Beranda Gaming Laptop Gaming & Laptop Biasa: Apa Sih Bedanya?

Laptop Gaming & Laptop Biasa: Apa Sih Bedanya?

16

Laptop Gaming & Laptop Biasa: Apa Sih Bedanya? – Kalau ditanya soal laptop idaman, sebagian besar people dan kids jaman now hampir pasti bakal menjawab “ingin punya laptop gaming”.

Yaa maklum sih, karena laptop gaming tuh bisa dibilang merupakan laptop kelas tinggi yang mampu menjalankan berbagai aplikasi berat dengan lebih lancar jika dibandingkan dengan laptop biasa yang berada di kelas mainstream, atau bahkan laptop kelas premium yang harganya mahal sekalipun. Sehingga, mereka beranggapan bahwa laptop gaming adalah perangkat pilihan yang siap digunakan untuk segala urusan. Eits, itu masih HAMPIR benar ya.

Karena menurut pengalaman saya, ternyata laptop gaming itu bukanlah sebuah laptop yang selama ini dianggap sempurna untuk segala urusan. Dan bahkan, saya berani mengatakan bahwa tidak semua orang akan cocok dengan laptop gaming. Hmm, kenapa begitu? Sebelum membahas soal alasannya, kita perlu mengetahui terlebih dahulu soal apa sih istimewanya laptop gaming jika dibandingkan dengan laptop biasa? Dan dimana letak perbedaannya?

Apa Perbedaan Antara Laptop Gaming dengan Laptop Biasa?

Perbedaan antara laptop gaming vs laptop biasaSecara kasat mata, sebenarnya sangat mudah untuk mengenali seperti apa laptop gaming yang dimaksud. Umumnya, laptop gaming memiliki desain yang lebih atraktif dan terkesan lebih agresif dibandingkan dengan laptop biasa. Misalnya seperti ASUS dengan ROG-nya, Dell dengan Alienware-nya, ataupun Acer dengan Predator-nya. Itu semua adalah sub-brand laptop gaming yang diproduksi oleh brand-brand laptop besar. Ada juga brand lain seperti MSI, Razer ataupun Gigabyte yang tak kalah populer di segmen pasar laptop gaming.

Apakah artinya, laptop gaming itu cuma laptop biasa yang dikasih “kostum” keren doang? Yaa nggak gitu juga. Karena nyatanya, di era yang makin modern ini, sudah ada cukup banyak laptop gaming yang punya tampilan fisik yang lebih kalem hingga cenderung mirip seperti laptop biasa. Yang membedakan antara laptop gaming dengan laptop biasa adalah, laptop gaming memiliki berbagai standariasai khusus yang membuatnya lebih unggul dibandingkan dengan laptop biasa. Salah satu hal yang paling mendasar adalah dari sisi spesifikasi.

Spesifikasi Laptop Gaming vs Laptop Biasa

Hal paling mendasar yang menjadi standar bagi sebuah laptop gaming adalah soal spesifikasinya. Semua laptop gaming wajib memiliki dedicated GPU untuk membantu performa grafis dari si laptop. Gampangnya, laptop gaming wajib dibekali dengan GPU / Kartu Grafis yang terpisah dari CPU.

Selain itu, chip prosesor CPU dan GPU yang disematkan pada laptop gaming, itu haruslah menggunakan chip seri performa tinggi. Jadi jangan terkecoh ya! Walaupun misalnya ada laptop gaming vs laptop biasa yang sama-sama menggunakan CPU “Intel Core i5”, namun nyatanya, “Intel Core i5” yang disematkan pada laptop gaming jelas beda dengan “Intel Core i5” pada laptop biasa.

Jadi pada laptop mainstream (laptop biasa), CPU “Intel Core” yang mereka gunakan itu adalah seri yang lebih dioptimalkan untuk hemat daya. Sementara pada laptop gaming, CPU “Intel Core” yang digunakan adalah seri performa tinggi. Dengan demikian, walaupun disebutkan sama-sama memiliki prosesor Intel Core i5, performa CPU dari laptop gaming akan jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan laptop biasa.

Hal yang sama juga berlaku jika ternyata si laptop menggunakan CPU Ryzen dari AMD. Yang mana CPU AMD Ryzen pada laptop gaming adalah menggunakan seri performa tinggi, sedangkan CPU AMD Ryzen pada laptop biasa adalah lebih dioptimalkan untuk lebih hemat daya.

GPU (Graphic Processing Unit) yang terdapat pada laptop gaming pun juga merupakan GPU dengan performa tinggi yang memang lebih dioptimalkan untuk mengolah grafis dengan lebih baik. Jadi, walaupun misalnya ada laptop gaming vs laptop biasa yang sama-sama menggunakan GPU NVIDIA, kita harus perhatikan seri mana yang digunakan.

