Uji Kemampuan Intel Iris Xe Graphics Untuk Editing Video – Banyak yang menggadang-gadang bahwa prosesor Intel Core generasi ke-11 merupakan sebuah terobosan yang revolusioner. Khususnya jika merujuk pada perangkat laptop. Hal yang membuatnya hype adalah, konon kabarnya, chip grafis terintegrasi dari Intel tersebut mampu memberikan peningkatan performa grafis yang sangat signifikan dibandingkan dengan generasi sebelumnya yang masih menggunakan Intel HD Graphics.
Bahkan ada yang bilang bahwa performa dari Intel Iris Xe Graphics sangat mendekati performa dari laptop yang menggunakan grafik diskrit NVIDIA seri MX. Yang mana kalau hal itu benar adanya, maka luar biasa sekali hasil kerja keras Intel tersebut.
Saya sendiri juga cukup penasaran dengan kemampuan dari Intel Iris Xe Graphics. Dan alhamdullillah saya mendapatkan kesempatan untuk mencoba laptop ASUS Zenbook S UX393. Yang kebetulan merupakan sebuah ultrabook yang sudah menggunakan prosesor Intel Core i7-1165G7 (generasi ke-11) dengan Intel Iris Xe Graphics. Dan merasakan sendiri kemampuan dari integrated graphic card dari Intel tersebut.
Pengujian Untuk Pembuatan Konten
Oleh karena laptop ini lebih ditujukan untuk produktivitas dan bukan untuk gaming, maka saya hanya akan mengujinya untuk membuat konten-konten berupa foto dan juga video. Saya menggunakan beberapa software yang berbeda, dan semuanya original alias bukan bajakan. Untuk memastikan bahwa laptop ini bakal mampu mengeluarkan kemampuannya yang paling optimal saat menggunakan software original.
- BACA JUGA : Kerugian Menggunakan Software Bajakan
Menariknya, saya menemukan perbedaan yang sangat kontras saat mencoba software-software yang berbeda-beda tersebut. Dan saya akan menceritakannya dengan apa adanya, agar bisa menjadi referensi yang akurat buat kalian yang penasaran.
Pengujian Menggunakan Affinity Photo
Untuk urusan pengeditan gambar, foto, sekaligus vector, biasanya saya menggunakan aplikasi Affinity Photo. Saat menggunakannya pada laptop ini, saya cukup sering dibuat jengkel. Karena ternyata ia sangat sering mengalami crash, not responding, hingga harus melakukan force close. Padahal, biasanya hal itu nyaris tidak pernah terjadi saat saya mencobanya menggunakan laptop dengan Intel Core generasi ke-10, ataupun AMD Ryzen 4000HS series.
Tidak sampai dua hari setelahnya, saya mendapatkan notifikasi tentang tersedianya update untuk aplikasi Affinity Photo yang saya gunakan. Saya kemudian langsung melakukan update. Dengan harapan, versi yang lebih baru tersebut sudah dioptimalkan untuk prosesor Intel Core generasi ke-11 yang saya gunakan.
Iya, ternyata memang ada perbaikan. Namun terkadang gejala crash dan not responding masih saja terjadi. Walaupun yaa tidak sesering sebelumnya sih. Dan semakin kesini, gejala tersebut entah mengapa jadi lebih jarang terjadi.
Pengujian Menggunakan Vegas Movie Studio Platinum 15.0
Kebetulan saya juga punya lisensi Vegas Movie Studio Platinum 15.0 yang pernah saya beli beberapa tahun lalu. Bukan Vegas Pro ya, tapi Movie Studio Platinum. Karena saat itu saya rasa Vegas Pro masih terlalu mahal untuk dijangkau.
Dan ternyata, di sini pun performanya tidak begitu menyenangkan. Malah saya rasa lebih enak pakai Intel Core Generasi ke-10 tanpa grafis diskrit. Yang paling terasa adalah ketika melakukan rendering video. Yang mana saya rasa justru sangat lambat sekali proses renderingnya.
Bahkan laptop dengan AMD Ryzen 5 3000 series masih terasa lebih baik menurut saya. Baik saat sedang melihat preview, maupun saat proses rendering. Saya sudah coba untuk mengutak-atik settingan pada software Vegas Movie Studio Platinum 15.0. Namun ternyata hasilnya pun sama saja.
Hmm, apa mungkin harus beli versi yang lebih baru ya? Supaya lebih optimal? Iya, bisa jadi. Mungkin saja Intel Core generasi ke-11 dengan chip grafis terbarunya ini memang sangat berbeda. Sehingga software-software lawas jadi kurang optimal saat penggunaannya. Seperti halnya yang saya rasakan pada software Affinity Photo sebelumnya tadi.
