Mau Beli Laptop Bekas? Perhatikan Beberapa Hal Berikut Ini! – Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan laptop menjadi semakin meningkat. Bukan hanya pekerja kantoran atau anak kuliahan, tetapi anak-anak sekolah di tingkat SMP atau bahkan SD pun kini sudah mulai dibiasakan untuk menggunakan laptop untuk kegiatan belajar.
Bagi sebagian orangtua, hal ini bisa menjadi hal yang memusingkan. Mengingat laptop sendiri bukanlah sebuah barang yang murah. Demi menekan budget, terkadang mereka yang sedang kepepet alias butuh cepat akan mempertimbangkan untuk membeli laptop bekas saja. Dengan harapan akan bisa mendapatkan laptop dengan performa yang cukup, tanpa harus mengeluarkan uang terlalu banyak. Dan iya, walau langkah ini cukup beresiko, tapi memilih untuk membeli laptop bekas juga cukup worth it jika kita berhasil menemukan yang pas.
Karena nyatanya, kita memang harus mengeluarkan dana yang cukup besar agar bisa membeli laptop baru dengan performa yang bikin nyaman. Apalagi jika ternyata kita membutuhkan laptop dengan performa tinggi.
Jika kamu adalah salah satu orang yang sedang mempertimbangkan untuk membeli laptop bekas, tentu ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat akan membelinya. Agar nantinya kita tidak dibuat kecewa karena espektasi yang berlebihan, ataupun karena kecewa karena kualitas dari laptop bekas yang kita beli tersebut ternyata kurang bagus.
Tips Membeli Laptop Bekas
Secara garis besar, beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kita bisa mendapatkan produk laptop bekas yang bagus dan berkualitas adalah:
- Jangan terjebak dengan embel-embel “laptop gaming”
- Sesuaikan spek dengan kebutuhan
- Perhatikan usia laptop
- Cek 7 bagian penting pada laptop
- Perhatikan masa garansi (jika ada)
Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas secara mendetail satu-persatu. Kita mulai dari hal yang paling sering membuat orang terkecoh.
1. Jangan Terjebak Dengan Embel-embel “Laptop Gaming”
Ketika ada laptop yang diberi label sebagai “laptop gaming” kita pasti berekspektasi bahwa laptop tersebut akan memiliki performa yang tinggi. Iya, itu memang tidak salah. Akan tetapi, cukup banyak orang yang menyalahgunakan penamaan “laptop gaming” tersebut, agar produk yang dijualnya bisa cepat laku.
Saya cukup sering melihat beberapa penjual laptop baru maupun laptop bekas yang terbilang “ngasal” alias “mengarang bebas” dengan melabeli laptop yang dijualnya sebagai “laptop gaming”. Dan sayangnya, banyak orang yang masih lugu, yang kemudian terkecoh dan tergiur untuk membeli laptop tersebut. Apalagi, harga yang dibanderolnya juga tergolong murah.
BACA JUGA : Laptop Gaming 4 Jutaan? Memangnya Ada?
Jika memang kebutuhan kita adalah laptop dengan performa tinggi seperti laptop gaming, maka kita harus tau terlebih dahulu tentang bagaimana kriteria laptop gaming yang benar. Dan jika sudah mengetahuinya, maka selanjutnya tentu saja harus siap untuk mengeluarkan dana yang cukup. Karena walaupun bekas sekalipun, laptop gaming biasanya masih akan punya harga yang cukup mahal.
Beberapa kegiatan yang memang membutuhkan laptop gaming agar bisa berjalan dengan lancar adalah seperti pengeditan video menggunakan Adobe After Effects, Davinci Resolve, ataupun pembuatan objek 3D dengan menggunakan aplikasi seperti Blender. Bagi mahasiswa, mereka yang membutuhkan laptop seperti ini adalah mereka yang masuk jurusan DKV.
Namun, jika tidak perlu-perlu amat, maka laptop biasa alias laptop non gaming pun sebenarnya sudah cukup kuat. Entah itu untuk gaming ringan, ataupun pengeditan video tanpa efek visual yang aneh-aneh. Asalkan, umur dari laptop tersebut tidaklah terlalu tua.
