Kipas di Laptop Berputar Sangat Kencang? Mungkin Ini Sebabnya! – Kita semua tau bahwa hampir semua laptop pasti memiliki kipas di bagian dalamnya. Yang mana tugas dari kipas tersebut adalah untuk membuang panas yang muncul dari dalam body laptop tersebut.
Kipas ini amatlah penting peranannya. Karena tanpa adanya kipas, bisa-bisa laptop kita terasa sangat panas pada saat dioperasikan. Dan hal itu bisa saja berbahaya bagi kita sebagai penggunanya, maupun bagi laptop itu sendiri.
Darimana Datangnya Panas Pada Laptop?
Pada saat dioperasikan, komponen-komponen di dalam laptop akan bekerja. Dan dari sekian banyak komponen hardware yang ada pada laptop, bagian prosesor adalah penyumbang terbesar penghasil panas. Baik itu CPU, maupun GPU. Nah, panas yang dihasilkan oleh prosesor inilah yang kemudian dibuang keluar oleh kipas.
Prosesor ini ibarat otak yang terdapat pada laptop. Pada saat laptop hanya digunakan untuk menjalankan tugas-tugas ringan, maka biasanya panas yang dihasilkan pun tidak akan terlalu besar. Dan sebaliknya, jika ternyata laptop digunakan untuk menjalankan tugas berat, maka panas yang dihasilkan pun bisa sangat tinggi. Jangan salah, panasnya itu bisa sampai menyentuh angka 100°C lhoo! Itupun sudah dibantu didinginkan oleh kipas.
Sekarang, kita masuk pada pembahasan utama, yaitu tentang kenapa kipas laptop berbunyi kencang. Berdasarkan pengetahuan saya yang terbatas, setidaknya ada 7 penyebab utama yang bisa menyebabkan kipas laptop berputar sangat cepat.
Kenapa Kipas Laptop Berbunyi Kencang?
Perputaran dari kipas pada laptop biasanya akan tergantung dari temperatur pada prosesor. Jika prosesor tidak terlalu panas, maka kipas pun akan berputar pelan. Namun jika temperatur prosesor menjadi sangat panas, maka kipas pun akan berputar dengan sangat cepat. Itulah sebabnya kenapa terkadang kipas laptop berbunyi kencang.
1. Menjalankan Tugas Berat
Seperti yang sudah disebutkan di atas, laptop yang digunakan untuk menjalankan tugas berat pasti akan membuat prosesor menjadi sangat panas. Dan demi meredam panas agar tidak membahayakan, maka kipas pun akan berputar sangat kencang. Yang tujuannya adalah agar ia bisa membuang panas dengan lebih baik dan efektif.
Karena jika dibiarkan, panas yang terlalu tinggi bisa sangat berbahaya bagi kita sebagai penggunanya, dan juga berbahaya bagi laptop itu sendiri. Maka, kipas akan secara otomatis berputar sangat kencang pada saat prosesor sedang bekerja keras. Yang tujuannya adalah demi menjaga temperatur agar tetap berada di batas aman.
Dan jika ternyata kipas yang sudah berputar maksimal itu masih belum bisa meredam panasnya prosesor, maka biasanya system akan secara otomatis menurunkan performa laptop. Dengan tujuan agar prosesor tidak memproduksi panas berlebih, sehingga bisa tetap di batas temperatur yang aman.
Inilah kenapa jika laptop sudah terlalu panas walau kipas sudah berputar kencang, maka laptop akan terasa lebih lemot. Seperti yang sudah pernah saya jelaskan pada tulisan tentang kenapa performa laptop mengalami penurunan pada saat laptop kepanasan.
Biasanya, kegiatan atau tugas yang termasuk kategori berat dan sampai membuat kipas laptop berbunyi kencang (tidak wajar) adalah:
- Mengedit video
- Rendering video
- Bermain game
- Menginstal update Windows
- Factory reset Windows
2. Suhu Ruangan Yang Tinggi
Suhu ruangan yang tinggi bisa sangat berpengaruh pada kinerja kipas laptop. Karena pada laptop itu sebenarnya terdapat beberapa lubang ventilasi, agar memungkinkan adanya sirkulasi udara dari luar.
Nah, jika udara dari luar laptop ternyata panas, pengap, atau sirkulasi udara di ruangan tersebut ternyata tidak bagus, maka jangan heran jika kipas laptop akan berbunyi sangat kencang walau ia hanya digunakan untuk menjalankan tugas yang ringan-ringan saja.
