Apakah Aman Membiarkan Laptop Dalam Keadaan Sleep? – Saat menggunakan laptop, terkadang kita akan memilih untuk menggunakan mode sleep daripada melakukan shut down karena berbagai alasan. Entah itu karena terpaksa karena harus buru-buru pergi, atau bisa juga karena sekadar ingin rehat sejenak.
Dalam beberapa kasus, terkadang laptop akan dibiarkan dalam mode sleep dalam waktu yang cukup lama. Karena mungkin perjalanan yang kita lalui itu memang cukup jauh, dan tidak memungkinkan bagi kita untuk membuka kembali laptop selama perjalanan. Dan jika sudah terlalu lama dibiarkan dalam mode sleep, biasanya laptop akan benar-benar “mati” atau “nonaktif”. Sehingga, kita harus menekan tombol power untuk menghidupkannya kembali.
Hal ini akan menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi sang pemilik laptop. Karena jika terus-menerus dibiarkan sampai “mati” seperti itu, maka dikhawatirkan laptop akan cepat rusak. Tapi, apakah benar demikian? Nah buat kamu yang juga menghkawatirkan hal serupa, kamu wajib membaca tulisan ini sampai habis. Karena di sini, saya akan berbagi pengalaman saya pribadi, sekaligus juga berbagi pengetahuan mengenai hal tersebut.
Apakah Laptop Boleh di Sleep Dalam Waktu Yang Lama?
Seperti yang sudah pernah saya jelaskan tentang apa bedanya mode sleep dengan shut down, mode sleep memang terasa memberikan keuntungan tersendiri. Khususnya, saat kita ingin menunda suatu pekerjaan yang sedang kita jalankan bersama laptop. Namun terkadang, kita akan lupa bahwa ternyata kita belum men-shut down laptop, dan membiarkannya terlalu lama dalam keadaan sleep. Sehingga, laptop pun akan “mati” atau “nonaktif”.
Sejauh pengetahuan saya (silakan dikoreksi jika ternyata saya salah), hal tersebut bukanlah sebuah masalah yang besar. Dan nyatanya, saya pribadi juga sering sampai kelupaan untuk membiarkan laptop dalam keadaan sleep sampai semalaman. Hal itu tidak menimbulkan masalah pada laptop. Lalu, kita juga tidak perlu khawatir ketika laptop sampai “mati” karena terlalu lama dibiarkan dalam keadaan sleep. Karena sebenarnya, laptop tidak benar-benar “mati”, dan itu bukanlah sebuah pertanda kerusakan.
Kita bahas sedikit soal mode sleep terlebih dahulu, sebelum membahas soal perihal laptop yang “mati” tersebut. Salah satu tujuan dari dibuatnya mode sleep pada laptop adalah agar kita tetap bisa langsung melanjutkan pekerjaan yang kita tunda. Jika laptop dibiarkan dalam keadaan menyala saat kita memutuskan untuk menunda perkerjaan yang sedang kita lakukan, maka baterai laptop pasti masih akan tetap cepat terkuras.
Hal itu karena walaupun kita AFK alias tidak melakukan apa-apa pada laptop, baterai laptop masih harus memberi energi pada layar dan juga prosesor yang terus menyala. Sehingga, energi dari baterai laptop akan terbuang sia-sia alias mubazir. Dan mode sleep merupakan solusi untuk membiarkan laptop agar tetap sedikit “sadar” dengan hanya memberi tenaga pada RAM dan juga semua port USB, namun komponen yang haus daya listrik seperti layar dan juga prosesor akan dinonaktifkan.
Sehingga, selama waktu penundaan tersebut, konsumsi daya dari laptop tidak akan terlalu besar. Namun tetap saja, baterai akan tetap terkuras sedikit demi sedikit selama laptop masih dalam mode sleep. Dan jika sudah terlalu lama, maka laptop akan berubah menjadi mode hibernate (hibernasi) yang akan membuat konsumsi daya listrik bahkan lebih hemat lagi.
Namun konsekuensinya, laptop tidak akan sesigap mode sleep saat kita mengakifkannya kembali. Dan kita pun harus menekan tombol power untuk bisa mengaktifkan kembali laptop dari mode hibernate. Sehingga, bisa dikatakan bahwa itu adalah hal yang sangat normal serta tidak perlu ada hal yang ditakutkan.
Hal Yang Perlu Diperhatikan Soal Mode Sleep di Laptop
Membiarkan laptop di sleep semalaman memang bukanlah sebuah perkara yang membahayakan. Namun tetap saja, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum kita memutuskan untuk menggunakan mode sleep daripada melakukan shut down pada laptop. Yang pertama adalah soal baterai.
Jika ternyata baterai dari laptop sudah menunjukkan indikator lemah alias lobat, maka sebaiknya hindarilah mode sleep. Apalagi kalau sampai membiarkannya terlalu lama, atau membiarkannya semalaman. Yang dikhawatirkan adalah, baterai laptop menjadi terlalu kosong saat dibiarkan terlalu lama. Dan hal itu bukanlah sebuah hal yang baik bagi baterai. Karena baterai yang terlalu kosong bisa berpotensi membuat baterai menjadi sulit untuk diisi ulang alias dicas, atau bahkan terkadang bisa juga membuat baterai menjadi rusak.
Lalu yang kedua adalah soal jenis penyimpanan laptop. Jika laptop masih menggunakan penyimpanan berjenis HDD, maka saya sangat menyarankan untuk menghindari mode sleep, khususnya saat bepergian. Seperti yang sudah pernah saya jelaskan pada perbedaan antara HDD dengan SSD, penyimpanan berjenis HDD memiliki beberapa komponen bergerak pada saat ia sedang aktif.
Nah, ketika masuk ke mode sleep, lalu kita membawa laptop tersebut di dalam tas, yang dikhawatirkan adalah terkadang laptop bisa saja menyala sendiri karena satu dan lain hal. Dan jika ternyata laptop menyala, sementara kita masih berjalan-jalan, maka laptop pun otomatis akan ikut terguncang. Dan guncangan adalah hal yang mesti dihindari pada saat HDD sedang aktif. Karena akan sangat beresiko untuk merusak komponen HDD tersebut. Bukan berarti ia pasti akan langsung rusak karena terguncang, tapi resiko untuk bisa rusak akan lebih besar. Tergantung daripada seberapa kuat guncangan tersebut.
Selain itu, entah kenapa pada laptop yang masih menggunakan HDD, performanya pun terkadang menjadi kurang stabil saat ia disadarkan dari mode sleep. Bahkan perihal performa yang tidak stabil ini akan semakin terasa jika ia sampai memasuki mode hibernate.
Maka dari itu, terkhusus untuk laptop yang masih menggunakan penyimpanan berjenis HDD, maka saya sangat menyarankan untuk melakukan shut down saja saat ingin menunda pekerjaan. Alur kerja mungkin akan jadi lebih lambat, tapi itu masih lebih baik daripada laptop mengalami kerusakan dan kita harus kehilangan data-data yang tersimpan di HDD.