2. Sesuaikan Spesifikasi Dengan Kebutuhan
Menyesuaikan spesifikasi laptop dengan kebutuhan sangatlah penting agar kita bisa menekan budget, namun kegiatan bersama laptop juga bisa tetap nyaman. Dan sebenarnya, hal ini juga akan berlaku jika kita membeli laptop baru.
Untuk anak sekolah di jenjang SD-SMP misalnya. Umumnya, mereka hanya memerlukan laptop yang cukup untuk browsing dan mengetik saja. Maka dari itu, kita hanya perlu memastikan bahwa laptop bisa dipakai dengan normal. Karena kedua kegiatan tersebut bisa dibilang merupakan kegiatan yang paling ringan bagi sebuah laptop. Sehingga, mau seperti apapun spesifikasinya, pasti akan bisa dipakai untuk mengetik dan browsing.
Hanya saja memang, semakin baik spesifikasinya, maka laptop akan bisa dipakai dengan lebih gesit. Saya pribadi akan berasumsi bahwa anak sekolah di jenjang SD-SMP mungkin tidak akan butuh-butuh amat laptop yang gesit. Sehingga, orangtua bisa menekan budget untuk membelikan laptop bekas yang murah saja, asalkan bisa berjalan dengan normal.
Laptop dengan prosesor Intel Celeron, Intel Pentium Silver, AMD A4 sampai A8, terbilang masih layak untuk dipertimbangkan. Memang sih, ada juga opsi yang lebih murah yang menggunakan prosesor Intel Atom ataupun AMD E1 dan E2. Namun saya rasa, opsi tersebut mungkin bakal terlalu menyiksa penggunanya dengan ujian kesabaran.
Lain halnya dengan anak sekolah di jenjang SMA, maupun Mahasiswa. Sebagian besar dari mereka mungkin kebutuhannya akan sama dengan apa yang saya sebutkan di atas tadi. Namun, alangkah baiknya jika kita memilihkan laptop yang sedikit lebih gesit. Agar mereka bisa lebih gesit dalam menyelesaikan tugas.
Di jenjang ini, saya sangat menyarankan untuk mencarikan laptop yang memiliki CPU minimal Intel Pentium Silver, Intel Pentium Gold, atau Intel Core generasi ke-6. Generasi yang lebih tinggi, tentu akan lebih bagus. Atau bisa juga memilih laptop dengan prosesor AMD A10, A12, AMD FX, AMD Athlon Silver, maupun AMD Athlon Gold.
Lalu, akan lebih baik jika kita bisa mencari laptop yang sudah menggunakan penyimpanan berjenis SSD. Karena penyimpanan berjenis SSD sendiri sangat berpengaruh terhadap kegesitan laptop dalam membuka aplikasi. Seperti yang sudah pernah saya jelaskan pada tulisan tentang bedanya HDD dengan SSD.
Spesifikasi yang saya sebutkan tersebut sudah cukup nyaman untuk penggunaan ringan dan sedang. Termasuk untuk mengetik, browsing, membuat laporan di Word dan Excell, hingga gaming ringan, serta pengeditan foto maupun video ringan.
Namun jika cukup sering melakukan kegiatan seperti mengedit foto maupun video, saya sarankan untuk memilih laptop dengan prosesor yang minimal menggunakan Intel Core generasi ke-8, atau AMD Ryzen 3000 dan 4000 series.
Untuk kapasitas RAM nya sendiri juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Jika masih menggunakan sistem operasi Windows 7, maka minimal kapasitas RAM-nya adalah 2GB. Lalu jika menggunakan sistem operasi Windows 10, maka minimal kapasitas RAM-nya adalah 4GB. Lebih tinggi tentu akan lebih baik. Silakan baca tulisan tentang manfaat RAM besar yang sudah pernah saya posting sebelumnya.