Selain soal temperatur ruangan, terkadang panas dari tangan kita yang menempel di bagian palmrest laptop pada saat mengetik juga bisa memicu kipas untuk berputar lebih cepat lho. Apalagi jika body laptop tersebut menggunakan bahan metal (logam). Yang mana, panas dari tangan kita akan lebih cepat terserap ke body laptop. Sehingga, system akan mendeteksi bahwa ada peningkatan suhu diluar body laptop. Dan kemudian memerintahkan kipas untuk berputar lebih cepat.
Intinya adalah, jika laptop terasa hangat, maka wajar rasanya jika kipas berputar lebih cepat. Saya pribadi biasanya akan memilih untuk menggunakan keyboard eksternal, dan meletakkan laptop diatas stand laptop seperti pada gambar di bawah ini, pada saat sedang menggunakan laptop di rumah.
Selain lebih nyaman dan memungkinkan saya untuk bisa memaksimalkan fitur screenpad pada laptop tersebut, hal ini juga demi memberikan sirkulasi udara yang lebih baik untuk laptop. Dan memang cara ini sangat efektif untuk menjaga temperatur laptop, serta membuat kipas berputar lebih kalem pada saat sedang menjalankan tugas ringan.
3. Menggunakan Laptop di Permukaan Tidak Rata
Mengoperasikan laptop di permukaan yang tidak rata, seperti misalnya saat menggunakannya di atas kasur, akan membuat ventilasi udara menjadi terhambat. Karena biasanya, ventilasi udara yang dimaksud itu terletak di bagian bawah body laptop.
Nah, jika ventilasi tersebut sampai tertutup, maka laptop pun akan kesulitan mendapatkan udara segar dari luar. Akibatnya, sirkulasi udara pun menjadi tidak lancar. Dan akan membuat proses pembuangan panas oleh kipas menjadi kurang efektif. Sehingga, kipas pun harus bekerja ekstra keras dan membuatnya berputar sangat cepat. Keadaan bahkan bisa lebih parah jika bagian ventilasi pembuangan panas ternyata juga terhalangi.
Maka, jika ingin menggunakan laptop di permukaan yang tidak rata seperti misalnya di atas kasur, usahakan untuk memberi tambahan alas datar yang solid agar ventilasi udara tidak terhalangi.
4. Bagian Dalam Laptop Berdebu
Debu yang masuk dan menumpuk di bagian dalam laptop, juga bisa membuat sirkulasi udara menjadi tidak lancar. Jangan salah, debu yang menumpuk ini sudah terbukti punya pengaruh yang besar lho!
Karena selain mengganggu masuknya udara segar dari luar body laptop, debu yang menumpuk juga bisa menghalagi pembuangan udara panas yang dilakukan oleh kipas. Akibatnya, panas yang harusnya dibuang ke luar, malah terjebak di dalam gara-gara debu. Proses pembuangan udara panas pun akan terhambat, sehingga kipas pun harus bekerja ekstra keras.
Saya sendiri sudah membuktikan bahwa dengan membersihkan debu yang ada di bagian dalam laptop, benar bisa efektif untuk membuat temperatur laptop menjadi lebih stabil. Kipas pun jadi tidak terlalu sering berputar sangat cepat.
5. Terlalu Banyak Aplikasi Berjalan di Background
Sebagian aplikasi mungkin bakal membebani laptop, bahkan saat kita tidak merasa mengoperasikannya. Dan memang, tipikal aplikasi seperti itu akan terus bekerja “di belakang layar”, walaupun kita tidak membukanya.
Salah satu aplikasi yang paling sering menjadi biang kerok adalah aplikasi anti virus. Seperti yang sudah pernah saya jelaskan pada tulisan tentang perlukah menggunakan anti virus untuk laptop, anti virus adalah aplikasi yang berpotensi menurunkan performa laptop. Terlebih jika laptop yang digunakan adalah laptop kelas entry level.
Namun tidak menutup kemungkinan bahwa ada aplikasi lain yang juga berjalan di background dan membebani laptop. Untuk memeriksanya, kita bisa mengakses “Task manager” di laptop. Lalu lihatlah aplikasi apa saja yang berjalan (pada bagian “Apps”), dan aplikasi yang berjalan di background (pada bagian “background process”).
Jika ada aplikasi yang mencurigakan, maka kita bisa mengklik kanan, dan pilih “End Task”. Namun kita mesti berhati-hati! Jangan sampai kita melakukan “End Task” untuk aplikasi yang sebenarnya penting. Karena pada dasarnya memang akan ada banyak sekali proses yang berjalan di background pada saat laptop sedang dinyalakan.
