, awalnya mimin tidak yakin dengan kemampuan fotografi dari smartphone ini, mengingat banderol harga yang diberikan tergolong sangat murah sekali untuk spesifikasi yang dibawanya yaitu Snapdragon 636, RAM 3/4/6GB, serta penyimpanan 32/64GB.
Dalam percobaan singkat yang mimin lakukan di area demo (indoor, cahaya cukup), kamera depan dan belakangnya mampu mengambil gambar yang (ternyata) bagus, melebihi apa yang mimin perkirakan. Bahkan ketika mencoba untuk mengambil foto dengan mode potrait untuk menghasilkan efek bokeh atau blur buatan, ia mampu memproses gambar dengan baik dan cukup rapi.
Hal ini menunjukkan bahwa kamera sekunder yang disematkan dibagian belakang tersebut bukanlah sesuatu yang mubazir. Walaupun yaa tetep lah ya, dalam keadaan tertentu, efeknya nggak akan sebagus efek blur “asli”.
Dibawah ini adalah foto penampakan dari Zenfone Max Pro M1 yang diambil dari beberapa sudut (geser ke kiri / kanan untuk melihat foto lainnya).
Itulah sedikit pengalaman uji pakai singkat dari Zenfone Max Pro M1. Mimin belum bisa menyebutkan kekurangan dan kelebihan lain yang dimiliki oleh perangkat tersebut, karena mimin rasa masih terlalu cepat untuk menyimpulkan kalau hanya berdasarkan pengujian singkat seperti itu. Tapi mimin harap, tulisan ini bisa bermanfaat buat kalian yaa.