Khusus untuk pekerja kantoran, silakan cek postingan tentang tips memilih laptop untuk pekerja kantoran. Lalu silakan disesuaikan lagi dengan apa yang saya tuliskan di sini jika memang ingin membeli laptop bekas saja.
3. Perhatikan Umur Laptop
Kalau membeli laptop bekas, kita tidak bisa hanya terpaku pada urusan spesifikasi prosesornya saja. Misalnya, hanya karena ia memakai prosesor Intel Core i7, bukan berarti laptop tersebut akan dijamin memiliki performa yang tinggi. Karena bisa jadi, laptop yang dijual tersebut ternyata generasi lawas.
Memang, Intel Core i7 merupakan prosesor kelas tinggi. Namun, jika prosesor tersebut ternyata generasi lawas, misalnya generasi 3 atau bahkan 2, maka performanya akan kalah dengan prosesor kelas bawah di generasi terbaru.
Saya sendiri sering mendapati beberapa penjual laptop bekas yang menjadikan nama besar Intel Core i7 sebagai daya tarik utama. Padahal, laptop yang dijualnya tersebut merupakan generasi yang sangat tua. Namun, ia dengan pedenya menjual laptop jadul tersebut dengan harga tinggi yang bahkan setara dengan harga laptop baru yang jauh lebih bagus dari berbagai sisi. Ini tentu bisa merugikan jika ternyata kita membelinya.
Dan daripada kita membeli laptop generasi (sangat) lama dengan prosesor Intel Core i7, lebih baik kita membeli laptop baru saja yang berada di kelas mainstream dengan kisaran harga 8 sampai 10 juta. Karena bukan hanya dari segi performa, kita juga berpotensi mendapatkan laptop dengan bagian layar dan juga daya tahan baterai yang lebih baik.
Mau tau fakta yang lebih mencengangkan? Performa dari laptop dengan prosesor Intel Core i7 generasi ke-2, akan kalah jika dibandingkan dengan prosesor Intel Pentium Gold generasi terbaru. Yang mana Intel Pentium Gold sendiri merupakan prosesor yang biasa digunakan pada beberapa laptop dengan harga terjangkau. Seperti yang sudah pernah saya bahas pada tulisan tentang tips memilih laptop murah yang tidak lemot. Silakan baca tulisan tentang cara mengetahui generasi prosesor Intel dan AMD agar bisa menghindari jebakan-jebakan seperti yang saya sebutkan di atas tadi.
Selain dari sisi performa, generasi prosesor yang digunakan bisa dijadikan sebagai acuan untuk mengetahui seberapa jadul laptop tersebut. Semakin tua umur laptop, maka kemungkinannya untuk bisa dipakai dalam jangka panjang juga akan semakin kecil.
Karena bisa saja, dengan penggunaan yang sudah sangat lama, beberapa komponen hardware menjadi melemah, dan sangat rawan rusak. Menurut saya pribadi, di tahun 2022 ini, laptop bekas yang masih cukup layak untuk dibeli adalah laptop keluaran tahun 2016 keatas. Atau setara dengan Intel Core generasi ke-6. Lebih baru, tentu lebih baik.
Lebih bagus lagi kalau kita bisa mendapatkan laptop dengan prosesor AMD Ryzen 4000 series ke atas, atau Intel Core generasi ke-10 keatas. Walau mungkin hanya Ryzen 3 atau Intel Core i3, generasi tersebut jelas bakal lebih baik daripada membeli laptop dengan Intel Core i7 generasi lawas.
4. Cek 7 Bagian Penting Ini!
Setelah memenuhi berbagai kriteria yang saya sebutkan di atas, sekarang saatnya mengecek laptop yang akan dibeli! Membeli laptop bekas, memang sebaiknya dilakukan dengan cara mengeceknya secara langsung. Karena cukup beresiko jika kita membeli laptop bekas secara online.
Kecuali, jika kita memang sudah percaya, atau laptop bekas tersebut tergolong muda (2 tahun ke bawah), maka transaksi jual beli laptop bekas secara online masih akan cukup layak untuk dicoba.
NOTE : Jika membeli laptop bekas secara online, maka sangat disarankan untuk mengambil video proses pembongkaran paket (unboxing) sampai benar-benar menunjukkan fisik laptop secara keseluruhan. Agar jika seandainya ada yang tidak beres dengan laptop tersebut, kita bisa dengan mudah mengajukan komplain.
Beberapa bagian yang sangat penting untuk dicek adalah sebagai berikut:
1. Bodi
Dengan mengecek bodi secara keseluruhan, kita bisa tau apakah laptop tersebut pernah jatuh atau tidak. Walaupun terkadang bekas jatuh tidak akan selalu bisa terlihat secara fisik, setidaknya jika kita menemukan penyok bekas jatuh, maka bisa jadi jatuhnya itu cukup parah.
Hal ini penting untuk diketahui karena ada beberapa komponen hardware laptop yang bisa berpotensi rusak karena jatuh. Termasuk diantaranya adalah mainboard (motherboard) dan juga penyimpanan HDD.
Selain itu, dengan melihat bagian fisik luarannya, kita bisa memperkirakan apakah laptop tersebut diperlakukan dengan baik atau tidak. Walau demikian, perlu diingat bahwa sebagian laptop mungkin bakal memiliki bodi yang mudah lecet, atau cat yang mudah mengelupas.
2. Baterai & Charger
Jangan berharap banyak pada baterai laptop jika ternyata ia sudah berumur sekitar 2 tahun lebih. Karena biasanya, baterai laptop akan mulai terasa rusak pada saat memasuki penggunaan mulai dari 2 tahun hingga 3 tahun. Cukup jarang ada laptop yang punya baterai yang masih layak pakai di umurnya yang ke-4 tahun keatas. Kecuali, jika memang baterainya sudah diganti dengan yang baru.
Jika memang baterai menjadi salah satu pertimbangan kuat dalam membeli laptop, maka carilah laptop yang berumur 2 tahun ke bawah. Atau jika laptopnya lebih dari 2 tahun, tanyakan pada penjual apakah sudah pernah melakukan penggantian baterai atau belum. Dan jika belum, maka bersiaplah untuk mengeluarkan biaya ekstra demi bisa mengganti baterainya nanti.
Untuk bisa melakukan pengujian pada baterai laptop, maka cobalah untuk menyalakannya selama beberapa menit. Dan perhatikan persentase baterainya untuk melihat seberapa cepat baterainya terkuras. Baterai bisa dikatakan sudah rusak jika terkuras hingga 20-50% dalam waktu hanya beberapa menit saja.
Jangan lupa juga untuk mengecek apakah charger bisa berfungsi atau tidak. Karena charger laptop bakal punya peran yang bahkan lebih penting daripada baterainya. Karena jika seandainya baterai rusak atau benar-benar mati sekalipun, maka laptop tetap akan bisa dinyalakan dengan hanya menggunakan charger saja. Bahkan kita bisa tetap mengoperasikan laptop hanya dengan memasangkan charger saja, walau baterainya dilepas.
BACA JUGA : Apakah Aman Mengoperasikan Laptop Tanpa Baterai?
3. Layar
Sebenarnya, bagian layar bukanlah bagian yang akan mudah rusak karena umur. Kalaupun seandainya rusak “dengan sendirinya”, biasanya kerusakannya pun akan langsung terlihat parah.
Di sisi lain, layar laptop merupakan salah satu bagian yang cukup rawan rusak jika pernah mengalami benturan fisik. Maka dari itu, mengecek bagian layar saya rasa juga penting untuk memperkirakan apakah laptop pernah terbentur atau tidak. Perhatikan setiap bagian layar dengan teliti. Khususnya di bagian pojok yang sangat rawan menjadi area terdampak benturan.
Pada laptop yang usianya sudah lumayan tua (lebih dari 4 tahun), terkadang akan muncul beberapa kerusakan kecil pada layar. Entah itu warna yang memudar (kelihatan agak putih) di pinggiran layar, atau bisa juga dead pixel yang biasanya akan terlihat seperti titik-titik kecil berwarna hitam yang tidak bisa berubah warna.