Pengujian Menggunakan Adobe Lightroom CC
Oke, sekarang kita coba menggunakan software dari Adobe. Dimulai dari Adobe Lightroom CC. Dan ternyata, semua berjalan tanpa kendala sama sekali. Proses preview olah warna dapat saya lihat nyaris tanpa delay. Proses eksport pun berjalan dengan sangat cepat.
Saya mencobanya selama kira-kira 2 jam untuk mengolah beberapa foto. Dan tak sekalipun mengalami crash ataupun not responding seperti saat saya menggunakan Affinity Photo. Ingat ya, software yang saya gunakan ini adalah versi original. Sehingga, ia akan otomatis mendapatkan versi pembaruan. Jadi jangan tanya versi berapa yaa.
Pengujian Menggunakan Adobe Premiere Pro & After Effects
Awalnya saya ragu untuk mencoba Adobe After Effects pada laptop tipis yang satu ini. Karena dari pengalaman sebelum-sebelumnya, software ini jelas sangat berat. Dan minimal harus pakai laptop gaming supaya bisa dijalankan dengan lancar. Saya pernah mencoba menjalankan Adobe After Effects menggunakan laptop dengan Intel Core i7 generasi ke-10, yang sudah menggunakan grafis diskrit NVIDIA GeForce MX250.
Dan hasilnya? Pengeditan terasa cukup berat saat menjalankan preview. Pengalaman itulah yang membuat saya tidak yakin bahwa laptop yang sekarang saya uji ini akan mampu menjalankannya. Namun ternyata, fakta berkata lain.
Diluar dugaan, ASUS Zenbook S UX393 yang hanya menggunakan chip grafis terintegrasi Intel Iris Xe, ternyata mampu menjalankan Adobe After Effects dengan lebih lancar dibandingkan dengan laptop berprosesor Intel Core generasi ke-10, plus grafis diskrit NVIDIA GeForce MX250.
Bahkan, saat saya coba menghubungkannya ke Adobe Premiere Pro menggunakan Adobe Dynamic Link, saya tidak menemukan kendala sama sekali. Preview terasa lancar, dan waktu rendering yang dibutuhkan juga saya rasa sangat singkat. Terasa jauh berbeda jika dibandingkan dengan prosesor generasi sebelumnya. Berikut adalah video hasil pengujiannya.
Yang saya heran, kenapa hasilnya begitu jauh beda saat saya menggunakan aplikasi edit video yang lain? Apakah Intel Core generasi ke-11 ini hanya dioptimalkan untuk software milik Adobe? Atau mungkin memang software keluaran lama tidak cocok dengan prosesor terbaru ini?
Kemungkinan yang kedua itu saya rasa sangat mungkin. Karena kan software Adobe itu sistemnya berlangganan, dan akan terus mendapatkan pembaruan. Mungkin saja, memang si software harus disesuaikan dengan konfigurasi baru dari prosesor Intel Core generasi ke-11. Yang sangat nyata dapat memberikan performa yang jauh lebih baik dibandingkan dengan pendahulunya. Khususnya dari segi kemampuan grafis.
Nah, itulah hasil pengujian saya terhadap Intel Iris Xe Graphics untuk pembuatan konten. Kalau kamu juga penasaran dengan laptop yang digunakan, yaitu ASUS Zenbook S UX393, kamu bisa lihat review lengkapnya pada video di bawah ini.
Mantap review-nya, jarang-jarang yg review laptop buat editing, biasanya buat gaming saja.
Kalau boleh usul, untuk tes editing ditambah pakai software Davinci Resolve bro, banyak yg sudah mulai pindah ke Davinci Resolve karena gratis dan powerful walau butuh spek hardware yg lebih tinggi dari Premiere
Mungkin bisa direkomendasikan laptop yg nyaman buat edit FullHD di Davinci Resolve
Siap kak 🙂
Tapi saya mesti belajar davinci resolve dulu, soalnya belum pernah pake :))
Memang sepertinya intel xe ini peningkatannya kerasa untuk Adobe family… Tapi saya baru tau kalau selain Adobe family, intel Xe jadi kayak gini… Apa kau untuk waktu sekarang, Intel Xe sudah dapat update sehingga lancar digunakan untuk software Adobe Family? Karena rencananya saya mau beli Intel gen11
Kalau nggak ada update Intel Xe, seertinya saya ambil intel gen 10 aja ya mas?
Sepertinya emang lebih aman pake Intel Gen 10 kalau pakai software selain dari Adobe. Karena sampai detik ini, saya masih kurang nyaman pakai software lain. Keluhan crash saat pakai Affinity pun masih ada sampai sekarang