Bagaimana Cara Membedakan CPU & GPU Tersebut?

Gampangnya, seri CPU kelas performa tinggi yang biasa digunakan pada laptop gaming, itu akan memiliki akhiran huruf “H” pada kode seri produknya. Misalnya, Intel Core i7-11375H, itu merupakan seri CPU Intel Core dengan performa tinggi. Sementara untuk laptop biasa, mereka akan menggunakan CPU Intel Core i7-1165G7 yang merupakan seri CPU Intel Core yang dioptimalkan untuk lebih hemat daya.

Kedua contoh kode seri produk yang saya sebutkan diatas itu merupakan seri prosesor Intel Core generasi ke-11. Yang mana khusus untuk generasi ke-11 tersebut (dan mungkin juga generasi selanjutnya), penamaannya memang agak ribet alias membingungkan. Kenapa demikian? Karena CPU seri performa tinggi dari Intel tersebut sebenarnya ada lagi tingkatannya. Yaitu ada seri H45 yang “murni” memiliki performa tinggi, dan ada juga seri H35 yang agak setengah-setengah karena di desain untuk punya performa tinggi namun juga dibuat “balance” agar lebih efisien dalam konsumsi daya. Contoh Intel Core i7-11375H yang saya sebutkan diatas adalah masuk dalam seri H35 yang dimaksud.

Penamaan yang lebih simple, bisa kita temukan pada CPU Intel Core generasi ke-10 atau dibawahnya. Yang mana pada seri CPU hemat daya yang digunakan pada laptop bisa, itu akan memiliki kode huruf “U” pada ekor alias akhiran dari kode seri produknya (Kode “U” di sini artinya adalah “Ultra Low Power”). Sementara untuk CPU performa tinggi, pasti akan menggunakan akhiran “H” dibelakang kode nomor seri produk (Kode “H” di sini artinya adalah “High Performance”).

BACA JUGA : Cara Mengetahui Generasi Prosesor Intel & AMD

Penamaan yang simple juga bisa kita temukan jika laptop menggunakan prosesor AMD Ryzen. Yang mana untuk seri CPU hemat daya, mereka akan memiliki kode huruf “U” pada akhiran dari kode seri produknya. Sementara untuk seri CPU performa tinggi, mereka akan menggunakan kode huruf “H” di bagian ekor dari seri produknya. Misalnya, AMD Ryzen 7 5800H untuk laptop gaming, dan AMD Ryzen 7 5700U untuk laptop biasa.

Sementara untuk seri GPU, biasanya GPU NVIDIA yang digunakan pada laptop biasa itu adalah seri “MX”, sementara untuk laptop gaming akan menggunakan GPU NVIDIA seri “GTX” dan juga “RTX” yang punya performa tinggi. Saat ini juga sudah ada laptop gaming yang menggunakan GPU dari AMD RADEON RX series yang tentu saja punya performa tinggi.

Dukungan Spesifikasi Lainnya

Tak hanya soal CPU dan GPU saja. Umumnya, laptop gaming juga sudah dibekali SSD (Solid State Drive) sebagai penyimpanan utama, yang biasanya juga didukung dengan tambahan HDD (HardDisk Drive) untuk menyimpan lebih banyak data. Namun sejak tahun 2020, kebanyakan laptop gaming sudah tidak lagi menggunakan penyimpanan berjenis HDD. Karena penyimpanan jenis HDD dianggap sebagai bottleneck yang akan menghambat performa. Perlu kamu tau bahwa penggunaan SSD akan sangat mempengaruhi performa dari sebuah laptop.

Selain itu, penggunaan RAM pada laptop gaming pun juga berbeda loh. Pada laptop biasa, mereka biasanya akan menggunakan jenis ram “low power” yang lebih sedikit memakan daya listrik. Misalnya LPDDR3, LPDDR4, dan seterusnya. Dimana awalan “LP” pada jenis RAM yang digunakan, merupakan singkatan dari “Low Power”. Sedangkan untuk laptop gaming, biasanya tidak akan menggunakan RAM dengan awalan “LP” tersebut. Jadi, walau misalnya ada laptop biasa dan laptop gaming yang sama-sama punya RAM besar, nyatanya performa RAM dari laptop gaming akan sedikit lebih kencang.

Saat ini, terkadang kita memang bakal bisa menemukan laptop “biasa” yang juga menggunakan berbagai jeroan yang dimiliki oleh laptop gaming. Mulai dari CPU performa tinggi, GPU performa tinggi, hingga SSD yang digunakan pun juga punya performa tinggi. Seperti misalnya yang bisa kita temukan pada laptop ASUS dengan seri Vivobook Pro ataupun Zenbook Pro. Akan tetapi, yang menjadikan laptop gaming berbeda dengan laptop biasa adalah sistem pendinginan yang lebih dioptimalkan. Sebuah hal yang tidak dimiliki oleh laptop mainstream.