Sejauh yang saya ketahui, yang perlu diwaspadai adalah ketika warna pinggiran layar terlihat memudar. Karena, kerusakan macam itu akan punya potensi lebih besar untuk menyebar dengan cepat di kemudian hari. Hingga akan membuat tampilan layar menjadi sangat terganggu, atau bahkan bisa menjadi putih semua.
Sedangkan untuk hal-hal kecil seperti misalnya bleeding pada layar, selama tidak terlalu parah, maka itu merupakan hal yang bisa dibilang sangat normal. Intinya, selama bleeding tersebut hanya terlihat pada saat baru menyalakan laptop dan tidak sampai mengganggu tampilan pada layar, maka hal itu bukanlah sebuah masalah.
4. Keyboard
Jika terjadi kerusakan kecil pada layar, mungkin masih akan bisa diterima. Tapi jika kerusakan terjadi pada keyboard, maka bisa berpotensi membuat segala aktivitas bersama laptop menjadi terhambat. Untuk itu, sangat penting untuk mengecek apakah keyboard laptop bisa berfungsi normal atau tidak.
Bukalah aplikasi notepad, lalu coba untuk mengetik semua tombol huruf dan angka di keyboard satu-persatu. Lalu, cek juga tombol delete, backspace, capslock, shift, alt, ctrl, tombol spasi dan juga tombol panah. Agar nantinya kita bisa menjalankan berbagai fungsi tombol di keyboard laptop dengan baik.
Keyboard pada laptop terkadang bisa sangat sensitif terhadap debu atau kotoran. Saya teringat saat dulu saya dibuat panik karena beberapa tombol pada keyboard laptop gaming yang saya coba ternyata tidak berfungsi. Namun setelah saya coba untuk membersihkan sela-sela tombolnya, semuanya jadi berfungsi normal kembali.
5. Ports
Port alias lubang colokan yang ada di laptop terkadang bisa mengalami kerusakan akibat terlalu sering digunakan, atau karena penggunaan yang kurang berhati-hati. Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengecek apakah semua port yang ada pada laptop yang kita incar tersebut masih kokoh di tempatnya, dan masih berfungsi dengan baik. Khususnya port USB A yang paling sering digunakan pada laptop.
BACA JUGA : Pengenalan Berbagai Nama Komponen Pada Laptop
Bawalah mouse USB untuk menguji apakah port USB A pada laptop tersebut masih berfungsi baik. Atau bila perlu, bawa juga headset / earphone untuk menguji port 3.5mm jack audio. Seringnya, port 3.5mm jack audio tidak akan tersedia pada laptop ultrabook modern, khususnya ultrabook premium yang harganya sangat mahal.
6. Cek Penyimpanan
Penyimpanan laptop berjenis HDD, biasanya akan lebih rawan rusak jika terkena benturan atau getaran cukup keras. Selain itu, terdapat beberapa faktor lain yang juga bisa menyebabkan performanya mengalami penurunan.
Perlu diketahui bahwa penyimpanan jenis HDD sering dianggap sebagai penyebab bottleneck karena memang tergolong lemot. Walau demikian, umumnya sih masih bisa diterima. Cara paling mudah untuk memperkirakan apakah HDD sudah mulai rusak atau belum adalah dengan menyalakan laptop.
Normalnya, laptop yang menggunakan penyimpanan berjenis HDD bakal membutuhkan waktu sekitar 7 detik hingga 30 detik untuk bisa menyelesaikan proses booting (proses yang menampilkan logo pada saat baru dinyalakan). Tergantung daripada spesifikasi dari laptop tersebut.
Lalu, jika ternyata proses booting bisa memakan waktu 1 menit keatas, maka bisa diasumsikan bahwa HDD pada laptop tersebut sudah dalam keadaan yang kurang bagus.
Memang, lama waktu booting terkadang akan dipengaruhi oleh seberapa banyak aplikasi yang terpasang pada laptop, dan bagaimana settingannya. Namun jika aplikasi yang terinstal pada laptop ternyata tidak terlalu banyak, maka bisa dikatakan bahwa HDD pada laptop tersebut sudah tidak optimal lagi.
