Kenapa Free RAM Di Zenfone 2 Hanya Tersisa Sedikit? – Beberapa pengguna ASUS Zenfone 2 dengan varian RAM 4 GB sering mengeluhkan soal kenapa penggunaan RAM dari perangkat ini sangat boros sehingga sisa RAM pada perangkatnya  hanya tersisa sekitar 1 GB saja? Bahkan tidak sedikit yang mendapati sisa RAM dari perangkatnya pada angka kurang dari 1 GB. Apakah kamu mengalami dan mengeluhkan hal yang sama dengan mereka? Sebenarnya kenapa hal itu bisa terjadi?
Sebelumnya mimin rasa kamu perlu mengetahui apa yang menjadi penyebab RAM cepat penuh pada suatu perangkat. Aplikasi yang kamu install atau gunakan adalah tersangka utama yang membebani RAM pada perangkat milikmu. Ya, sering kali pengguna tidak menutup aplikasi dengan benar sehingga aplikasi tersebut akan tetap berjalan di background yang pastinya akan membebani RAM dari perangkat. Namun tidak jarang “data” dari aplikasi tersebut akan tetap tertinggal di RAM meski tidak sedang melakukan proses sehingga ruang kosong pada RAM akan berkurang.
Lalu apa yang harus dilakukan agar free RAM menjadi lebih lega khususnya pada ASUS Zenfone 2? Cara yang paling mudah adalah manfaatkan saja fitur RAM booster yang bisa kamu temukan pada quick panel (panel pengaturan cepat). Atau jika menurutmu itu tidak cukup efektif, maka kamu bisa melakukan force stop (tutup paksa) pada aplikasi-aplikasi yang sekiranya jarang kamu gunakan. Kamu tinggal masuk ke menu setting -> apps -> running. Disana kamu akan melihat kumpulan aplikasi yang sedang membebani RAM. Jika sudah, silahkan geser ke tab downloaded, lalu cari beberapa aplikasi yang tadi kamu temukan di tab running dan pilih force close (tutup paksa).
Tapi perlu kamu ingat bahwa jika amu melakukan cara ini maka pemberitahuan aplikasi yang bersangkutan tidak akan muncul hingga kamu mengaktifkannya kembali. Sebenarnya kamu tidak perlu terlalu menghkawatirkan soal RAM tersebut karena sisa 1 GB itu sudah sangat lega. Toh hal itu tidak terlalu mempengaruhi performa dari perangkat kita bukan? Lagipula buat apa punya RAM kapasitas besar tapi tidak dimanfaatkan seluruhnya? Bukankah itu akan sangat mubazir? Menurut mimin hal itu justru merupakan salah satu kelebihan tersendiri.
Memiliki kapasitas RAM yang besar membuat ruang penyimpanan sementara (untuk kepentingan proses data) akan semakin banyak, sehingga akan semakin banyak pula aplikasi yang dapat “ditampung” disini, baik aplikasi yang melakukan background proses maupun aplikasi yang sekedar melakukan cache background proses. Meski efek sampingnya adalah kapasitas RAM yang digunakan akan semakin boros, namun keuntungannya adalah aplikasi akan dapat di launching dengan lebih cepat karena prosesor hanya “melanjutkan” proses yang sudah dibuka sebelumnya yang tersimpan pada RAM. Kurang paham? Oke, mimin analogikan menjadi lebih sederhana lagi.Analogi
Kita analogikan RAM sebagai ruangan kantor, dimana di dalam kantor tersebut terdapat karyawan yang sedang bekerja (yang menggambarkan aplikasi yang melakukan background proses) dan karyawan yang duduk standby dan bersiap untuk menerima tugas (yang menggambarkan aplikasi yang melakukan cache background proses). Sedangkan diluar ruangan kantor tersebut ada beberapa karyawan lain yang sedang tertidur pulas (yang menggambarkan aplikasi tidak aktif).
Ketika kita ingin memberikan tugas pada salah satu karyawan yang berada di dalam kantor tersebut, tentu mereka akan dengan sigap melakukannya karena memang mereka sudah bersiap di dalam kantor, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk proses perintah hingga menjalankan tugas akan semakin cepat. Bandingkan jika kita harus memberikan tugas pada karyawan yang berada di luar kantor yang masih tertidur pulas. Kita harus membangunkannya terlebih dahulu sebelum mereka siap masuk ke kantor dan menjalankan tugas. Belum lagi jika mereka masih harus “mengumpulkan nyawa” karena baru bangun, mandi dan bersiap sebelum akhirnya bisa masuk kantor dan menjalankan tugas. Tentu akan memakan waktu yang lebih lama bukan?
Dari sini sudah dapat gambarannya? Artinya aplikasi yang masih tersimpan di RAM akan dapat kita jalankan dengan lebih cepat karena memang mereka sudah bersiap disana sehingga prosesor hanya perlu memberikan perintah dan mereka akan langsung “berjalan” sehingga proses akan semakin mulus. Sedangkan jika kita menjalankan aplikasi yang tidak aktif, tentu akan memakan waktu lebih lama untuk menjalankannya karena prosesor masih harus membangunkannya agar bersiap masuk ke RAM sebelum akhirnya siap untuk menerima tugas. Prosesor akan membutuhkan daya atau energi yang lebih ketika mereka harus membangunkan aplikasi, sehingga selain prosesnya lebih lama, perangkat akan lebih cepat panas dan baterai pun akan lebih cepat terkuras.
Jadi ruang pada RAM yang termakan oleh aplikasi bukanlah sebuah masalah yang besar selama kapasitas RAM masih mencukupi. Malahan justru hal itu bertujuan agar proses launch dari satu aplikasi dapat berlangsung lebih cepat dan mulus. Dari sini sudah paham? Mimin yakin pasti udah, soalnya pembaca blog ini kan pinter-pinter 😀
Oke mimin rasa cukup sekian dulu untuk postingan kali ini. Jika masih belum paham atau dirasa ada yang harus diperbaiki dari artikel ini, jangan sungkan untuk meninggalkan komentar untuk mengkoreksi. Silahkan jelajahi Techijau.com untuk mendapatkan berbagai informasi menarik lainnya. Semoga bermanfaat 😀
Saya mau tanya saya membandingkan vivo 69 ( ram 3 ) dan vivo V7 ( ram 4 ) sama sama baru buka dari dos, tanpa ada aplikasi berjalan tapi sisa free ram sam 1,7 g? Mengapa demikian mohon oenjelasan
Agak rumit yaa kalo dijelasin secara detail. Tapi yang penting sih selama masih ada ruang yang cukup untuk ngebuka aplikasi, rasanya itu bukan menjadi masalah 🙂
Saya mau tanya saya membandingkan vivo 69 ( ram 3 ) dan vivo V7 ( ram 4 ) sama sama baru buka dari dos, tanpa ada aplikasi berjalan tapi sisa free ram sam 1,7 g? Mengapa demikian mohon oenjelasan
Agak rumit yaa kalo dijelasin secara detail. Tapi yang penting sih selama masih ada ruang yang cukup untuk ngebuka aplikasi, rasanya itu bukan menjadi masalah 🙂