BACA JUGA : Bedanya ASUS Zenbook vs ASUS Vivobook

Kenapa perlu mengoptimalkan pendinginan? Karena laptop gaming itu didesain untuk bisa bekerja keras dalam waktu yang lebih lama. Perlu diketahui bahwa saat bermain game dengan detail grafis tinggi, CPU dan GPU akan bekerja amat keras. Sehingga, suhu akan cepat naik. Apalagi kan kalau kita main game itu kan bisa menghabiskan waktu sampai berjam-jam.

Nah sistem pendinginan yang lebih baik tadi akan menjaga performa dari laptop itu sendiri, sekaligus membuatnya lebih awet. Karena kalau suhu CPU dan GPU dibiarkan terlalu tinggi, maka sistem akan otomatis menurunkan performa kedua chip tersebut agar tetap aman untuk beroperasi, dan menghindari resiko terbakar. Jika performa diturunkan, akibatnya adalah jalannya permainan akan mengalami frame drop alias ngelag. Hal inilah yang coba dihindarkan oleh sistem pendinginan yang lebih optimal pada laptop gaming .

Bedanya laptop gaming dengan laptop biasaSementara itu, untuk membuat agar perangkat ini punya pendinginan yang baik, maka laptop gaming pun biasanya dibuat lebih tebal untuk memberikan ruang lebih agar udara panas dari CPU dan GPU dapat bersirkulasi dan dibuang keluar dengan baik.

Beberapa hal lain seperti misalnya soal panel layar, keyboard, dan berbagai hal yang mendukung kenyamanan saat bermain game juga bisa kita rasakan perbedaannya dibandingkan dengan laptop biasa. Namun secara garis besar, poin yang sudah disebutkan diatas itulah perbedaan utamanya.

Sekarang, sudah tau kan perbandingan antara laptop gaming dengan laptop biasa?

Nah karena segala keunggulannya itulah laptop gaming DIANGGAP sebagai laptop “sempurna” untuk segala kebutuhan. Namun disini saya akan sedikit meluruskan.

Kalian tau nggak, kenapa vendor laptop bikin banyak tipe laptop? Ya karena untuk menyesuaikan dengan kebutuhan kita! Kita semua tau kalau laptop gaming itu harganya mahal. Tapi, ada juga kok laptop non gaming di kelas premium yang juga punya harga setara. Sekarang, kalau disuruh memilih, lebih baik pilih yang mana?

Jawabannya adalah, ya balik lagi ke soal kebutuhan.

Kalau misalnya kamu butuh laptop yang siap dibawa kemana-mana, siap diselipkan di ransel dan siap diajak bekerja dalam waktu lama tanpa harus bingung soal colokan listrik, maka laptop gaming BUKAN merupakan pilihan yang tepat buatmu. Kenapa?

Karena laptop gaming itu tebal, berat, dan umumnya punya kekurangan lain yaitu boros baterai. Seperti yang sudah pernah saya jelaskan pada tulisan tentang mengapa laptop gaming boros baterai. Bisa menyala selama 3 jam tanpa dicas saja sudah bersyukur banget. Walaupun memang, saat ini sudah ada beberapa laptop gaming yang ternyata punya daya tahan baterai yang sangat awet. Yaitu laptop-laptop yang menggunakan prosesor AMD Ryzen 4000 dan 5000 series.

Memang sih, saat ini sudah ada laptop gaming yang lumayan enteng dan tipis seperti ASUS ROG Zephyrus series. Tapi tetap saja, tidak setipis dan  dan tidak se-enteng laptop premium yang di desain khusus untuk mobiling (tipis, ringan, baterai awet). Serius deh, kalian bakal menyesal saat merasakan sendiri bagaimana pegalnya membawa laptop gaming saat terbang kesana kemari dengan hanya menggunakan ransel.

Tapi, kalau misalnya kalian memang membutuhkan sebuah mesin powerful “pengganti PC” yang bisa dipakai dari satu kantor ke kantor yang lain, maka laptop gaming bisa menjadi pilihan yang tepat. Dan laptop gaming itu juga bakal lebih cocok bagi kita yang tidak terlalu sering bepergian dengan membawa laptop.

Oke, mungkin sekian dulu ya untuk bahasan kali ini. Kamu juga bisa intip halaman yang membahas soal laptop yang cocok untuk pekerja kantoran untuk menambah wawasan. Semoga bermanfaat! 😀

16 KOMENTAR

  1. Kak saya bingung antara pilih pc atau laptop.. untuk ambil keduanya saya pilih Laptop Asus Rog dan akan ditambahkan monitor, keyboard, mouse, speaker. Jadi laptop mungkin bakal dijadikan dekstop menggunakan Thunderbolt. Apakah ini akan membahayakan laptopnya?