KECUALI, jika ternyata si laptop dalam keadaan sudah di-factory reset, dan pada saat dinyalakan harus melakukan settingan awal seperti halnya laptop baru, maka sangat wajar jika ia membutuhkan waktu yang sangat lama untuk booting.
7. Fungsi-Fungsi Dasar (wifi, bluetooth, kamera, dll)
Hal terakhir yang perlu kita cek adalah beberapa fungsi-fungsi dasar pada laptop. Mulai dari Wi-Fi, bluetooth (jika ada), speaker, kamera, hingga lampu LED keyboard (jika ada). Manfaatkan tethering di hape, atau bisa juga menggunakan MiFi untuk menguji Wi-Fi dari laptop tersebut.
Masa Garansi (Jika Ada)
Jika ternyata laptop bekas yang kita incar tersebut berumur kurang dari 2 tahun, biasanya ia masih akan tercover oleh garansi. Karena biasanya, sebuah laptop akan memiliki masa garansi antara 1 tahun hingga 3 tahun.
Pastikan untuk meminta bukti / nota pembelian pada saat sang pemilik lama membeli laptop tersebut untuk melihat apakah garansi masih valid atau tidak. Lalu, bagaimana jika tidak ada nota pembelian?
Seperti yang sudah pernah saya jelaskan pada tulisan tentang mudahnya melakukan klaim garansi laptop & hape, sebenarnya hal pertama yang dicek oleh pihak service center adalah serial number dari laptop tersebut. Dari sana, mereka bisa mengecek tanggal produksi dari laptop yang bersangkutan, untuk menentukan apakah masa garansi masih berlaku atau tidak.
Jadi, jika kita tau betul bahwa laptop bekas yang kita beli tersebut memang merupakan keluaran baru (setidaknya kurang dari 2 tahun), maka tanpa nota pembelian sekalipun, kita masih akan tetap bisa melakukan klaim garansi.
Sedangkan untuk laptop keluaran lama, maka bisa dipastikan bahwa masa garansinya sudah habis. Walau demikian, cobalah tanyakan apakah laptop tersebut sudah pernah diganti HDD-nya, atau sudah di-upgrade ke SSD.
Jika iya, maka mintalah dus dan juga bukti pembelian dari SSD yang digunakan pada laptop tersebut. Agar nanti kita bisa dengan mudah melakukan klaim garansi, jika sewaktu-waktu terjadi kerusakan pada SSD yang digunakannya tersebut.
Tambahan
Silakan bertanya pada penjual apakah laptop tersebut sudah pernah ganti pasta / re-pasta atau belum. Khususnya jika laptop yang kita incar tersebut sudah berumur 4 tahun keatas. Jika sudah, tanyakan kapan penggantian pasta tersebut dilakukan.
Jika penggantian dilakukan kurang dari setahun yang lalu, maka seharusnya tidak ada lagi yang mesti dikhawatirkan. Namun jika belum, alangkah baiknya jika kita menyiapkan sedikit dana ekstra untuk melakukan re-pasta di tempat service terpercaya.
Tujuannya adalah agar laptop bisa terhindar dari masalah overheat pada saat digunakan. Karena overheat sendiri bisa menyebabkan laptop menjadi turun performanya.
Akhir Kata …
Nah, itulah beberapa tips membeli laptop bekas yang bisa saya bagikan. Agar nantinya kita tidak kecewa, serta bisa mendapatkan laptop bekas yang memang benar masih layak untuk digunakan.
Jika kamu merupakan pemula yang masih dalam tahap belajar untuk menggunakan laptop, maka saya sangat menyarankan bagi kamu untuk membaca beberapa kumpulan tulisan tentang cara menggunakan laptop yang baik dan benar. Semoga bermanfaat! 🙂
thanks bang!!
Nais inpoh minn
Makasih min! hampir aja terkecoh gara gara ada laptop i7 yang murah
NAHHH BENERRRRR
sering banget liat laptop biasa yang dibilang laptop gaming