6. Memakai Aplikasi Bajakan
Tapi, bagaimana jika ternyata ke-5 alasan di atas bukan merupakan alasan yang tepat? Dalam arti, kipas laptop berbunyi kencang dan tidak wajar, padahal laptop masih tergolong baru (belum banyak berdebu), suhu ruangan tidak pengap, tidak banyak apps berjalan di background, tidak digunakan di atas kasur, dan hanya digunakan untuk menjalankan tugas yang ringan? Maka bisa jadi itu disebabkan karena kita memasang aplikasi bajakan pada laptop tersebut.
Seperti yang sudah pernah saya bahas pada tulisan tentang resiko memasangkan aplikasi bajakan di laptop, terkadang kita tidak bisa memastikan apakah aplikasi tersebut aman atau tidak. Bisa saja si pembajak aplikasi menyisipkan kode-kode “jahat” di dalam aplikasi tersebut. Dan hal itu bisa saja menjadi penyebab kenapa kinerja laptop terasa berat walau hanya dipakai untuk tugas yang ringan.
Karena, kode-kode jahat tersebut bisa saja membuat laptop menjalankan proses tertentu di background secara diam-diam. Yang mana, hal itu akan membuat laptop harus bekerja tanpa sepengetahuan kita. Dan oleh karena laptop sedang bekerja, maka temperaturnya pun meningkat, dan kipas akan secara otomatis diminta untuk merespon agar berputar lebih cepat.
7. Penyaluran Panas Kurang Maksimal
Namun jika ke-6 alasan di atas juga bukan merupakan alasan yang tepat, maka bisa jadi penyaluran panas dari prosesor menuju heatpipe ternyata kurang optimal.
Seperti yang kita tau, heatpipe (pipa penghantar panas) merupakan bagian yang tidak kalah penting peranannya untuk bisa membuang panas. Prosesor pada laptop, akan dihubungkan ke heatpipe yang merupakan rangkaian pipa tembaga yang tugasnya adalah untuk menghantarkan panas dari prosesor, menuju ke kipas.
Nah, panas yang dihantarkan oleh heatpipe inilah yang kemudian ditiup oleh kipas, agar panas tersebut bisa dibuang ke luar. Sekarang kembali lagi ke prosesor. Agar panas yang berasal dari prosesor bisa tersalurkan dengan maksimal menuju ke heatpipe, biasanya akan ada penghubung berupa thermal paste atau biasa disebut juga sebagai pasta.
Seiring berjalannya waktu, efektifitas dari thermal paste ini lambat laun akan berkurang. Dan jika sudah kurang efektif, maka kemampuannya untuk bisa menyalurkan panas dari prosesor menuju ke heatpipe pun akan semakin berkurang. Sehingga, proses pembuangan panas menjadi kurang optimal.
Maka dari itu, disarankan juga untuk melakukan “re-pasta” atau memasangkan ulang pasta yang baru untuk prosesor laptop. Tentu saja, kita harus membongkar laptop untuk bisa melakukan hal ini. Kita juga bisa meminta untuk melakukan re-pasta tersebut di tukang service.
Biasanya, orang akan melakukan re-pasta jika laptop sudah berusia 1 sampai 3 tahun, tergantung daripada pemakaian kita. Jika kita terlalu sering memaksa laptop untuk menggunakan seluruh performanya selama berjam-jam, maka disarankan untuk melakukan re-pasta setidaknya setelah 1 atau 2 tahun. Namun jika kita hanya menggunakan laptop untuk kegiatan yang ringan, maka tidak diganti selama 4 tahun lebih pun sebenarnya tidak masalah.
Intinya, jika kita sering memaksa laptop untuk menjalankan tugas berat selama berjam-jam, dan kita ingin agar pendinginan laptop tetap optimal, maka disarankan untuk melakukan re-pasta setiap 1 sampai 2 tahun sekali.
Kecuali, jika laptop yang kita gunakan ternyata menggunakan liquid metal sebagai pengganti thermal paste, maka kita sama sekali tidak perlu untuk melakukan penggantian pasta alias re-pasta.
Akhir Kata …
Nah, itulah beberapa penyebab kenapa kipas laptop berbunyi kencang. Mungkin akan ada beberapa faktor lain yang menyebabkan kipas laptop berputar secara tidak wajar. Intinya, jika ternyata kamu yakin bahwa ke-7 alasan di atas bukanlah penyebabnya, maka sebaiknya kamu bawa laptop tersebut untuk diperiksa di tempat service untuk memastikannya.
mantab min
Bermanfaat ni
Baru tau saya
Ya ampun, ternyata aplikasi bajakan berpengaruh juga ya? wkwkw
Mas, kalau pas nonton video youtube atau zoom online trus kipasnya jadi kenceng banget itu termasuk karena aktivitas berat gak sih? Soalnya laptopku gitu.
Seharusnya sih nggak berat Kak
Kalo emang sering begitu, mungkin daleman laptopnya minta dibersihin