    • Seharusnya sih nggak. Banyak kok yang menerapkan yang seperti itu, dan laptopnya normal aja. Yang penting sih cuma satu, sesekali pakailah baterai laptopnya (digunakan tanpa dicas) dalam keadaan nggak dipasangkan dengan monitor, supaya baterainya nggak cepet mati / rusak. Paling nggak seminggu sekali, atau beberapa hari sekali.

  2. Kak saya mau beli laptop kebutuhan buat model 3d seperti sketchup dan blender sama game simulator seperti trainz simulator / ets2, dan editing foto video ringan.budget saya dari 8-10++.kira kira laptopnya ada gk ya kak?

    • Kebutuhan seperti itu sepertinya budget mesti diatas 12jt sih. Itupun kita cuma dapet “performa” yang itungannya juga agak nanggung. Dengan layar yang tergolong apa adanya dari segi warna.

  3. Hai kak, aku mau nanya nih. Misal kalo vivobook pro 15 dengan spek yang kayak laptop gaming gitu bisa gak sih buat ngegame juga? soalnya ini saya niatnya mau beli vivobook pro 15 untuk kebutuhan desain, tapi saya juga pengen buat ngegame kayak paladins biar gak suntuk. Mohon pendapatnya kak, makasih

    • Bisa banget. Cuman bedanya, kalo laptop gaming itu kan lebih dioptimalkan untuk gaming ya. Jadi ada beberapa perbedaan, khususnya di bagian cooling. Cooling di laptop gaming dibuat lebih bagus supaya dia siap dipakai full performance selama berjam-jam. Karena kalo ngegame itu kan pasti laptop bakal ngeluarin full performance-nya. Jadi dari sini, laptop gaming bakal lebih optimal kalo buat gaming.

      Sementara kalau semisal Vivobook Pro, memang “tenaganya” bisa dibilang setara laptop gaming. Tapi besar kemungkinan cooling systemnya beda dengan laptop gaming. Sehingga ya bisa aja kalau mau dipake nge-game. Cuman nanti jangan kaget kalau misalnya ada penurunan performa saat dipake full performance berjam-jam nonstop. Plus satu lagi. Setauku Vivobook Pro itu pake software graphics yang emang dioptimalkan untuk bikin konten. Jadi mungkin bakal nggak semantap laptop gaming untuk performa nge-game nya.

      Dan kalau dikembalikan lagi ke pertanyaan awal, jawabannya ya bisa banget dipake buat nge-game. Performanya bisa diatas laptop biasa, tapi nggak semantap laptop gaming.

  4. sy guru, tapi pingin coba performa laptop gaming utk kerjaan sy, apakah aman untuk selalu menggunakan colokan ke listrik pada saat menggunakan laptop, tks atas infonya.

    • Seharusnya aman. Karena laptop gaming memang wajib selalu dicolok ke listrik kalau mau ngeluarin performa penuhnya. Cuman yaa .. Bakal lebih boros listrik kalo dibandingin sama laptop biasa. Apalagi kalau pemakaian dalam sehari bisa lebih dari 10 jam

  5. Apapun namanya dan materialnya yang ditawarkan laptop office, gaming series akan lebih untung dan bermanfaat, apalagi bila bekerja sebagai mahasiswa teknik, IT dan designer. tapi sekarang, mereka mengetahui bahwa profesi-profesi tersebut juga membutuhkan laptop dengan kemampuan tinggi seperti laptop gaming, dibuatlah versi works/profesional seperti model laptop dari manufacturer MSI dengan seri “Workstation”, performa kurang-lebih seperti laptop gaming namun memiliki daya tahan batrai yang luar biasa..Yah untuk harga, 2 bulan seorang engineer makan warteg saja dulu XD.

    • Tergangung kenyamanan masing-masing sih kak..

      Kalo aku pribadi lebih suka yang ringan dan tipis macem zenbook. Laptop gaming emang powerful, tapi untuk kebutuhanku kurang cocok dan aku ngerasa kurang nyaman aja. Kalo workstation macem StudioBook, belum pernah coba. Jadi gabisa kasih pendapat…

  6. Kalo laptop game gw butuh karena biar bisa mudah untuk mengerjakan tugas yang agak berat seperti desain grafis,editing video dan sebagainya karena gw kuliah di bidang TI

  7. mas, kalo untuk kebutuhan multimedia sprti video/photo/music editing cocok kah di laptop gaming ini? misal Asus ROG i7-7700HQ, Ram 16Gb, HDD 1Tb ?

    minus nya cm di baterai dan berat nya itu ya? ada lagi kah minus nya? makasih

BERIKAN KOMENTARMU

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini